BUDAYAKANLAH VOTE
SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAH MEMBACA!!● ● ●
Ketika dua hati telah memilih jalan utuk menemukan tujuannya, ia akan pergi dengan tujuan yang telah ia pilih tersebut.
"Papa" Teriak ara saat mereka. Ara dan anor tiba di sebuah rumah megah yang bernuansa biru laut. Sangat megah sungguh, itulah pendapat pertama saat ara tiba dirumah tersebut.
"Ara sayang" Dengan sigap haris langsung memeluk tubuh mungil putri kecilnya.
"Sayang kamu basah kuyup. Ayo cepat kamu ganti baju dulu dengan baju ini" Ujar velix sembari memberikan pakaian tidur ara yang berwarna biru. Ara memang sangat menyukai warna biru. Entah apa alasannya.
"Iya ma" Jawab ara. Kemudian ia melepas pelukannya dengan haris, sembali menerima baju tidur yang diberikan oleh velix tadi. Lalu ia mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Ini rumah siapa sih sebenarnya?terus kamar mandinya ada dimana?aduhhh ara bingung, Batin ara dengan raut wajah yang sangat kebingungan. Matanya menatap lurus kedepan sembari berdoa agar ia tidak salah memasuki sebuah ruangan yang tidak ia ketahui apa isi didalam nya.
"Ini kali ya kamar mandinya? Hemm. Tapi kalau bukan gimana? Aduhh ara bingung" Dengan ragu. Jemari ara mulai menyentuh ganggang pintu. Kini ara merasa gugup sekaligus takut. Sungguh, hingga tanganya bergemetar.
Ara meneguk saliva nya dengan detak jantung yang cukup kencang.
Krekkk...
"Permisi" Sahut ara saat jemari nya telah berhasil membuka pintu tersebut. Mata ara kini mulai menatap dalam ruangan tersebut. Menyapu suasana yang ia rasakan.
Dingin dan tenang itulah suasana yang kini ara rasakan. Walaupun ara merasa takut tetapi ia merasa sedikit nyaman. Ia merasa seperti sudah terbiasa dengan susunan ruangan tersebut. Model ruangannya pun ara suka, minimalis. Sungguh ruangan impian ara. Beberapa menit setelahnya ara baru tersadar jika yang ia masuki bukanlah kamar mandi melainkan sebuah kamar tidur.
Kaki ara melangkah secara perlahan memasuki kamar tersebut. Entah mengapa bibir ara mulai melengkung saat mata nya tanpa sengaja melihat sebuah bingkai foto yang di sana terlihat jelas dua anak kecil yang sedang memakai baju balet berwarna pink.
"Wahhh baju balet" Seru ara tanpa sadar lolos dari bibir mungil nya.
"Tetapi siapa yaa dua anak ini? Lucu banget sih mereka. Hehe" Ucap ara sambil tertawa pelan. Ara menaruh baju tidur nya di atas tempat tidur berwarna coklat yang berada didalam ruangan tersebut. Kemudian tanganya mulai meraih bingkai foto tersebut. Lalu jemarinya meraba foto tersebut dengan pelan.
Matanya pun kini terpejam, merasakan seperti ada sesuatu perasaan yang aneh didalam hatinya.
"Ehemm." Deham seseorang yang tiba tiba membuat ara tersentak. Seketika mata ara terbuka lebar untuk mencari sumber suara. Sungguh entah dosa apa yang sudah ara perbuat. Tiba tiba anor, cowok jahat yang telah membuat nya terjatuh di tengah lapangan kini berada dihadapannya dengan ekspresi yang sulit untuk ara jelaskan.
"Anor?.Ngapain anor disini?" Tanya ara sambil terkejut.
"Harus nya gue yang nanya gitu sama lo. Ngapain lo di dalam kamar gue?" Tanya balik anor yang membuat keterkejutan ara semakin menjadi jadi.
"Hahhh! Jadii,,,,ini kamarnya,,, anor?" Tiba tiba mulut ara menggagap dan bergemetar. Kaki nya mulai melangkah mundur dengan tangan yang memeluk bingkai foto yang sedari ia pegang dengan sangat erat.
"Emm,, maaf anor. Ara enggak tau kalau ini kamar anor" Ucap ara dengan tatapan ketakutan. Sungguh, kini ara merasa sangat takut dengan lelaki yang ada dihadapannya. Ia takut dilukai lagi.
"Foto itu" Matanya menatap ara dengan tatapan bingung. Kaki nya perlahan melangkah maju. Membuat ara yang ketakutan melangkah malah sebaliknya.
Anor seperti tidak memperdulikan rasa takut yang kini sudah sangat terpancar dari mata ara. Ia tetap mendekat kepada ara. Berjalan secara perlahan. Sangat menyeramkan sungguh, bagi ara kini anor sangat menyeramkan. Tanganya mulai meraih bingkai foto yang sedang ada didalam pelukan ara. Matanya menatap lurus ke arah bingkai foto tersebut.
"Anorrr... mau ngapain? Anorr... ampun... maafin ara karena udah dengan lancang masuk ke kamar anor.." Tubuh ara yang sedari tadi sudah gemetar, kini bertambah berkali kali lipat.
"Anorr... ara mohon.. ara takut... ara mau keluar..." Seru ara dengan mata yang mulai berkaca kaca.
"Foto itu-" Entah apa yang kini ada dalam pikiran anor. Ia tetap melangkah maju. Ia seperti tidak mendengarkan seruan ara barusan. Ada apa sebenarnya dengan anor?
"Anor mau foto ini?" Tanya ara dengan wajah yang polos.
"Itu foto............kita" Ucap anor yang langsung membuat mata ara kini menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"Hahh?foto kita?" Tanya ara dengan mulut yang kini terbuka lebar.
"Iya" Jawab anor
Jadi maksudnya? Dua anak yang ada didalam foto tersebut adalah mereka? Tetapi apa mungkin ini adalah anor saat ia masih kecil? Sungguh tidak dapat dipercaya.
🔅 🔅 🔅
Salam,
Padang panjang, 17 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
MY AMAZING GIRLFRIEND [COMPLETE]
Dla nastolatków[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE. FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA] Diandra Saqila Treapart yang sering kali dipanggil ara.ia adalah gadis cantik, manis, malah ia nyaris sempurna.Ia adalah dambaan para lelaki. Tetapi sayangnya ara telah jatuh cinta pada pandan...