BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.
🔆 🔆 🔆
Sudah sejak awal, kamu adalah musik bagiku, musik adalah dirimu. Itulah alasan kenapa aku bisa sampai di sini hari ini. Jika tidak ada kamu, maka tidak ada musik.
"Ada yang belum mama ceritain ke kamu. Mama kira kita nggak perlu ngebahas kejadian itu lagi, tapi ternyata mama kali ini harus nyeritainnya ke kamu" Ucap velix sembari tersenyum.
"Apa ma?" Tanya ara penasaran dengan cerita yang velix maksud.
"Jadi anor itu temen masa kecil kamu. Pas kamu masih kecil, mama, papa, kedua orang tuanya anor dan anor itu tinggal serumah. Dirumah ini lebih tepatnya" Kata velix sembari mengusap puncak kepala ara dengan lembut.
"Tapi apa ara tau apa alasannya?" Tanya velix kepada ara. Ara mengelengkan kepalanya kuat kuat. Memberi jawaban kalau ia tidak mengetahui alasan pastinya.
"Dulu itu kita masih miskin. Jadinya keluarga kita nggak sanggup buat mengontrak satu rumah" Kata velix kembali menjelaskan kejadian masa lalu.
"Serius ma? Semiskin itu kah kita?" Tanya ara lagi kepada velix. Mendengar itu velix langsung menganggukan kepalanya.
"Bahkan buat makan aja, papa sama mama dulu kesusahan banget. Boro boro buat beliin kamu mainan ra" Velix samar samar tersenyum menyedihkan. Jika diingat ingat pada masa itu memang sangat menyedihkan.
"Untungnya, mama sama papa anor mau bantuin kita. Dia udah kayak saudara buat kita. Jadi kamu jangan pernah nakal ya sama anor. Sayang in anor, dia sayang sebenernya sama kamu" Ucap velix, lalu ia menarik pelan hidung ara.
"Ihh mama, ara nggak nakal sama anor. Tapi anornya yang nakal, masa waktu itu kan ya, ara di dorong sama anor gara gara ara diem aja nggak beliin minuman buat anor. Terus ara jatoh deh ma, terus juga ara pingsan ma. Ehh si anor nggak mau ngegendong ara ke UKS. Padahal ara kira anor bisa jadi cowok ganteng yang ada di wattpad wattpad yang ara baca" Ara mulai mengadukan segala hal yang anor lakukan kepadanya.
Ara masih agak sedikit kesal dengan anor yang menurutnya pada masa itu menyebalkan. Oh tidak, sangat menyebalkan malah.
Velix tertawa melihat tingkah putri satu satunya. Lalu ia mengusap lengan ara pelan.
"Terus gimana lagi?" Tanya velix yang meminta agar ara melanjutkan ceritanya.
"Terus juga nih ya ma, anor itu suka banget bentak bentak ara, kan ara jadi takut sama anor. Udah mah mukanya serem lagi. Untung ganteng kalau jelek ara kasih cium sepatu ara ke muka anor. Biar tau rasa dia" Lanjut ara menceritakan tentang anor.
"Ohh iya anor juga suka banget noh merhatiin ara. Mama tau nggak kayak gimana anor merhatiin ara nya?" Tanya ara kepada mama nya, velix.
Velix menggelengkan kepalanya, menandakan ia tidak tau.
"Anor natap ara kayak gini nih mah" Ara membulatkan kedua matanya, sembari menaikan kedua alisnya agar terlihat sangar.
"Ara, sini kamu. Ngapain hah? Apa?" Ara mulai mencontohkan perkataan yang sebelum sebelumnya diucapkan oleh anor.
"Kan sebel. Udah mah jutek banget lagi" Ara melongos ke samping.
"Ceritain aja semuanya ra tentang gue. Biar nanti gue kasih sesuatu hal yang bikin lo diem" Tiba tiba suara anor berkumandang di ruangan yang kini sedang ada dirinya dan velix.
Ara menengok ke samping kanan anor, dan mendapati anor yang sedang menatapnya.
"Tuhh tuhh kayak gitu ma tatapannya anor" Ara menunjuk nunjuk wajah anor dengan jari telunjuknya. Sengaja membuat anor marah kepadanya.
Velix tertawa keras saat mendapati tingkah laku keduanya yang menurutnya lucu.
"Hahahaha, udah ah kalian ini gemesin banget sih. Mama mau ke papa kamu dulu ya" Ucap velix sembari berjalan pergi meninggalkan anor dan ara.
Ara seketika meneguk salivanya dengan takut. Ia takut kalau anor akan memarahinya, atau bahkan membentaknya.
"Ara. Sini sini" Panggil anor.
Didetik selanjutnya ara berlari menuju kamar anor. Karena ia tidak tau harus kemana kecuali ke kamar anor.
🔆 🔆 🔆
Salam,
Padang panjang, 23 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
MY AMAZING GIRLFRIEND [COMPLETE]
Подростковая литература[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE. FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA] Diandra Saqila Treapart yang sering kali dipanggil ara.ia adalah gadis cantik, manis, malah ia nyaris sempurna.Ia adalah dambaan para lelaki. Tetapi sayangnya ara telah jatuh cinta pada pandan...