if I could, I would give everything I had so that this happiness never end.
______
Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa kandungan Jisoo sudah memasuki usia lima bulan. Perut wanita itu sudah mulai buncit dan ia merasa bahagia karena perkembangan calon buah hatinya sangat baik. Bahkan dokter berkata janin Jisoo tumbuh dengan baik dan sehat. Selama ini Jisoo memang selalu menjaga kandungannya, apalagi Chanyeol selalu memanjakannya. Mungkin itu juga bisa menjadi alasan mengapa bayinya dapat tumbuh dengan baik. Dokter berkata Jisoo harus selalu merasa bahagia agar kehamilannya terasa mudah, dan ia bersyukur karena orang-orang di sekitarnya selalu membuat ia bahagia.
Dimulai dari Chanyeol—pria tinggi itu telah berubah menjadi suami yang siaga dan posesif. Chanyeol selalu menjaganya dan selalu memastikan bahwa ia baik-baik saja. Lalu Jaehyun—adik iparnya itu selalu membawakan beberapa makanan kesukaan Jisoo. Membuat Jisoo merasa bahagia karena dapat menikmati berbagai makanan yang ia inginkan. Dan terakhir Sooyun—Ibu mertuanya juga membuat perasaan Jisoo semakin baik setiap harinya. Wanita paruh baya itu selalu menanyakan keadaannya, bahkan sudah membelikan beberapa perlengkapan bayi untuk calon cucu pertamanya.
Hidup Jisoo sudah terasa sempurna, tidak ada lagi yang perlu ia cemaskan. Semua telah berjalan seperti apa yang ia inginkan. Jisoo hanya berharap jika kebahagiaan ini tidak berakhir begitu saja, karena Jisoo tidak akan sanggup kehilangan semua kebahagiaan ini.
Jisoo tersenyum. Pagi ini matanya terlihat berbinar senang. Tangan wanita itu asik mengelus perutnya yang mulai membuncit.
Jisoo merasa nyaman menjalani masa kehamilannya, karena calon buah hatinya memang tumbuh dengan sehat. Wanita itu sempat mengalami morning sickness tetapi ia sudah melewati itu semua. Chanyeol selalu sabar dan siaga jika Jisoo mengalami morning sickness. Ah, sungguh menyenangkan karena Chanyeol selalu berada di sampingnya. Pria tinggi itu seakan ikut merasakan apa yang ia rasakan, kehamilan ini seakan bukan Jisoo saja yang merasakan.
Jisoo mengalihkan pandangan ke samping, menatap sang suami yang masih menutup matanya.
"Kau harus merasakan buah hatimu yang mulai menendang, Tuan Park," ucap Jisoo di sertai kekehan pelan.
Wanita itu tersenyum ketika merasakan bayinya yang mulai aktif menendang.
Tak lama kemudian, Chanyeol membuka matanya. Pria tinggi itu menggeliat pelan lalu tersenyum mendapati sang istri yang sibuk menatap kearah perutnya sendiri. Chanyeol gemas dengan pemandangan itu. Sungguh, Jisoo terlihat sangat menggemaskan ketika mengandung seperti itu. Chanyeol akhirnya beranjak, memberikan kecupan untuk sang istri. Wanita itu tersentak, tetapi tetap membalas kecupan yang Chanyeol berikan.
"I love you," bisik Chanyeol.
Jisoo tersenyum lalu mengelus wajah Chanyeol. "I love you more," balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing Pains
FanfictionI can love you with all my heart, I can give up my world to you, I can give you whatever you want, but one thing that I can't do. It is accepting a betrayal. -Kim Jisoo- In this life we must have made a mistake, and the only mistake I regret the...