[1]AWAL

252 105 50
                                    

Di sebuah rumah mewah itu ada perdebatan hebat seorang anak dan ayah.

"Pah, aku cuma nitipin melodi 1 tahun aja pah. Please! Ini juga demi kebaikan mereka berdua." Ujar Anggun Ranuprapta, ibu kandung Melodi Kristalia Ardyanata

"Kebaikan mereka? Itu bukan kebaikan buat Melodi, tapi kebaikan buat kalian." Marah Tiyo Ranuprapta, kakek Melodi.

Tanpa mereka sadari Melodi menyaksikan perdebatan mereka.

"Pah, saya mohon ini buat kebaikan kita semua, papa dengar apa kata peramal itukan, kalau anak kembar hidup bersama, salah satunya tidak akan hidup lama."ujar Bas Ardyanata papa kandung Melodi.

"Cih!! Kalian mempercayai peramal pendusta itu, dan lebih memilih membuang permata kalian." Tiyo benar benar murka dengan sikap anak dan menantunya itu.

Melodi yang mendengar bahwa dia akan di tinggal di rumah kakeknya sangat sedih, padahal baru kemaren dia merayakan ulang tahun ke 5 nya, namun kenapa orang tuanya malah menitipkan dia ke rumah kakeknya.

Melodi pergi ke taman belakang rumah kakeknya. Disana dia melihat kembarannya, Melani Mutiara Ardyanata bersama kakak laki lakinya Kevin Gatara Ardyanata usia mereka hanya terpaut 2 tahun saja.

"Melodi sini." Ajak sang Abang.

"Iya bang." Melodi mendekati abngnya dan saudara kembarnya.

"Kamu kok murung gitu sih?."tanya bang Kevin .

"Enggak kok bang." Ucap melodi sambil berusaha tersenyum.

"Ya udah kalo gitu, abang ke dalam dulu ya, kamu sama Melani dulu." Ujar sang Abang sambil berlalu pergi meninggalkan saudara kembar itu.

"Kamu murung karna kamu mau dititipin sama kakek kan?." Tanya Melani tiba tiba.

"Kok kamu tau?." Heran Melodi.

"Aku seminggu lalu denger mereka ingin ninggalin kamu di panti asuhan, tapi mereka takut kalau sampai keluarga besar tau. Jadi mama sama papa ninggalin kamu sama kakek." Ujar Melani tanpa memikirkan perasaan saudara kembarnya.

Jleb!
Sakit banget!.

Melodi hanya diam dan terus memikirkan ucapan kembarannya, dia tahu kembarannya itu sangat iri kepada nya karna dia jauh lebih cantik dan pandai darinya.

Setelah mengucapkan itu, Melani pergi meninggalkan Melodi sendiri di taman itu.

Tanpa terasa satu tetes air mata Melodi keluar, Tanpa di perintahkan.

"Kenapa mereka lebih memilih membuang aku?." Pertanyaan itu ingin dia lontarkan kepada orangtuanya namun, dia tidak sanggup mengatakan itu.

"Melodi kita di panggil mama sama papa ke ruang keluarga." Kata sang Abang

Deg! Apakah mereka benar benar ingin membuangnya?

"I..iya bang."

"Kamu kenapa? Sakit?."tanya abangnya.

"Enggak kok bang, hehehe." Jawab Melodi sambil berusaha menampilkan senyum manisnya.

Melodi dan Kevin sampai di ruang keluarga , di sana sudah ada mama , papanya , kakeknya, dan saudara kembarnya.

"Ini melodi nya ma, emang ada apa ma?" Tanya Kevin.

"Melodi mama mau bicara sama kamu." Sebelum melanjutkan kata kata nya Anggun menghela nafas berat.

M E L O D I (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang