2:

1.5K 253 23
                                    


Kami dihukum membersihkan kamar mandi putra, tapi Tendou nampak menikmatinya. Bukan, bukan karena ia tipe orang yang senang bersih-bersih.

Tapi karena ia yang punya hobi menakut-nakuti, dan kamar mandi adalah salah satu hal horor bagi sebagian orang.

Ini kali kelima ia berhasil menakut-nakuti seseorang.

Ia akan tertawa jika siswa yang ditakuti lari terbirit-birit.

Tetapi ia akan cemberut ketika ketahuan. Seperti ketika Semi---teman seklub kami yang menemui kejanggalan saat Tendou berusaha menakut-nakuti.

Dan aku dari tadi hanya melihat aksinya.

"Wakatoshi-kun, ada mangsa baru," kata Tendou. Ia menyuruhku untuk bersembunyi, sementara ia mulai membuat suara gaduh.

"Khe~khe~khe~"

Mangsanya nampak bergidik ngeri, tapi ia memberanikan diri untuk tetap maju.

"Ace masa depan tak boleh gentar!" katanya keras.

Tendou hampir tertawa. Ah, aku tahu siapa mangsa Tendou sekarang.

"Khe~khe~khe~"

Mangsanya semakin ketakutan.

Tendou mencakar pintu kamar mandi, suaranya berdecit dan mengganggu pendengaran.

Si mangsa masih tetap berjalan, bunyi langkah kakinya masih terdengar.

"Khe~khe~khe~"

Suara Tendou semakin menjadi.

Alisku bertaut ketika sadar tidak ada lagi bunyi langkah kaki.

Aku melihat Tendou, wajah terkejut si rambut merah terlihat. Kemudian kami cepat-cepat keluar dari tempat persembunyiannya dan menemukan Goshiki yang pingsan didepan kamar mandi.

Kami saling melirik.

Tendou bersiul kemudian mendorong tubuhku menjauh.

"Wakatoshi-kun, kita lanjut membersihkan kamar mandi yang ada disana."

Kali kesekian Tendou mencoba menakuti seseorang, ia membuat anak kelas satu pingsan.

Dan, kami lagi-lagi terkena hukuman.

~Tbc.

(F)unTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang