Chapter 20

35.1K 2.5K 143
                                    

Chap 20

-Jangan mencoba membuang kebaikan dalam diri. Sebab, hal itu akan membuat keburukan bersorak gembira.-

▪️▪️▪️▪️▪️▪️

Gerd telah mengirim berkas lewat hologram ke semua siswa yang terpilih mengikuti seleksi lanjutan. Berkas itu berisi tentang bentuk dan tata cara seleksi lanjutan. Meski pada akhirnya, mereka akan mendapatkan penjelasan secara langsung sebelum seleksi lanjutan dimulai, namun mereka harus memahami terlebih dulu agar tidak salah jalan.

Saat Lyan asyik memasak dua burung tangkapannya, Zalea fokus melihat ke hologram yang muncul. Ia menggeser beberapa lembar berkas setelah memahaminya satu per satu. Di sana tertera nama-nama dan dijadikan beberapa kelompok. Sepertinya tak banyak yang lolos menjadi siswa terpilih. Jika ada sepuluh kelompok dengan tiga anggota dan bahkan hanya ada dua anggota—belum beserta couch yang mendampingi—sudah dipastikan jika siswa yang terpilih tidak ada lima puluh kepala.

"Makanlah."

Zalea hanya mengangguk dan masih fokus mencari namanya di kelompok nomor berapa. Caroline berada satu kelompok dengan Bel. Shina berada satu kelompok dengan Givana. Dan akhirnya ... ia pun menemukan namanya sendiri. Ia bersama dengan Charlotte dan Mel. Setelah itu ia kembali menggeser halaman berikutnya untuk melihat daftar nama lainnya. Ternyata ia menemukan daftar couch yang akan menemani masing-masing kelompok. Karena dirinya berada di kelompok nomor tujuh, ia hanya fokus mencari couch yang akan mengampu di kelompok nomor tujuh.

"Lyan?"

"Eum?" Sosok dengan nama Lyan pun berdeham sembari terus mengunyah makanan di dalam mulutnya.

"Siapa Couch Kendric itu?" tanya Zalea penasaran.

"Memangnya kenapa?" Kali ini Lyan menghentikan aksi makannya dan menatap Zalea heran.

"Dia yang akan mengampu di kelompokku saat seleksi lanjutan nanti."

▪️▪️▪️▪️▪️▪️

"Aku juga."

Paul menatap kedua gadis yang ada di sisinya dengan heran. Kemudian melihat jam khusus mereka dengan teliti. Ada sebuah cahaya yang menandakan jika ada informasi dari sana. Ia pun melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Ada informasi baru dari Gerd." Paul ikut mengecek informasi baru yang berbentuk berkas.

Mel dan Bel mengikutinya. Mereka fokus membaca berkas yang terkirim dan berhasil menemukan nama mereka masing-masing.

"Ah, yeah! Aku bersama Zalea." Mel tampak sangat senang saat mengetahui jika dirinya bersama dengan Zalea.

Bel terkekeh sekilas melihatnya. Entah mengapa saudarinya itu sangat tergila-gila dengan Zalea Casia.

"Kau ada di kelompok empat, Bwl. Kita berdekatan karena aku di kelompok tiga."

Mendengar informasi dari Mel yang sebenarnya sudah ia ketahui itu, Bel hanya mengangguk.

"Waw, ini luar biasa." Tiba-tiba saja Paul memandang Bel dengan senyuman lebarnya.

Karena merasa ditatap penuh arti pun Bel menoleh. "Senyummu tampak mengerikan. Ada apa denganmu?"

"Bacalah halaman selanjutnya, Nona Bel."

Tanpa ada niat mematuhi perintah Paul, Bel pun menggeser halaman berikutnya dan menghela napas berat saat mengetahui apa yang dimaksud oleh Paul.

Ya, Paul akan menjadi couch pendampingnya saat seleksi lanjutan di kelompok Bel.

▪️▪️▪️▪️▪️▪️

Zalea and the Cassio AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang