If you love someone, keep him in every situation. Make him feel that you are the only love he has, and you are the only person who understands him.
_____
Mobil mewah itu mulai memasuki pekarangan mansion. Keadaan mansion terlihat sangat sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tak lama kemudian Park Chanyeol keluar dari dalam mobil dengan wajah yang terlihat sangat lelah. Hari ini ia menghadiri banyak meeting penting dan mengerjakan beberapa berkas perusahaan. Rasanya Chanyeol ingin segera membaringkan tubuh pada kasur empuk miliknya. Kaki panjang itu mulai melangkah memasuki mansion, sesekali Chanyeol melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya.
Chanyeol membuka pintu, melihat keadaan masion yang sangat sunyi. Tidak ada tanda kehidupan di dalamnya, mungkin Jisoo tengah berada di kamar mereka. Tanpa menunggu waktu lama, akhirnya pria tinggi itu memutuskan untuk berjalan menuju kamar, tidak sabar untuk menemui istri cantiknya. Sejak mereka memeriksa kehamilan Jisoo seminggu yang lalu, wanita cantik itu berubah menjadi lebih manja kepadanya. Bahkan Jisoo sering menghubungi Chanyeol dan meminta agar pria itu segera pulang kerumah. Sikap Jisoo yang manja seperti itu, malah membuat Chanyeol merasa gemas. Dokter pun mengatakan jika hal itu sangat wajar dilakukan oleh ibu hamil, karena hormon yang mempengaruhinya.
Chanyeol membuka pintu kamar, satu-satunya yang dapat ia lihat adalah sosok yang istri yang tengah duduk diatas ranjang. Wanita itu menyandarkan punggung pada kepala ranjang dengan buku tentang kehamilan yang tengah di bacanya. Buku itu adalah tentang proses kehamilan yang ia beli beberapa hari yang lalu. Sepertinya Jisoo tengah membaca buku tersebut sambil menunggu kepulangan Chanyeol.
“Chanyeol,” panggilnya dengan antusias.
Jisoo menyimpan buku tersebut lalu berjalan kearah sang suami dengan riang. Mata indahnya berbinar bahagia, pertanda jika sosok tinggi itu telah lama dinantinya. Setelah berada di hadapan Chanyeol, langsung saja ia mendekap tubuh kekar milik sang suami. Jisoo tersenyum dengan wajah yang dibenamkan pada dada bidang milik Chanyeol, sesekali ia mencium kemeja pria tersebut. Meskipun Chanyeol telah bekerja seharian, tetapi Jisoo bersumpah jika tubuh suaminya itu masih terasa harum. Wangi maskulin yang berasal dari tubuh Chanyeol, adalah hal yang paling ia sukai. Bahkan Jisoo bersumpah jika wangi yang berasal dari tubuh Chanyeol mampu membut perasaannya nyaman dan tenang. Jisoo sangat merindukan Chanyeol, bahkan seharian ini Jisoo tidak sabar menunggu kepulangannya.
“Aku menunggumu, Chanyeol,” ucap Jisoo. Wanita itu mendongak untuk menatap wajah rupawan yang suaminya miliki.
Chanyeol tersenyum manis, ia mengecup gemas bibir merah muda milik Jisoo. Tingkah Jisoo semakin hari semakin menggemaskan, mungkin ini semua adalah efek dari kehamilannya. Chanyeol sangat menikmatinya, meskipun Jisoo bersikap manja tetapi ia akan tetap menyukai tingkah laku istrinya tersebut.
“Aku merindukanmu,” ucap Jisoo. Raut wanita itu terlihat sedih, membuat Chanyeol semakin gemas melihatnya.
“Aku juga merindukanmu, sayang,” balas Chanyeol.
Jisoo melepas dekapannya.
“Apa kau lapar? Aku akan memanaskan makanan untukmu.”
Chanyeol menggeleng pelan. “Tidak perlu, sayang. Aku tidak ingin kau merasa lelah.”
Jisoo tersenyum lalu berjinjit untuk memberikan satu kecupan kepada suaminya. Chanyeol tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung meraup bibir merah muda milik Jisoo. Membuat Jisoo berada di bawah kendalinya. Jisoo meremas kemeja Chanyeol, ketika merasakan pria itu semakin memperdalam ciuman mereka. Tanpa terasa, Chanyeol mulai membaringkan tubuh Jisoo di atas ranjang tanpa melepaskan ciuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing Pains
FanfictionI can love you with all my heart, I can give up my world to you, I can give you whatever you want, but one thing that I can't do. It is accepting a betrayal. -Kim Jisoo- In this life we must have made a mistake, and the only mistake I regret the...