Dua Puluh Empat🐋

36 5 1
                                    

'Saling berdiam bukan berarti tidak ingin berbaikan'

.

.

.

Dua minggu keluarga Abraham sudah berasa di kora Surabaya. Biru memasukkan barangnya. "Dek, barang-barang lo jangan lupa ketinggalan" Biru mengangguk.

"Kak, udah hari terakhir. Gimana kalau kita ke makam mama sama papa dulu. Biru mau pamitan" Rama tersenyum. Baru kemarin ia dan Biru pergi ke makam mama Biru.

"Bukannya kemaren udah?" tanya Rama. Biru menggeleng.

"Kata mama, pamitannya kurang" Rama tersenyum.

"Iya-iya..." Biru tersenyum girang. "Biru yakin, mereka sangat rindu Biru disini. Mereka seneng banget Biru datang. Rama tersenyum.

"Nanti sore kita kembali. Ayo, cepet keburu siang" Biru mengangguk.

Biru masuk ke dalam mobilnya. "Ayo!" Ajak Biru terhadap Rama

"Dek, habis ini. Lo mau masuk ke jurusan apa?" tanya Rama. Biru seperti berpikir sejenak.

"Kedokteran. Biru pengennya gitu" Rama mengangguk.

"Kakak farmasi, kamu kedokteran" ucap Rama. Biru tersenyum.

"Doain Biru" ucap Biru. Rama mengangguk.

"Dek, kalau nilai lo sangat bagus, mungkin lo akan dapet beasiswa" Biru tersenyum.

"Yaa... Tau kalau lo dapet beasiswa kak" Rama tersenyum.

"Ngga gitu dek" Biru tertawa renyah.

"Biru ingin di Seoul National University" ucap Biru. Seketika Rama menghentikan mobilnya.

"Lo ingin disana?" Biru mengangguk.

"Kenapa ngga di Indonesia aja? Wah, lo kebanyakan nonton drama sih" Biru tertawa renyah.

"Sejak kapan gue suka drakor? Gue ingin aja kak" ucap Biru.

"Kenapa ngga di universitas terbaik-"

"Itu juga masuk terbaik kak, Biru emang pengen ini semenjak SMP" Rama tersenyum. Kemudian ia menjalankan kembali mobilnya.

"Iya deh, serah lo aja. Tapi lo bisa bahasa sana?" Biru tersenyum dan menggeleng.

Rama tertawa renyah. "Aneh lo dek"

"Gue mau jadi pinter dibilang aneh" gumam Biru.

🐋🐋🐋

Biru menatap makam mamanya dan papanya yang berdampingan. "Mama, papa, Biru mau pulang sore ini. Kalau liburan lagi, Biru kesini kok!" ucap Biru. "Biru akan cerita banyaaakkkk tentang semua" tambah Biru. "Yaudah, Biru pulang dulu. Udah sekitar 2 jam Biru disini. Tuh kakak pasti udah bosan nunggu Biru. Dada mama! dada papa!" abiru berdiri. Ia membersihkan tanah yang menempel di lututnya.

Biru berjalan mendekati Rama yang duduk dengan memakai kacamata hitam. "Kak, ayo" ucap Biru. Kemudian ia masuk kedalam mobil.

Biru bingung dengan kakaknya. Kakaknya masih tidak bergerak. Biru keluar kembali, kemudian Biru melepas kacamata Rama. Ternyata Rama tertidur. Biru menepuk bahu Rama keras.

"Bangun! Gue udah selesai" ucap Biru keras. Rama membuka matanya, ia sangat jengkel kepada Biru.

"Yang baik kek, kalau bangunin. Bangunin orang kaya bangunin sapi" Biru tertawa.

Just a Friend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang