Akhirnya yang di tunggu-tunggu rani pun tiba, kini waktunya ia pulang ke tanah air.
Setelah melewati beberapa jam di pesawat, akhirnya ia sampai di bandara.
Tidak ada satu pun temanya tau kepulanganya hari ini, karena memang ia tak mau bertemu dengan albar, ia belum siap untuk bertatap muka dengan albar.
***
Setelah melewati beberapa menit akhirya ia sampai di rumah nya.
"akhirnya bisa liat jakarta lagi" gumam rani.
"sumpah alay banget" celetuk reno.
Rani hanya memutar bola matanya malas karena tak ingin berdebat dengan kakak ny itu.
"ran lo masih belum mau ngomong sama albar" tanya reno hati-hati.
"ngak tau" jawabnya singkat
"ran lo itu harus percaya kalau dia itu bene-" belum sempat reno melanjutkan ucapan nya, rani sudah berjalan ke arah kamar nya.
"woy adek kurang ajar, abang nya belum selesai juga ngomong main ninggalin aja" teriak reno.
"males dengerin ucapan abang yang ngak berguna itu" ujar rani seraya masuk ke dalam kamarnya.
"dasar kurang ajar"
Di dalam kamar, rani nampak gelisah, ia bingung apakah harus dia menghubungi albar,atau tidak perlu.
Saat sedang memikirkan albar, rani ingat teman nya sudah lama sekali tidak ia hubungi.
Setelah menghubungi teman-temanya rani langsung siap-siap untuk bertemu dengan teman-temanya. Ya karena rani membuat janji bertemu di cafe dengan teman-temanya
Cafe...
Disinilah rani sedang duduk sendirian, menunggu teman-temanya datang.
Tak lama seluruh temanya datang dan langsung memeluk rani.
"aaaa kangen banget sama kalian" ucap rani. Setelah terlepas dari pelukan itu.
"lo sih ngilang aja, nomor lo juga ngak aktif, mana sosmed di tutup semua, gila emang" ujar tiara
"iya kenapa sih ran, masih karena albar" tanya kirana.
"hmm ya begitulah, maaf ya gue takut kalo kalian ada nomor gue, albar nanti pasti nanya sama kalian, gue lagi ngak mau bicara sama dia" jelas rani
"hmm pantesan albar tu ngak pernah main sama kita lagi, terus dia tu jadi pendiem gitu, masih banyak sih cewek-cewek yang suka sama dia, tapi enggak dia tanggepin gitu" ujar triana
"albar jadi pendiem" tanya rani kaget.
"gini ya ran, kalau gue liat albar tu beneran cinta sama lo, lo ngak ada niatan gitu buat kasih kabar dia kalo lo udah di jakarta lagi, gue tau lo masih sayang sama dia, tapi lo terlalu termakan ego lo,gue saranin ya mending lo hubungin dia." ujar tiara
"gue masih belum siap ketemu sama dia"
"lo kabarin dulu aja ran" ujar sari
"oke makasih saranya" ujar rani seraya tersenyum tulus.
"eh iya gue lupa nomor rehan, gue kangen sama dia, lo pada ada yang punya ngak" tanya rani
"nih gue ada" ujar kirana.
"oh iya rehan udah bisa kan lupain gue" tanya rani.
"rehan mah udah hampir pacaran sama yang ono" ucap tiara
"siapa" tanya rani penasaran
"ngak tau tuh siapa" ujar triana
"siapa sih, gue penasaran sumpah"
"coba tanya kirana" ujar sari seraya tersenyum jahil.
Rani langsung menatap kirana.
"oo gue tau, lo lagi deket sama rehan ya kir" tanya rani
"mm anu eh ngak tau deh" ujar kirana malu.
"anjir pipi kirana merah tu hhaha" ujar tiara seraya tertawa dan di ikuti tawa yang lain.
"wahh gue seneng dong, ternyata rehan ngak salah pilih" ucap rani
"ya dong dedek kirana" celetuk sari, yang alhasil membuat mereka semua tertawa.
Rani langsung melihat jam yang melingkar di tanganya, sudah pukul 15.00.
"ee gue pulang duluan ya, besok kita ketemu lagi, byee" pamit rani
"byee" ucap mereka serentak
***
Disisi lain albar masih memikirkan rani, apa dia harus menyusul rani ke singapura, tapi rasanya itu tidak mungkin.
"aghhh kenapa sih semuanya harus gini, lo kapan pulang ran, kenapa lo sejahat ini sama gue, gue mau kesana juga tapi pasti ngak di bolehin mama"
Setelah lama bergulat dengan pikirannya, albar merasa ia perlu tidur siang ini, untuk menenangkan pikiran nya sejenak.
Saat ia ingin tidur tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar nya.
Dengan melas ia membuka pintu itu, saat pintu terbuka ia langsung melotot melihat siapa yang di hadapanya ini.
-Jangan terlalu larut dalam kesedihan, setiap pertemuan pasti ada perpisahan , tinggal kita bagaimana cara menyikapinya, ayo mari berdamai dengan setiap permasalahan kita.-
Author mau nanya nih sama kalian, ada ngak yang disini cinta sama orang yang ngak cinta sama kalian, tapi waktu ada yang suka sama kalian, kalian masih aja berharap sama yang kalian suka padahal dia ngak suka sama kalian.
Pasti ada lah ya, nah author cuman mau bilang lebih baik kalian belajar buka hati buat yang bener-bener suka sama kalian jangan sampe ngarepin yang ngak suka sama kalian, ujung-ujungnya nanti nyesel lagi, waktu yang bener-bener suka sama kalian pergi.
Jadi belajar aja buka hati untuk yang benar-benar suka sama kalian, karena mungkin itu memang yang terbaik buat kalian:)
Tapi kalau saran author sih mending ngak usah pacaran, dosa kan ya wkwk, tapi kalau kalian mau pacaran sih, terserah kalian lah kan kalian yang jalani.
Yang jomblo semangat terus ya, ngak papa jomblo ngak nambah dosa wkwk.
Yang lagi pdkt, hati-hati nanti di tinggal pas lagi sayang-sayang nya wkwk,canda zyeng wkwk
Yang pacaran, semoga langgeng.
Holla gais jangan lupa vote and komen ya ges.
Part nya pendek ya, lagi males ngetik and mikir soalnya heheh.
Semoga suka ya
See u♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone(Revisi)
Teen FictionApakah seperti ini rasanya mencintai sahabat sendiri, apakah seperti ini rasanya mencintai dalam diam, jika di suruh memilih aku tidak akan mau mencintai orang yang tidak mencintai ku. *** Pada saat nya nanti aku akan menyer...
