part 19

60 4 0
                                    

Rehan masih mengengam tangan rani sedari keluar uks tadi, dan banyak sekali sepasang mata yang melihat mereka.
Rehan refleks ikut berhenti saat rani berhenti.

"ada apa ran" tanya rehan

"tangan lo han,lo ngak liat banyak yang liatin kita" ujar rani.

"biarin aja ran"

"han serius"
Rehan langsung melepaskan genggaman tanganya tadi.
Tak lama bel istirahat berbunyi dan membuat para siswa berhamburan keluar kelas nya masing-masing.

"kantin yok han" ajak rani

"ayok"

Tak butuh waktu lama mereka udah sampai di kantin sma permata yang sangat luas.

"han lo mau makan apa, biar gue yang pesenin" ujar rani

"gue aja yang pesen ran"

"ii gue aja, cepetan lo mau apa"

"yaudah gue ngikut lo aja deh"

"oke"

Belum sempat rani memesan makananya ada seseorang yang sepertinya sengaja menabrak nya.

Byurr

Baju rani basah akibat tumpahan dari jus yang orang itu pegang sedari tadi.

"uppss maaf gue ngak sengaja" ujar disa, ya gadis itu disa dan ada akila di sampingnya.

"maksud lo apa, lo dendam sama gue" sinis rani.

"lo ngak usah nyolot,gue kan udah bilang ngak sengaja"

Seketika seluruh mata murid di kantin itu melihat mereka yang sedang beradu mulut.

"lo ngak usah alesan" tekan rani.

"emang kita ngak sengaja, lo ngak usah sok-sokan deh" sekarang bukan disa yang menjawab melainkan akila, entah dapat keberanian dari mana ia bisa mengucapkan itu.

"aduh yang pura-pura pingsan kemaren kasian ya,demi deketin sahabat lama gue,sampe buat gue di katain murahan" ujar rani sinis.

"emang nyatanya lo murahan kan" ujar akila tak mau kalah.

"ada kaca ngak di rumah neng, kalau ngak ada nih uang beli kaca" ujar rani seraya menyodorkan uang 2 lembar berwarna biru.

"kurang ajar lo" akila hendak menampar rani, belum sempat rani menahan nya ada seseorang laki-laki menahan tangan akila.

"lo ngak usah sakitin sahabat gue" ujar laki-laki itu.

Seolah tak percaya rani mencubit tanganya sendiri, dan benar ia tidak sedang mimpi saat ini.

"albarr" ucap akila kaku.

Ya laki-laki itu albar,saat ia hendak ke kelasnya, ia melihat keributan di kantin, dan ada yang menyebut nama rani, seakan tak percaya ia segera ke kantin untuk melihat apakah benar yang di katakan murid tadi.
Albar melihat akila yang hendak menampar rani dengan buru-buru ia menahan tangan akila.

"kenapa lo kaget" ujar albar

"lo-gue" batin akila.

"cukup gue yang nyakitin rani, jangan harap lo juga bisa" jelas albar.

"bar udah ngak usah berlebihan gini,dia cewek lo" ujar rani melerai

"tapi ran,cukup gue yang nyakitin lo, gue minta maaf" lirih albar.

"minta maaf emang mudah bar, tapi melupakan yang sulit,semoga lo bahagia terus tanpa gue" rani tersenyum hangat, senyum yang sudah lama tak ia perlihatkan di depan albar.
Setelah itu rani langsung beranjak pergi dari sana.

"gue akan cari cara apapun itu ran biar lo bisa maafin gue" batin albar.

Dengan bersusah paya rani menahan air matanya,jujur ia bingung, apakah ia harus secepat itu memaafkan albar, sungguh ia tidak dendam,hanya saja ia tak ingin bertemu albar  dulu,guna untuk mengubur dalam perasaan nya selama ini terhadap albar.

Rehan yang melihat rani berlari kearah taman belakang sekolah, ia langsung mengejar rani, ia yakin rani tidak sedang baik-baik saja.



Disisi lain rani langsung duduk merenung di bangku yang sudah di sediakan di taman sekolah itu.
Ia terisak kecil di taman itu.

"jujur gue kangen lo yang dulu bar, gue kangen kita bareng-bareng kangen manjanya lo ke gue,kangen gue minta ini itu lo selalu beliin, tapi sekarang gue ngak bisa sedekat itu ke lo bar,tunggu sampe gue bisa ngubur perasaan ini bar" lirih rani.

Rani mendongkakan kepalanya saat ada yang mengelus puncak kepalanya.

"rehann" lirih rani.
Rehan langsung duduk di sebelah rani.

"ran lo jangan sedih,gue ngak suka liat lo sedih" ujar rehan seraya mengahapus jejak air mata rani.

"lo kenapa cerita sama gue ran"sambung rehan

"gue bingung han disisi lain gue kangen sama albar,tapi disisi lain gue ngak bisa ketemu dia dulu, gue mau kubur dulu perasaan gue yang ngak jelas ini"

"ran lo harus ikutin kata hati lo, jangan sampai lo sakit lagi"

"susah buat gue lupain cinta gue ke albar han, banyak banget yang kita laluin sama-sama,  apa gue terlalu jahat buat dia han,gue salah apa sebenarnya han,gue kurang apa" ujar rani terisak

Rehan menangkup kedua pipi rani dengan lembut.

"lo ngak salah apa-apa ran, lo sempurna di mata gue" ujar rehan seraya tersenyum hangat.

"makasih han lo memang sahabat gue yang pengertian,makasih buat selama ini" ujar rani seraya memeluk rehan.
Rehan yang di peluk pun refleks membalas pelukan rani.

"udah ah, udah kayak mau pisah lama aja" ujar rani seraya terkekeh.

"gini dong ketawa, kan nambah cantik" ujar rehan tulus.

"emang dari lahir" ujar rani dengan pede nya.

"idih ngak bisa banget ya di puji dikit aja"

"biarin wleee"

Disisi lain ada seseorang yang sedang memperhatikan interaksi ke 2 orang itu.

"gue ngak terima kalo lo sampe jadian sama rehan ran,gue ngak rela,kenapa sih han lo ngak pernah mandang gue sedikit pun gue selalu ada buat lo, tapi hanya karena 1 fakta  yang tidak terlalu besar lo tinggalin gue,lo ngak tau alesan gue  kenapa ngelakuin itu han" lirihnya









-setelah pertemuan pasti ada perpisahan-

-tidak kah sedikit saja engkau mengahargai ku yang tulus mencintaimu,tidak bisa kah kau memberi harapan sedikit kepadaku, aku menghargai pilihan mu, semoga kau tidak menyesal dengan pilihan mu-

-semoga orang yang saat ini dengan mu, mampu membuat mu tertawa bahagia, semoga saja kau tidak memberi luka kepadanya, seperti kau memberi luka kepada ku-


Hallo gais jangan lupa votmen ya, itu ada qoutes yang ngak terlalu bagus hehe,semoga suka ya.

See u♥

Friendzone(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang