//
Dirimu datang padaku
Mengaku merindu pada pelabuhanku
Aku tertawa
Mengapa harus kamu?Mungkin salahku.
Ah, tidak. Sejak kapan memendam perasaan itu perbuatan salah?
Aku hanya diam, dan terus diam.Hingga kamu datang dan meracau.
Berlagak seolah kamu yang paling kacau.Aku kembali tertawa.
Munafik,
Kamu ingin cintamu terbalas, kan?[21.44]
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeruji Imaji
Poetry#4 on Poem (26/06/20) #3 on Poetry (18/06/20) #2 on Prosa (21/06/20) Rima aksara seorang jelata, yang terjebak pada tiap-tiap relung manusia, perlahan menyeruak, tamak.