\13\CERITA

116 70 3
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, gadis cantik itu masih belum membuka matanya.

"Bangun." Ujar Daniel.

"Bangun woe." Teriak Daniel.

"Kebo banget nih cewek." Kesal Daniel.

Daniel mendapat ide brilian, dia segera mencabut sehelai bulu ayam dari sebuah kemoceng.

Dengan sengaja Daniel menggelitiki hidung Melodi menggunakan bulu ayam itu.

Percobaan pertama gagal, Melodi hanya menggeliat kecil..

Percobaan kedua masih gagal, Melodi cuma pindah posisi.

Percobaan ketiga, Melodi sudah mulai merasakan gatal.

Dan percobaan keempat.

Haachimmm
Suara bersin Melodi.

Melodi terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Apaan sih?." Kesal Melodi.

"Kebo banget sih lo." Daniel juga kesal.

Haachimm
Melodi bersin lagi. "Lo apain hidung gue?." Tanya Melodi menatap Daniel horor.

"Enggak gue apa apain kok, cuma gue gelitikin pakek ini." Jawab Daniel sambil mengangkat sehelai bulu ayam itu.

"Ck! Sialan lo, pantes aja bikin hidung gue gatel, itu kan buat bersihin kotoran." Kesal Melodi.

"Lah abis , lo kebo banget sih jadi orang "

"Bodo." Ketus Melodi.

"Lo gak pengen liat sunset?." Tanya Daniel.

Mata Melodi langsung berbinar. "Mau." Ucap Melodi Cepat.

Melodi langsung menuju balkon dengan semangat, dan segera duduk menghadap ke matahari yang sudah berwarna jingga itu.

"Bagus banget." Kagum Melodi.

"Lo suka senja?." Tanya Daniel.

"Suka." Jawab Melodi antusias.

"Kalau gue enggak suka sama sikap senja, dia hadir cuma sesaat dan pergi meninggalkan kerinduan yang sangat awet." Ujar Daniel.

"Tapi meskipun cuma hadir sesaat, seenggaknya dia pernah singgah walaupun cuma dalam waktu yang singkat." Balas Melodi.

"Tapi kehadirannya cuma menghadirkan luka, dia datang tanpa di undang dan pergi tanpa di suruh." Jawab Daniel.

"Kayak jailangkung dong." Ujar Melodi.

Mereka berdua tertawa di temani sang senja.

"Gue boleh tanya sesuatu gak?."tanya Daniel yang mulai serius.

"Gak pantes banget muka Lo kayak gitu." Ujar Melodi sambil terkekeh di akhir kalimatnya.

"Jangan mulai deh Mel, gue serius."

"Iya iya apa kak Daniel." Balas Melodi sambil menekan kata 'kak'.

"Em,,kenapa lo gak tinggal bareng orang tua lo?." Tanya Daniel hati hati, takut menyinggung Melodi.

Melodi hanya diam, dia benar benar tidak ingin mengingat tentang keluarganya.

"Sorry kalo gue lancang. " ujar Daniel merasa bersalah.

Hening beberapa saat, Daniel benar benar merasa bersalah menanyakan masalah pribadi Melodi.

"Gu....." Sebelum melanjutkan kalimatnya, Melodi tiba tiba berbicara.

"Mereka nitipin gue sama kakek dari gue umur 5 tahun." Ujar Melodi mulai bercerita.

Daniel menatap Melodi dari samping, karena Melodi masih betah menatap senja.

M E L O D I (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang