"SESEORANG TOLONG AKU!!!"teriak Seulgi didapur, Renjun, Rose, Joy, dan Wendy segera berlari menghampiri Seulgi yang berteriak meminta pertolongan.
"Ada apa?!"tanya Wendy khawatir, dan dilihat Seulgi menaiki meja bar sambil memeluk dirinya yang gemetar.
"Apa yang terjadi Seulgi?"tanya Joy.
"I-itu ada tikus"Seulgi menunjuk kolong meja makan.
"Kenapa gak kakak setrum aja"ucap Rose.
"Ya habisnya geli sih, gak sempat kakak setrum, yang ada malah barang barang disini pada gosong"ucap Seulgi lalu turun dari meja bar dan bersembunyi dibalik punggung adik bungsunya.
"Harusnya adik bungsumu ini yang bersembunyi, bukan kau"Renjun beranjak pergi entah kemana.
"Awas ya kau Njun"
★★★
"Kita pulang!"seru Chenle dan Yeri yang membawa 4 kantong keresek besar, masing masing bawa dua.
"Nah, sini biar kakak yang beresin, makasih ya"Taeyong mengeluarkan semua bahan bahan yang akan ia tata didalam kulkas maupun dilaci dapur.
"Kak Irene, ini"Yeri memberikan susu yang Irene ucapkan sebelum ia pergi tadi.
"Wah, makasih Yeri"
"Sama sama"
Irene meminum sedikit susu itu, lalu menatap adiknya yang terlihat seperti mengantuk, mungkin efek dari angin sepoi sepoi.
"Kalau ngantuk pindah kekamar sana"
"Ngusir?"
"Bukan ngusir, ya kalau kamu ngantuk—pindah kekasur jangan disini"
Jeno pun berdiri lalu pindah kekamar, ia sekamar dengan sang kakak. Irene tidak mengerti mengapa adiknya yang satu ini tidak mirip dengannya.
"Kok gak mirip ya? Bukan adik aku"
★★★
Jisoo sedari tadi berada dikamar mandi untuk merendamkan kakinya yang sakit dengan air hangat
"Jaemin...!"panggil Jisoo didalam kamar mandi.
"Apa?"tanya Jaemin yang sedang berdiam diri dikasur, daritadi ia sedang merenung—entah merenungkan apa.
"Tolong bawain handuk kakak dong, kakak lupa bawa"
Jaemin menurut, lalu ia membawakan handuk berwarna biru muda itu kedalam kamar mandi yang tidak dikunci.
"Nih kak"Jaemin memberikan handuknya.
"Makasih"Jisoo menerima handuk itu lalu menyusutkan kakinya yang tadi direndam.
"Sakit kaki?"tanya Jaemin, Jisoo mengangguk lalu berdiri tapi merasa kakinya sukit digerakkan.
Jaemin yang melihat langsung membopong tubuh sang kakak dan ia letakkan dikasur.
"Makasih"ucap Jisoo lagi, Jaemin hanya senyum dan mengangguk lalu duduk disebelah kakaknya.
"Kok aku baru nyadar kalau ada piano disini"Jaemin menunjuk piano yang berada disudut ruangan, kamar ini memang besar—wajar saja kalau pianonya tak terlihat.
Jaemin berjalan kearah piano, piano ini sepertinya sudah lama tak digunakan, ada banyak debu, Jaemin duduk dikursi khusus untuk bermain piano lalu memegang tuts piano tersebut.
Kemudian ia tersenyum lalu memejamkan mata sebentar, jari jari tangannya mulai bermain memencet tuts - tuts piano dan menghasilkan sebuah nada yang begitu indah, ya! Jaemin ahli dalam memainkan piano.
Jisoo yang mendengar nada nada yang berasal dari piano itu tersenyum, nada dalam lagu itu adalah favorit Jisoo.
River Flows In You
Lagu milik Yiruma itu sangat merdu didengar oleh telinga, bagi Jisoo lagu itu penuh kenangan didalamnya.
Jisoo mengingat saat Jaemin meminta diajarkan bermain piano oleh Jisoo, masa itu Jaemin belum bisa bermain piano.
Hingga pada akhirnya Jisoo mengajarkannya dengan lagu pertama yaitu lagu River Flows In You.
Dan hingga Jaemin menguasainya, Jisoo pun memberi buku yang berisi not - not piano, dan Jaemin pun tau banyak lagu yang ia bisa mainkan dipiano.
Lagu River Flows In You adalah lagu yang dapat menenangkan hati, sedangkan lagu Kiss The Rain adalah lagu pengantar tidur menurut Jaemin.
Hingga nada berganti menjadi nada lagu Kiss The Rain, Jaemin menyukai kedua lagu itu.
Lagu pun selesai, Jaemin tersenyum dan melihat kearah kakaknya yang sedang melihat kepadanya sambil tersenyum.
Jaemin mengusap tuts piano tersebut, dan ia memainkan kembali tapi kali ini ia bernyanyi.
"Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt, suddenly goes away somehowOne step closer
I have died everyday, waiting for you
Darling, don't be afraid, I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand moreTime stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything, take away
What's standing in front of me
Every breath, every hour has come to thisOne step closer
I have died everyday, waiting for you
Darling, don't be afraid, I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more"Jaemin mengakhirnya, lalu ia bangkit dan duduk disisi ranjang dan memegang kaki sang kakak.
"Kakinya masih sakit?"tanya Jaemin sambil memijat pelan kaki sang kakak.
"Udah lumayan kok"jawab Jisoo.
"Piano yang disudut ruangan itu membuat aku mengingat kembali masa lalu kita"
—tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Tense Night || BP × RV × NCT
FantasiKetakutan akan semakin menakutkan dimalam yang sangat mencekam dan menegangkan. Tapi ketakutan itu tidak dapat ditakuti oleh sekelompok orang yang memiliki kekuatan. Yang awalnya mereka bermusuhan dan saling melukai, tapi akhirnya mereka bersatu...