Hari ini adalah hari jum'at sekolah Melodi mengadakan acara 'Jumat sehat', yang artinya akan ada acara senam nantinya.
Jam menunjukan pukul 7, Melodi masih berada di kamar nya sambil memainkan game online di Handphone berlogo apel nya.
"MELODIIII." Teriak Kakek dari bawah.
"Anjir itu suara Kakek kenapa makin kenceng aja sih" Dumel Melodi kesal sambil menyudahi main game nya.
Melodi langsung menyambar tas nya di meja belajar nya, hari ini harusnya Melodi menggunakan seragam olahraga nya, tapi bukan Melodi jika tidak melanggar nya, Melodi justru memakai celana levis panjang, dengan paduan kaos polos hijau armi nya yang di balut dengan kemeja kotak-kotak nya.
"Ada apa sih Kek?." Tanya Melodi.d
"Ada apa ada apa, ini udah jam 7 , dan lu masih ngedekem di kamar, niat sekolah gak sih?." Dumel sang Kakek.
"Niat pakek banget lah Kek." Jawab Melodi.
"Cepet berangkat sana!." Perintah sang Kakek."
"Siap laksanakan." Jawab Melodi lalu mencium punggung tangan Kakek.
"Eh bentar-bentar kayak ada yang salah nih, tapi apa ya." Ucap Kakek memberhentikan Melodi sambil meneliti Melodi dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Apa nya yang salah sih Kek?." Bingung Melodi.
"Oh iya, seragam elu nih yang salah, kenapa malah pakek baju bebas gini, kemana seragam lu?." Tanya Kakek.
"Di makan tikus, bay Kek Melodi berangkat ,Assalamualaikum." Ucap Melodi sambil berlari terbirit-birit meninggalkan Kakek.
Membuat Kakek semakin kesal dibuatnya, dia seberarny bingung Melodi ini mirip siapa, perasaan mama nya dulu tidak senakal dia.
Melodi hari ini membawa motor besarnya, karena kebetulan dia sedang memakai celana, yah bukan kebetulan sih emang di sengaja. Karena dia sangat jarang memakai motor jika sekolah karena, rok yang selalu menjadi alasan mengapa dia tidak memakai motornya.
Melodi memakai helm fullface nya dan segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang, karena di sangat ingin berlama-lama mengemudikan motor kesayangannya yang dia beli sendiri dengan uang tabungannya.
Sebenarnya dia bisa saja meminta motor kepada Kakek pada saat itu, tapi dia tidak ingin terus merepotkan Kakek nya, eh salah itu bukan alasan mengapa dia beli motor dngan uang nya sendiri, karena sebenarnya Kakek tidak mengijinkan di mengendarai motor, apalagi modelan motor besar seperti itu.
Melodi sampai di sekolah gerbang masih terbuka lebar, padahal sudah hampir jam setengah 8. Semua siswa dan siswi sudah berkumpul di halaman sekolah dan musik senam sudah di bunyikan.
Melodi masih enggan untuk pergi ke halaman dan mengikuti senam itu, dia masih duduk di motor nya yang sudah bertengger manis di parkiran.
"Udah kek ibu-ibu komplek aja sih." Dumel nya pelan.
Dengan ogah-ogah an dia berdiri dari duduknya, dan berjalan santai menuju panggung tempat para Guru bersenam.
Banyak siswa dan siswi yang ogah-ogah an mengikuti gerakan Guru, karena gerakannya benar-benar jadul.
Dengan santai Melodi mematikan musik senam yang mengalun itu.
Klik
Semua orang menatap Melodi dengan bingung, ada juga yang menatap Melodi dengan marah.
"Cek cek 1 2 3." Melodi mengambil microfon yang tersedia disana.
"Buat Ibu Bapak guru saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya karena sudah lancang mematikan musik senamnya, saya mewakili teman-teman semua yang merasa kurang nyaman dengan lagu ini, karena lagunya yang benar-benar membosankan..." Ucapan Melodi terhenti karena diptong oleh Bu Siti.
KAMU SEDANG MEMBACA
M E L O D I (HIATUS)
Teen FictionHappy reading!🖤 Aku selalu mengibaratkan alat musik itu kamu,, Nada yang kamu hasilkan itu aku,,, Dan takdir adalah orang yang memainkan mu,,,, ~Melodi Kristalia Ardyanata _____