part3

20 3 0
                                    

"aduh sempit banget lagi, malah sekamar ada 4 orang, kayak liang lahat ni kamar!"kesalnya
"Assalamualaikum!" Ucap seseorang dari balik pintu
"Wa'alaikumsalam!" Jawab nya lalu menengok ke arah pintu terbuka, keningnya mulai mengerut melihat siapa yang datang.

"Lemari 3! Ah ini dia!" Terlihat pemuda itu mengarahkan kini pada pintu lemari lalu meletakkan tas beserta koper nya.
"Anak baru juga Lo?" Tanya Redigo to the poin, kemudian pemuda itu menghampiri lalu mengulurkan tangannya.

"Jihad muslimin!" Ucapnya lalu tersenyum, dibalas uluran tangan itu oleh redigo. " Kamu anak baru juga?" Tanya nya memastikan
"Iya, nama gue Redigo Rahmadhani. Panggil Digo aja!" Pemuda itu mengangguk mantap.

Jihad kembali ke depan lemari  untuk mengatur barang bawaannya.
"Ah gue ngatur barang gue juga ah, abis ni bisa tidur tenang gue!" Ucap digo membatin, ia berjalan ke arah lemari yg berlogo angka 4, lalu mengambil koper nya di atas ranjang tadi dan mulai menata barang dengan rapi

Terjadi keheningan sesaat diantara mereka
"Eh Lo dari mana?" Tanya Digo membuka suara, Lalu melirik jihad sekilas
"Aku dari Banten!"jawabnya "kamu dari mana?"
"Gue dari daerah sini juga, tapi di kotanya bukan hutan kek gini!" Jelas Digo to the point.
"Hahah hutan hutan gini juga menghasilkan produk berkualitas loh!" Sahut jihad mulai tertawa

"Kita cuma bedua nih?" Tanya Digo agak bingung, pasalnya cuma mereka berdua yg datang di kamar itu padahal ada empat ranjang
"Berdua lagi belum datang!"
"Tau dari mana Lo?"
"Tadi bapak pengurus Aspa bilang , sekamar 4 orang!" Jelasnya hanya kalimat o yg keluar dari mulut Redigo.

terlihat dari arah pintu masuk seorang anak cowok dengan tampang gagah dan gaya yang agak kekinian. tepatnya bukan gaya anak pesantren, mereka kira itu adalah anak baru juga.  dia berjalan melewati jihad dan redigo tampa menyapanya . lalu duduk di  salah satu ranjang kopernya ditaruh di dekat pintu.
"Songong amat ni boca" batin Digo, Digo menoleh ke arah jihad, cukup sulit untuk menggambarkan ekspresinya.

"woi lo masuk gak baca salam, gak ketok pintu, nggak ada sopan santunnya, udah songong banget lagi anak baru juga" ia melirik ke arah Digo lalu kembali pada hp nya.
"Arghh, gue tonjok juga Lo lama lama" gumam Digo yg masih bisa didengar mereka.
"Frustasi gue lama lama" batin jihad

Beberapa menit terjadi keheningan diantara mereka, jihad yang sibuk dengan bukunya.
Sedangkan Redigo sibuk dengan pemikirannya sendiri, ia masih berpikir tentang kenangan nya di rumah dan masa liburannya yang dibatalkan oleh orang tuanya, tak lama terdengar suara dan mereka menoleh ke arah sumber suara.

"kenalin nama gue Erlangga syardi.
kalian bisa panggil gua Erlangga.  gue dari Jakarta. gaya gue emang gini dan ingat kalau gini gini gue tampan nggak ada kaum wanita. yang bisa menghindari ketampanan gue ucapnya PD"

Digo hanya mendelik dan melihat ke arah jihad sungguh mereka geli mendengar ucapan yang Erlangga lontar kan.

"aku Jihan muslimin, bisa dipanggil jihad semoga bisa berteman ya Erlangga" ucap jihad dengan senyum di wajahnya.
"Nama gue Redigo Lo bisa panggil gue digo aja dan yah kurangi  gaya Lo yg narsis kayak gitu,gua nggak suka" ucap Redigo ketus dan kembali menoleh ke arah jendela.

Cast  peran untuk Erlangga

Holla guys 😊Jangan lupa vote dan koment nya Aku tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla guys 😊
Jangan lupa vote dan koment nya
Aku tunggu. Tambahin ayo ke readlist kalian.
Kuy tekan vote
Cuma nekan gak lama kok
Makasih 🤭
Sorry part-nya dikit.
Tekan ya biar author makin semangat

Mendadak Nyantri (On Going) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang