BAB.13🔆Jangan gitu lagi, oke?

1.2K 111 4
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🔆 🔆 🔆

"Tenang, nggak apa apa semuanya baik baik aja. Ada gue. Peluk gue terus, sampai lo ngerasa lo udah baikan"

 Peluk gue terus, sampai lo ngerasa lo udah baikan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Araaaaa. Sini lo woy" Teriak anor mengendor gedor pintu kamarnya dengan cukup keras.

"Apaansih anor. Ara nggak mau buka ah" Balas ara sembari melipat kedua tangannya didepan dada. Ara melihat lihat kamar anor, entah sudah keberapa kalinya.

Ara mendekati kasur anor, lalu menidurkan dirinya di atas kasur. Ara menatap langit langit kamar anor dengan mata sayu. Sepertinya ara mulai mengantuk dengan suasana ruangan tersebut.

"Araaa woyyy. Lo denger gue nggak sihhh" Teriak anor terus menerus dari luar kamar.

"Berisik heh. Ganggu aja" Ara mengertak anor yang sedari tadi tidak henti henti menganggunya.

"Lahh. Kamar kamar gue, kenapa lo yang sewot." Seru anordengan kesal.

"Buka pintunya bodoh. Nggak usah buat ulah didalam kamar gue. Jangan sentuh barang barang gue. Jangan tidur dikasur gue. Jangan bernafas di dalam kamar gueeeee. Woyy buka pintunya araaaaa" Ucap anor, sembari menyebutkan hal hal yang tidak boleh ara lakukan di dalam kamar nya.

'Ckckck, gue udah tidur kali di kasur lo nor', Batin ara, lalu ia memutar bola matanya kesal.

"Berisik norr. Yaampun, gue mau tidur, kepala gue sakit" Balas ara sembari mendecak sabal.

"Apa lo bilang?mau tidur? Nggak. Enak aja lo, buka pintu nya bodoh heh." Teriak anor.

"Bodah, bodoh, bodah, bodoh. Ara tuh nggak bodo. Jadi lo jangan panggil gue bodoh gitu dong anor" Ucap ara.

"Heh.kalau ngomong yang bener. Ara ara aja, gue gue aja, jangan ara sama gue. Nggak nyampung bego" Kata anor memperbaiki ucapan ara. Apalagi saat ia menyebutkan dirinya sendiri.

"Suka suka ara lah. Mau gue kek mau gue kek, mau oma kek. Mau tante kek. Yang penting ara seneng" Balas ara.

"Emang ya, yang namanya orang bodoh susah dikasih tau" Kata anor yang tiba tiba langsung membuat ara tersentak.

Ara memegang kepalanya, lalu memejamkan kedua matanya.

"Ara kayak nggak asing sama kata kata itu." Ucap ara pada dirinya sendiri.

Didetik kemudian ara menjerit kesakitan. Entah mengapa kepalanya seperti di benturkan terus menerus oleh seseorang.

"Ahhhkk"

"Ra?" Panggil anor dari luar.

"Ra? Lo kenapa?"

"Heh bodoh. Lo kenapa? Lo baik baik aja kan di dalem sana?"

"Araaaa. Woy buka pintunya. Nggak lucu bego. Nggak suka gue sama candaan lo"

Anor panik. Tanpa berfikir dua kali, anor mendoprak pintu kamarnya sendiri.

Brakk,,,

Percobaan sekali tidak terbuka,

"Akhh anorr" Teriak ara kesakitan.

Brakk,,,,

Percobaan kedua pintu tersebut masih belum terbuka,

"Sabar ra. Lagian lo segala pakai acara kunci pintu sih. Susah bego bukanya" Ucap anor.

"Akhh anorr tolongin gueeee" Teriak ara lagi.

Anor menarik nafasnya dalam dalam. Lalu ia menatap pintu kamar itu dengan agak sedikit kesal.

"Gue pasti bisa." Anor menyiapkan kaki kanannya untuk menendang pintu kamar. Lalu saat ia merasa sudah siap, anor menendang pintu tersebut sekuat tenaga. Hingga pintu kamarnya terlempar ke dalam kamar.

"Ara" Anor berlari ke arah ara dengan kaki yang terpincang pincang. Entah lah sepertinya kakinya hampir patah.

"Lo nggak apa apa? Tenang tenang ada gue" Anor menarik ara kedalam pelukannya. Sembari mengusap perlahan pundak kepala ara.

"Tenang ya ra, ada gue disini" ucap anor yang berusaha menenangkan ara yang sedikit terisak.

Ara mengusap kedua matanya, lalu memeluk tubuh anor.

"Ara takut nor. Tadi kayak ada bayangan hitam di kepala ara, kayak petir gitu. Lewat lewat di pikiran ara" Ara menjelaskan secara rancau tidak menentu.

"Tenang, nggak apa apa semuanya baik baik aja. Ada gue. Peluk gue terus, sampai lo ngerasa lo udah baikan" Kata anor.

"Ara. Lain kali jangan gitu lagi, oke? Jangan kunci pintu kamar lagi oke? Kalau nggak ada gue jangan lakuin apapun yang bisa bikin lo terluka" Ucap anor memperingati ara. Ara menganggukan kepalanya patuh.

"Iya anor. Nggak lagi lagi deh ara kayak gitu." Balas ara yang semakin mempererat pelukannya dengan anor.

🔆 🔆 🔆

Salam,
Padang panjang, 24 Juli 2020

MY AMAZING GIRLFRIEND [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang