Epilog

79 2 0
                                    

.

.

.

[Epilog; He]

Terdapat seorang namja manis yang sedang berjongkok didekat gundukan tanah bernisan. Ia menaburkan kelopak kelopah mawar merah diatasnya.

"Kamu tau? Aku selalu cinta sama kamu, aku...hiks" namja manis itu terisak.

Ia membaca  kembali daun yang 10 tahun lalu ia temukan dijurang. Ia sangat menyesal namun apa daya? Semua sudah tertulis.

"Jaerin...maafin aku...hiks..a-aku gak akan maafin diriku sendiri..hiks..j-jae...hiks" racaunya.

"MAMA!!" pekik anak kecil berumur 12 tahunan. Siapa lagi jika bukan Lee Jun Seok. Anak mereka Nana dan Jeno.

"Junseok? Kan sudah mama bilang tunggu dimobil aja" omel Nana tentu setelah mengusap air matanya.

"Junseok bosan,mama nanis ya?"

"Enggak..sayang..."

Junseok mendekati mamanya lalu  melihat gundukan tanah yang Nana taburi kelopak mawar merah.

"Ini kuburan siapa ma?"

"Hum? Ini...teman Mama.." jawabnya lirih.

"Ouh...eh! Papa tadi telpon ma..suruh cepat pulang" ucap Junseok.

Kemudian mereka pergi  meninggalkan pemakaman itu.

....

"Jaerin sayang...kamu main petak umpet ya sama mommy? Keluar dong... mom udah capek" Yixing. Kalian tau apa yang terjadi? Ia sering berhalusinasi dan berakhir konsumsi obat.

Suho melihatnya sendu. Kasihan istrinya. Ia juga patut dikasihani..apa yang terjadi pada anak anaknya dan saudaranya yang paling bijak sana.

Jadi....

Flashback*

"Saya turut berduka cita.." ucap si polisi tadi lalu melenggang pergi meninggalkan Suho yang shock.

.

.

.

Jenazah Jaerin dibawa dengan ambulans rumah sakit yang menangani Jaerin. Ia  pulang dengan raga tak bernyawa.

Saat itu Minseok sudah di Indonesia. Dan mendengar kabar itu ia shock berat hingga pingsan. Minseok dibawa Suho dan Chanyeol ke rs. Chanyeol menunggu Minseok di rs sedangkan suho? Kembali pulang lah..pemakaman anaknya masa gak mau ngikut. Rasa bersalahnya tak kunjung hilang. Dua tahun Jaerin memusuhi keluarganya sendiri.

Dan kini? Apa ini? Rasanya ada batu besar menghantap hatinya dengan keras. Suho menangis saat perjalanan. Ia memukul mukul strinya untuk melampiaskan.

.

.

.

Pemakaman kini sudah sepi, tinggalah dua namja cantik disana. Baekhyun dan Yixing. Baekhyun berusaha menenangkan Yixing yang terus meracau menyalahkan dirinya.

Taehyung? Namjoon? Jisung? Tiga orang yang sangat menyayangi Jaerin lebih dari apapun tak ada! Apa yang mereka lakukan?

Namjoon kini berada disebuah club. Haha siang siang seperti ini? Tentu untuk melampiaskan emosinya pada  dirinya sendiri. Berapa botol bir yang ia minum? 5 botol! Sudah hilang kesadarannya.

Jisung? Ia pergi kesuatu tempat menggunakan mobilnya. Entah tujuannya kemana.

Kai dan Kyungsoo mereka tetap dirumah. Kyungsoo tak henti henti menangis. Kai berusaha membujuknya agar tak menagis kembali dan berhasil! Setelah ia tanya

He | Na Jaemin[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang