//
Katanya aku harus menerima, kalau aku hanya masa lalunya. Dan aku harus menerima juga, kalau dia memilih yang lain.
Katanya ini bukan salahku atau salahnya. Ini hanya permainan takdir.
Katanya aku harus rela mengakui bahwa selama ini, aku jatuh cinta sendirian.
Aku tertawa. Lelah mendengar kalimat penyemangat agar aku melupakannya.
Bukankah ini tidak adil.
Hidupnya terus berjalan. Dan hidupku seakan berhenti karena menunggunya.
Bukankah ini tidak adil.
Aku selalu ada untuknya namun dia tidak pernah ada untukku.
[14.33]
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeruji Imaji
Poetry#4 on Poem (26/06/20) #3 on Poetry (18/06/20) #2 on Prosa (21/06/20) Rima aksara seorang jelata, yang terjebak pada tiap-tiap relung manusia, perlahan menyeruak, tamak.