//
Bagaimana kita membedakan kehidupan, dan kematian.
Berbagai persepsi telah diakui. Hidup adalah pilihan, katanya.
Bagaimana bisa media menyoroti kisah hidup inspiratif seseorang diantara ribuan sisanya yang tenggelam, bersemayam menunggu kebajikan alam.
Apa yang terjadi jika hidup mereka terlalu sesak dan jiwa mereka tercekik meronta ingin pulang?
Bagi mereka yang merasa hidup seperti neraka yang bersahutan, satu-satunya pilihan, hanyalah kematian.
Bukankah, itu disebut kehidupan?
[14.54]
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeruji Imaji
Poetry#4 on Poem (26/06/20) #3 on Poetry (18/06/20) #2 on Prosa (21/06/20) Rima aksara seorang jelata, yang terjebak pada tiap-tiap relung manusia, perlahan menyeruak, tamak.