BAB.22🔆Lelah Dan Muak

880 78 0
                                    

BUDAYAKANLAH VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA.

🔆 🔆 🔆

-Sakit ya kalau berjuang tapi enggak dihargain.-

"Huhh di luar dingin ya, didalem dingin nggak ya? Kasihan anor kedingin di dalem" Ucap ara yang sedang berdiri di depan kantor anor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huhh di luar dingin ya, didalem dingin nggak ya? Kasihan anor kedingin di dalem" Ucap ara yang sedang berdiri di depan kantor anor.

Ara mengosokan kedua telapak tangannya agar tetap merasa hangat.

Sekitaran 30 menitan ara menunggu di luar. Kini sudah jam 12 malam. Yang berarti besar kemungkinan anor kerja lembur.

Setelah sekian lama ara menunggu. Anor keluar menggunakan jas kantor berwarna hitam nya. Ditema ni bawahan david yang sudah ia percayai sejak lama.

"Anorr!" teriak ara lalu ia berlari untuk memeluk anor.

Melihat ara yang akan memeluknya, langsung membuat anor mengelak untuk menghindari nya.

"Ada apa? Ngapain lo disini?" tanya anor sedikit dingin. Tatapannya terlihat lelah dan mulai muak.

"Emm anuu,,, anorr ara mau nganterin makanan buat anor. Pasti anor belum makan kan. Ini ara udah mas--"

"Gue udah makan. Mendingan sekarang lo pulang" Usir anor kepada ara.

ara tertegun mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut anor.

"Anor ada apa? Anor sakit ya? Keliatannya anor lagi nggak sehat" Ucap ara, lu ia mendekat untuk mengecek dahi anor apakah panas atau tidak.

Lagi lagi anor mengelak dari ara. Anor menatap ara dengan sinis.

"Pulang sekarang lo. Gue capek, nggak usah rese." Kata anor sarkas.

Kali ini ara benar benar terdiam sembari tertunduk. Hatinya bagaikan pecah berkeping keping.

Apalah salah mengkhawatirkan orang yang kita cintai?

Ara mengangguk lalu berjalan menjauh membelakangi anor.

Anor meneguk salivanya, sebenarnya ia tidak sanggup bersikap kasar seperti itu kepada ara. Baginya cukup sekali saja ia membuat ara pingsan di sekolah. Tatapi anor tidak berdaya, jika tidak seperti itu ara akan tetapi terkurung dalam hidup nya yang redup tanpa cahaya ini.

Anor masuk kedalam mobil untuk pulang, didalam mobil anor menangis, tangisnya terisak hingga membuat orang yang menduduki kursi pengemudi menarik nafas dalam dalam.

'Maafin gue ra'. Batin anor yang masih terisak.

🔆 🔆 🔆

Setelah tiba di rumah, ara disambut dengan velix dengan senyuman.

"Aduhh kenapa nihh putri kecilnya mama murung gitu mukanya? Hayoo kenapa? Cerita ke mama sini" Velix membawa masuk ara, tak lupa ia mengunci pintu rumah.

"Ma emang ara anak nya rese ya? Ma kayaknya anor udah enggak suka sama ara lagi" matanya mulai berkaca kaca saat menceritakan kejadian tadi kepada velix.

"Anor udah nggak butuh ara lagi ma" Tangis ara semakin menjadi jadi.

"Hmmm anor kemana ra?" tanya velix yang langsung membuat ara menggeleng kuat kuat.

"Ara nggam tau ma" Jawab ara dengan isak tangisnya.

Velix tersenyum melihat perjuangan putrinya.

"Kalau ara capek, istirahat aja dulu. Nggak papa kok. Nanti kalau capek ara udah hilang baru ara lanjutin lagi ya" Ucap velix kepada putri nya.

"Ma" panggil ara pelan.

"Kita pindah yuk ma. Ara nggak bisa kalau tinggal serumah sama anor kayak gini, susah rasa nya ma" kata ara mengeluh.

"Jangan ra, masa kita pindah disaat keadaan buruk kayak gini. Kita semua ini keluarga ra, harus tetap kuat" balas velix "kalau kita pindah, rumah ini nggak ada yang jaga. Apalagi nanti siapa yang bakalan gantian nungguin papa nya anor dirumah sakit. Kan nggak mungkin kalau mama nya anor aja. Kasihan."Lanjut velix lagi.

Ara mengangguk mendengar nya, lalu berjalan meninggal velix dalam diam.

🔆 🔆 🔆

Salam,
Padang panjang, 18 September 2020

MY AMAZING GIRLFRIEND [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang