"Aduh panas banget sih, bisa gosong nih kulit putih gue." Kesal Tasya dengan muka yang sudah memerah.
"Biasa aja kalik , lebai amat." Celetuk Mawar.
"Ye syirik lo, bilang aja iri sama kita, karna kita bertiga lebih cantik dari kalian." Ujar Sandra dengan Sombongnya.
"Ck!, Mirror please mbak!., Kalian pikir dengan muka merah merah kayak orang lagi nahan boker gitu cantik?." Ujar Melodi, yang langsung membuat ketiga Kakak kelasnya histeris.
"Huaaa muka cantik gue." Histeris Tasya.
"Harus maskeran 3 hari 3 malam nih gue." Celetuk Valen.
"Sama nih Val, gue juga mau maskeran nanti." Ujar Sandra.
Melodi, Mayang, dan Mawar hanya memutar bola matanya malas.
Kringgg
Bel pulang sekolah berbunyi dengan kerasnya."Akhirnya selsai juga penderitaan kita." Teriak Mayang.
"Kantin yuk." Ajak Melodi.
"Sekuy lah." Mereka bertiga segera menuju ke kantin, untuk melepas dahaganya.
Beda dengan ketiga kakak kelas centilnya yang langsung menuju toilet untuk membenahi dandanannya.
"Mbok in es teh 5." Teriak Mayang dengan suara toanya.
"Siap atuh neng." Jawab mbok inem.
"Kok lima sih May?, Kan kita cuma bertiga." Tanya Mawar keheranan.
"Gue kurang kalo cuma pesen 1 aja." Jawab Mayang.
"Bused tuh perut lo segede kingkong apa dah." Heran Melodi.
"Kingkong kingkong pale Lo, gue gak segede itu ya." Ujar Mayang dengan mulut toa nya.
"Buseng kenceng amat sih mbak nya." Celetuk Aldo yang berada tak jauh dari meja mereka bertiga.
"Suka suka gue lah mulut mulut gue juga." Jawab Mayang.
Tidak sengaja tatapan Melodi bertemu dengan Daniel, mereka saling tatap beberapa saat.
"Wanjir itu kak Daniel yang lo tonjok kemaren Mel." Teriak Mawar.
"Ck! Toa amat sih." Kesal Melodi.
"Hai kak, kenalin gue Mawar ", ujar Mawar sambil menghampiri meja Daniel dkk.
"Gue Satria." Ujar Satria sambil menjabat tangan Mawar.
"Salken ya kak."
"Gue babang Aldo yang gwanteng." Ujar Aldo dengan Tampang yang membuat sahabatnya ingin muntah.
"Hai kak salken ya."
"Pasti ini kak Daniel, maafin temen aku ya kak udah nonjok kakak kemaren." Ujar mawar kepada Daniel."Yang nonjok aja songong banget, pura pura gak kenal." Sindir Daniel.
Melodi yang merasa tersindir pun, angkat bicara.
"Apa maksud lo?."tanya Melodi sambil berdiri dari duduknya dan menuju meja Daniel.
"Kenapa? Ngerasa lo?." Tanya Daniel dengan sinisnya.
"Bused dah bening bening amat sih ni adek kelas." Celetuk Aldo.
"Lah dikira kita air apa, ngatain kita bening bening segala." Sewot Mayang.
"Galak amat neng." Sahut Aldo
Melodi menatap kesal Daniel.
"Jadi cowok nyinyir amat, kayak mulut cewek." Ujar Melodi.
"Apa lo bilang!." Kata Daniel tajam sambil mengepalkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
M E L O D I (HIATUS)
Novela JuvenilHappy reading!🖤 Aku selalu mengibaratkan alat musik itu kamu,, Nada yang kamu hasilkan itu aku,,, Dan takdir adalah orang yang memainkan mu,,,, ~Melodi Kristalia Ardyanata _____