5*

1.1K 212 13
                                    


Es krim Tendou hampir meleleh. Aku tak menyangka musim panas bisa sepanas ini, padahal kami sudah duduk di dalam kedai tepat di bawah AC yang dipasang. Tapi tetap saja hawa panas tetap terasa.

Aku rasa, aku kepanasan.

"Wakatoshi-kun, wajahmu merah," kata Tendou. Si rambut merah itu masih sibuk melahap semangkuk es krim coklat dari 3 buah yang telah ia pesan tadi, dan kesemuanya rasa cokelat. "Kau kepanasan?" tanyanya.

Aku mengangguk.

Wajah Tendou berseri-seri. Tangannya mendorong satu lagi mangkuk kearahku.

Alisku bertaut, tapi Tendou malah tertawa.

"Cepat dimakan Wakatoshi-kun, rasakan kenikmatan es krim coklat di musim panas!" ia berseru girang. Cara bicaranya seperti model yang mempromosikan barang.

Aku menggeleng.

"Bukannya ini milikmu?"

Tendou mengangguk. "Makannya aku ingin berbagi denganmu. Kau juga yang akan membayarnya nanti," katanya.

"Ak--"

Belum sempat aku berbicara Tendou sudah mengibas-ngibaskan tangannya, "aku juga tidak suka es krim yang meleleh."

Aku mengulum senyum.

Aku mulai menikmati es krimnya. Benar saja, ini dingin dan manis.

Aku agak menyukainya.

"Kau suka Wakatoshi-kun?"

"Ya, ini dingin."

Tapi dibandingkan rasa es krim ini, aku lebih suka saat-saat seperti ini.

~Tbc.

(F)unTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang