You will feel very happy if you can spend time with someone you love.
_____
Kelopak mata itu perlahan terbuka, menampakkan sepasang mata indah yang kini sedikit mengerjap. Wanita itu—Kim Jisoo—tersenyum manis, ketika pandangannya langsung mengarah pada sosok sang suami yang masih menutup mata. Jisoo tidak pernah bosan dengan perasaan bahagia yang dirasakan setiap kali menatap sosok yang sudah dua tahun menemaninya. Menatap wajah sang suami adalah sebuah pemandangan yang paling indah di pagi hari untuk Jisoo selama dua tahun ini. Jisoo want to always feel this happiness.
Jisoo terdiam. Meneliti wajah rupawan yang dimiliki oleh sang suami. Semuanya terasa sangat sempurna, hingga Jisoo tidak pernah merasa bosan untuk menatap wajah tersebut. Tangan Jisoo terangkat untuk menyentuh wajah Park Chanyeol—suaminya. Menelusuri wajah yang selama ini selalu di idamkan oleh wanita diluar sana. Jisoo tidak bisa mengelak jika pesona suaminya terlalu memikat, hingga banyak wanita yang menganguminya secara diam-diam maupun terang-terangan.
Chanyeol menggeliat ketika merasakan sebuah sentuhan lembut pada wajahnya. Sebuah sentuhan yang selalu pria itu sukai. Chanyeol membuka mata, lalu tersenyum tulus ke arah istrinya.
“Good morning, sayang,” ucap Chanyeol serak.
Jisoo tersenyum ketika Chanyeol menarik tubuhnya agar mengikis jarak diantara mereka berdua. Jisoo mencium dada telanjang milik sang suami, hal tersebut membuat Chanyeol semakin mengeratkan dekapannya. Jisoo bersumpah, jika ia ingin selalu merasakan kebahagiaan ini bersama Chanyeol hingga akhir hayatnya. Karena Jisoo hanya ingin hidup bersama Chanyeol, dan menghabiskan sepanjang umurnya bersama pria itu. Tidak ada pria yang mampu membuat seorang Kim Jisoo jatuh cinta sedalam ini selain sang suami.
“I love you, Kim Jisoo,” bisik Chanyeol. Seperti biasa, setiap hari mereka akan mengucapkan kata indah itu ketika membuka mata di pagi hari.
“I love you more, Park Chanyeol,” balas Jisoo tak kalah lembut.
Chanyeol menghela napas. Rasa bahagia ini terus menjalar pada hatinya, tiap kali ia bersama dengan Jisoo. Wanita cantik yang ia nikahi dua tahun yang lalu itu, berhasil membuat setiap hari yang ia lewati terasa sangat indah. Rasanya Chanyeol tidak perlu memiliki seluruh isi dunia ini, karena hanya dengan memiliki Jisoo saja sudah cukup untuknya. Jisoo is his world and everything for him. Memang sangat membahagiakan ketika dapat menghabiskan waktu bersama seseorang yang dicintai.
Jisoo melepaskan dekapan Chanyeol lalu melirik ke arah jam dinding. “Sudah pukul tujuh, sayang. Kau harus mandi dan aku akan menyiapkan sarapan untukmu.”
Jisoo beranjak dari ranjang lalu mengikat rambutnya dengan asal. Sementara Chanyeol mulai berjalan menuju kamar mandi. Namun, sebelum memasuki kamar mandi, Chanyeol mengecup bibir sang istri dengan jahil.
“Morning kiss, sayang.” ucap pria tinggi itu lalu memasuki kamar mandi.
Jisoo terkekeh dengan kelakuan suaminya. Chanyeol always makes she smile. Tak lama kemudian, wanita itu membereskan ranjang lalu memilih pakaian kantor yang akan Chanyeol gunakan. Jisoo menyimpan pakaian yang telah ia siapkan di atas ranjang yang telah rapi. Setelah dirasa tugasnya telah selesai, Jisoo segera berjalan keluar kamar untuk membuatkan sarapan untuk suaminya.
“Selamat pagi, Nyonya,” sapa beberapa pelayan yang bekerja di mansion Chanyeol.
Jisoo tersenyum hangat lalu membalas sapaan itu. Jisoo memang terkenal dengan sifat ramahnya, hingga membuat para pelayan yang bekerja di mansion ini sangat mengagumi sosoknya. Mereka tidak menyangka jika Nyonya mereka adalah orang yang sangat hangat dan terbuka. Tak heran jika Tuan Park dikatakan sangat beruntung karena memiliki istri seperti seorang Kim Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing Pains
FanficI can love you with all my heart, I can give up my world to you, I can give you whatever you want, but one thing that I can't do. It is accepting a betrayal. -Kim Jisoo- In this life we must have made a mistake, and the only mistake I regret the...