(19)JADIAN?

99 51 1
                                    

Daniel sudah berada di taman kota menunggu seseorang yang telah dia klaim sebagai pacarnya dulu .

Daniel sudah berada di Taman itu sekitar setengah jam yang lalu tetapi, orang yang dia tunggu belum kunjung menampakan batang hidungnya. Entah itu karena Daniel yang terlalu bersemangat apa emang Melodi yang molor.

Jam sudah menunjuk pukul setengah 8 tetapi, Melodi belum datang juga.
"Huh, masak dia lupa sih?." Daniel menghela nafas berat.

"Apa dia nggak mau ketemu gue ya?."

"Apa gue salah, kalau ngungkapin isi hati gue."

Daniel menyandarkan kepalanya di sandaran kursi panjang taman itu smabil menutup matanya.

"Udah lama nunggu ya?." Tanya seseorang yang sudah duduk di sebelah Daniel.

Daniel langsung berjengkit kaget, segera bangun dari posisi nya.

"Belum kok." Jawab Daniel pelan sambil meneliti pakaian yang digunakan Melodi.

Melodi hanya memakai baju tidur bermotif ultramen, dengan rambut yang di cepol asal berantakan, dan memakai sendal swallow.

"Aneh ya baju gue?." Tanya Melodi.

"Enggak kok, lo malah keliatan lucu." Jawab Daniel.

Melodi hanya terkekeh pelan mendengar jawaban Daniel.
"Baru sadar ya lo, kalau gue emang lucu." Balas Melodi.

"Udah sadar dari dulu sih." Jawab Daniel pelan.

"Mau ngomong apa lagi lo?." Tanya Melodi sambil menatap serius Daniel.

Daniel yang mendapat tatapan seperti itu sudah tidak bisa menyembunyikan detak jantungnya.

"Lo mau jadi pacar gue gak?." Ucap Daniel dengan gugup.

Melodi menatap Daniel dengan datar.

"Ucapan gue salah ya?." Tanya Daniel bingung kenapa Melodi malah menatapnya dengan datar.

"Emm,, lupain aja ucapan gue tadi." Ucap Daniel tiba-tiba.

"Lo pikir setelah lo ngomong gitu gue bakal cepet lupa gitu?." Tanya Melodi ketus.

"Daripada lo marah sama gue, mending lupain aja kan." Jawab Daniel.

"Lo nembak gada romantis romantisnya ya." Kesal Melodi.

Daniel tersenyum mendengar kekesalan Melodi.
Daniel langsung pergi meninggalkan Melodi.

"Kemana lo woe?." Teriak Melodi.

"Tunggu aja disitu." Jawab Daniel.

Setelah Daniel sudah tidak keliatan Melodi mendumel kesal.
"Udah nembak gak tanggung jawab amat sih tu orang."
"Gada romantis romantisnya lagi."
"Awas aja kalo sampek cuma prank, gue bunuh tu orang." Kesal Melodi.

Tiba-tiba ada anak panah yang hampir mengenainya.
"Astaga." Kaget Melodi.

Melodi mengambil anak panah itu, ada sesuatu bergambar hati yang ada di ujung anak panah itu.

Melodi mengambil benda berbentuk hati itu, benda itu bertulis 'HATI DANIEL' .

"Hati Daniel?." Melodi membaca tulisan itu dengan alis berkerut.

"Itu hati gue, yang gue serahin ke lo, dan gue harap lo mau ngasih hati lo buat gue." Ucap Daniel yang tiba-tiba datang membawa sebuah benda yang sama namun masih kosong belum ada tulisan sama sekali.

Melodi benar-benar tidak menyangka jika Daniel bisa romantis, meskipun tidak dengan kata-kata seperti kebanyakan cowok lainnya, tapi perlakuan Daniel berhasil membuat Melodi terbang ke langit.

M E L O D I (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang