part2

29 5 0
                                    

"ayah harus kah zilah disini? Kenapa tidak di pesantren dekat daerah kita aja, tuh ayah tengok hutan semua ya, aku kan takut, gimana pulang ke rumah coba!" Rewel Azilah saat berada diatas mobil, menuju pondok pesantren, pasalnya ia melihat banyak sekali hutan belantara tapi tak kunjung sampai di pesantren

"Kamu harus disini zilah keputusan papa dh bulat, dan masalah pulang papa bisa jemput kamu.!" Tukas papanya tegas dan ini yg membuat Azilah selalu diam dan terpaksa tak berkutik.
"Zilah sayang, nanti disana baik baik ya, gak boleh bandel, dan 1 lagi. Kamu harus sering muraja'ah Al-Qur'an nya sepintar nya manusia, kalau tidak kamu ulang bisa lupa sayang." Ucap mama nya lalu menatap zilah yg duduk di belakang.

"Iya Bunda, maaf ayah!"tutur Azilah lembut. Kedua saudarinya hanya diam saat menyaksikan perdebatan singkat itu,

tak terasa sampai lah ia di pesantren itu, Azilah cukup terperanga melihat betapa indahnya pesantren itu, eh bukan cuma Azilah tetapi juga semua anggota keluarga nya.
"Ayah kok ke asramanya ada 2 gerbang? Kok kita gak ke sebelah kanan?" Tanya Azilah cukup penasaran.
"Itu buat yang laki laki jadi kamu gak boleh bandel ya!" Tukas ayahnya
"Iya ayah!"

Setelah sampai di parkiran.
Azilah keluar dari mobilnya dan berniat berkeliling sebentar, untunglah ada ayah dan mama nya, jadi merekalah yg mengurus keperluan Azilah dan meletakkan koper di kamar aspi.

"Sejuk sekali disini, betah aku kek nya!" Gumamnya sendiri dan tersenyum manis ke beberapa santri putri yg lewat, yg ia perkirakan itu senior.

Saat sampai di gerbang matanya memandang seorang gadis cantik yg didampingi oleh 4 cowok dan seorang perempuan, mereka tengah mengobrol di depan gerbang dan terlihat 2 orang cowok memegangi koper besar
"Masyaallah, ganteng sekali. Kayak nya mau masuk sini tapi kok di depan gerbang pi, atau jangan jangan gadis cantik itu? Aduh sayang banget dong, gak jadi dapat cogan" Gumam Azilah dalam hati, kemudian iya mendekati gerombolan itu, lalu duduk di bangku dekat situ. Tujuannya untuk mendengarkan apa yg disampaikan oleh cogan itu.
Biarlah sekali ini aja ia tak sopan mendengar percakapan orang lain secara diam diam.

"Ingat yg di katakan Abi barusan Humaira?" Tanya Zakky kakak sulung Anti
"Iya bang!" Ujarnya tertunduk lemah
"Apa yg membuat mu sangat berat hati disini Humaira?" Tanya ziland.
Pasalnya ziland tak tega melihat wajah sendu Humaira.
"Karna aku gak bisa jauh dari kalian!" Lirih nya pelan lalu menangis menatap satu persatu orang yg di kasihnya.
"Sudahlah, kami akan sering berkunjung sayang!" Nasihat uminya.
"Humaira kamu harus menerima sansi sayang, kan Abi pernah bilang, jangan melanggar apa yg Abi larang!" Ucap ayah nya sembari menatap lembut putri kesayangannya itu.

"Aku rela kok bi, di kurung atau bahkan Abi suruh hafalin hadis sama Alquran, tapi jangan jauhin aku dari kalian!" Ucap anti dengan air mata yang terus turun dari pelupuk matanya.

"Lah kok dia nangis? Kurang dengar aku kek nya, geser lagi ah!" Ucap Azilah yg sangat kepo dg drama yg ada di depan nya.

Terselip rasa tidak tega di hati keluarga nya untuk sang putri, tapi ini adalah konsekuensinya kalau ia melanggar, kemudian Zadika mendekati Anti lalu memeluk kembaran nya itu.
"Humaira, kamu belum coba, aku yakin kamu pasti betah. Inikan baru awal awal makanya agak terasa berat.
Tapi insyaallah kalau kamu mau iklas dan menikmati maka akan lancar. Sama halnya dengan kak ziland yg pernah kena hukum!" Nasehat Dika panjang dan diangguki oleh seluruh orang sambil menatap anti seolah memberi semangat.

Disisi lain>>





Holla guys gimana dapat feel nya?
Hayyyuk tinggalkan jejak mu
Ayok
V
O
T
E
Komen
Jangan lupa
Makasih udah mampir 🤗
Sayang aku tu kak kalian wak

Mendadak Nyantri (On Going) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang