17

3 0 0
                                    

Semua murid sudah memasuki lokal masing masing.

Khususnya lokal X IPA 1 ini

Algani mengedarkan pandangan nya ke arah bangku Anti

Gadis itu masih belum bersekolah rupanya.
Begitu pikirnya

"Assalamu'alaikum"

Algani terpaku menatap gadis yg baru saja datang

"Eh katanya ga sekolah, lah kok datang? " Tanya Sheren

"Rugi banget, kemarin juga ga skolah, ga enak dikit sih" Ucapnya sedikit serak

"Udah minum obat kan? Air putih bawak? " Tanya Azillah perhatian

"Udah mama" Jawab anti tertawa, pasalnya Azillah ini sudah seperti ibunya di rumah

"Ih mama apaan mama, masak anak aku umurnya sama sama aku" Ucapnya meringis

Anti berjalan menuju bangkunya.

"Jangan sapa, jangan sapa, jangan noleh, biarin aja" Batinnya bersuara

"Hufffttt" Ucapnya menghela nafas ahkirnya bisa ga menoleh.

Algani merasa aneh dengan gadis di sebelah nya ini? Anti kenapa, kenapa dia pagi ini sedikit berbeda.

Algani kembali fokus dengan bukunya

Pelajaran berjalan dengan semestinya

"Sapa tidak ya, ah tapi males" Batin anti bersorak

Algani menoleh ke arah anti, dia sedikit aneh dengan kelakuan gadis itu sedari tadi

Degh

Mata mereka bertemu, anti menatap mata hitam pekat itu, sebaliknya algani juga menatap bola mata coklat terang gadis itu, indah.

"Apa lo liat-liat? " Ucap anti salting

Algani hanya diam

"Tuh kan lo ga jawab"
Sungguh anti kesal, kalau begini caranya mending dia tidak menoleh ke cowok itu tadi

"Lo sejak kapan ga ada suara sih? Batuk" Kesal anti ngegas

"Unfaedah"

"Apa lo bilang? Un faedah? "

"Iya"

"Unfaedah tapi tadi nengok gue! "

"Gimana cantik kan gue? "

"Gk ganteng"

"Ya kan tadi gue bilangnya cantik" Ucap anti sewot

Algani hanya diam

"Tuh budek kan lo"


"Kalian yg di belakang kenapa berisik? " Tanya guru yg mengajar

"Tuhkan,  lo sih" Ucap anti setengah berbisik

Algani hanya diam

"Apa yg kalian bicarakan? Apakah tidak mengerti?".

" Mengerti bu"  Jawab algani

"Kalau begitu silahkan kamu kerjakan nomor 5 ke depan"..

Algani maju lalu menyelesaikan soal itu dengan baik.

" Sekarang kamu anti kerjakan nomor 3 dan 4"

"Afwan nih bu, kok saya 2"

"Kerjakan saja"

Anti mengerjakan soal itu dengan benar

Guru itu menatap mereka berdua lalu berkata

"Lain kali jangan ngobrol terus, saya tau kalian pintar" Ucap guru itu

"Terimakasih buk atas pujian nya" Ucap anti
"Aamiin" Batin algani menyahuti kata guru tersebut.

Mendadak Nyantri (On Going) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang