Chapter 18

34.7K 2.7K 247
                                    

Chap 18

-Saat keegoisan menguasai, ingatlah kata maaf untuk menepisnya-

▪️▪️▪️▪️▪️▪️

Ruangan pelatih tampak sangat sibuk hari ini. Karena lusa, mereka akan mengadakan seleksi lanjutan untuk para siswa yang terpilih mengikuti ujian kenaikan tingkat.

Beberapa dari mereka sibuk mengetik sesuatu di dalam komputer sedangkan lainnya sibuk berbagi argumen. Namun, saat Edrea datang, mereka langsung menyambut kehadiran wanita itu dengan sapaan hangat.

"Ed! Sudah lama kau tak mampir ke sini." Seorang lelaki bertubuh jangkung dengan berat yang tampak ideal itu memasang senyuman lebar. Tangannya terlentang seolah sangat antusias akan kehadiran Edrea di sana.

Edrea tersenyum tipis melihat Kendric—sosok lelaki yang menyapanya. Tanpa mengatakan apapun, Edrea langsung menuju ke meja Gerd selaku ketua seleksi kenaikan tingkat. Sosok itu tampak sibuk menuliskan sesuatu di secarik kertas.

"Gerd."

Merasa namanya terpanggil, Gerd pun menoleh ke asal suara. "Ada apa?" Seperti biasa, Gerd langsung to the point tanpa basa-basi seperti Kendric.

"Aku ingin kau memasukkan Zalea ke daftar kenaikan kelas."

Mendengar permintaan Edrea, sebagian besar pasang mata yang ada di sana langsung terlempar ke arahnya. Seolah tatapan itu bertanya-tanya, mengapa.

"Apa alasanku untuk menerima permintaanmu?" tanya Gerd yang sebenarnya ragu untuk menerima keinginan Edrea.

"Karena dia pantas mendapatkan itu."

"Wow, wow! Edrea, bukankah tujuan gadis itu hanya menyelamatkan saudaranya? Bagaimana jika dia mengkhianati kita setelah dia merasa kekuatannya sempurna?" Kendric menyela percakapan kedua orang itu. Beberapa mengangguki ucapan Kendric. Namun, sebagian hanya diam mendengarkan.

"Apa kau meragukan kesetiaan para Casia?" Edrea melipat kedua tangannya ke dada. Menatap Kendric penuh ketidakpercayaan jika rekannya itu masih meragukan Zalea.

Memang benar, saat para siswa lolos untuk mengikuti ujian kenaikan tingkat, mereka akan dibekali cadangan sihir yang cukup kuat. Sehingga saat melakukan ujian dengan beberapa misi di luar area akademi, mereka akan mampu menghadapinya. Beberapa couch yang baru saja bergabung dengan akademi masih belum mempercayai jika keturunan Casia sangat berjasa bagi akademi. Apalagi saat kehadiran Zalea yang sangat tiba-tiba dan mengetahui sihir yang ada dalam tubuh gadis itu. Bagi mereka, sihir hitam sangat terikat kuat dengan jiwa para kutukan. Sihir itu akan berubah menjadi sihir jahat jika berada di tubuh yang dikuasai oleh hawa negatif seperti ketamakan dan semacamnya. Itulah mengapa, hanya Edrea, Lyan, dan Zinno yang mengetahui jika Klein memiliki sihir hitam dalam dirinya.

"Bukan begitu yang kumaksud, Ed. Hanya saja—"

"Zalea adalah pintu bagi kita. Kau tahu itu, Ken," sela Edrea yang tetap memegang argumennya. "Kau seharusnya bersyukur karena sebentar lagi kau bisa berkumpul lagi dengan anak-istrimu. Tentu setelah Zalea berhasil mengalahkan Dark Master."

Kendric terdiam. Setiap kali anak-istrinya disebut, tak ada alasan lagi untuk membantah ucapan Edrea.

"Ah, aku memang sedikit memaksa untuk kali ini. Tapi, Gerd—" Edrea kembali menatap Gerd. "—aku yang menjadi jaminan jika Zalea mengingkari sebuah kesetiaan."

▪️▪️▪️▪️▪️

"Ya, bertarung denganku."

"Tidak. Aku tidak mau." Zalea menggeleng kuat. "Kau tahu, aku ini berbahaya, Ly. Tanpa sadar, aku bisa membunuhmu."

Zalea and the Cassio AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang