EXTRAPART 2

42 4 0
                                    

Biru mendengus kesal. Biru sangat lapar sekarang. Malah disuruh menghadiri acara pernikahan.

Biru melihat Gibran yabg mencium bibir Raya singkat. Membuat Biru membulatkan matanya.

"Cium kok sembarang tempat!" ucap Biru.

"Kenapa?" Biru langsung menghadap ke Angga. Biru memutar bola matanya. Ia snagat lapar sekarang. "Ayo makan!" Biru menggeleng, sok cuek ke Angga.

Tatapan Biru masih berada di Gibran yang mencium Raya. 'Wah! Gila tuh orang'

"Makan ngga?" tanya Angga lagi. Tapi, pertanyaannya tidak di didengarkan oleh Biru. Biru seperti melihat sesuatu. Tatapan Angga menuju ke seseorang yang ditatap Biru. Senyum Angga terangkat. "Kenapa? Cemburu?" Biru membulatkan matanya.

"Cemburu? Wah? Yakali!" ucap Biru dengan memukul pelan bahu Angga.

"Atau..." Angga menatap Biru dengan senyumnya.

"Apa?" tanya Biru dengan sengit.

"Lo kau cium juga?" tangan kecil Biru langsung memukul Angga.

"Enak aja!" Biru langsung pergi meninggalkan Angga. Ia malu, wajahnya merah. Entah, menurutnya aneh.

Biru mendekat ke pedagang yang menjual beberapa makanan. Biru memesan makanan, sedangkan Angga membuntuti Biru.

Biru memesan beberapa ikan bakar. Dan satu es kelapa muda. Wah, menurut Biru itu sangat enak.

Biru melihat matahari yabg sudah sedikit menurun. Dengan warna jingga yang berhamburan. Indah, tapi... Perutnya lapar.

Saat pesanan Biru datang. Ia langsung memakannya. Biru menawarkan itu ke Angga. Tapi Angga menggeleng pelan.

"Beneran ngga mau?" Angga menggeleng.

Biru mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian ia memakannya dengan cepat.

Sudah selesai debgan makanannya, Biru langsung keluar dari warung makan itu. Bayar? Udah ada Angga kan?

Biru langsung mendekat ke pantai dengan senyum lebarnya. Langitnya bagus. Biru mengabadikan momen itu. Ia memotret pemandangan yang ia lihat.

Biru tersenyum kecil melihat hasilnya. Angga mendekat ke Biru.

"Mau foto?" tanya Angga ymdari belakang Biru. Biru menggeleng.

"Ngga!" jawab Biru. Angga tersenyum kecil. Kemudian ia mendekati Biru dan menggenggam tangan Biru. Tangan kecil yang lihai dalam operasi bedah jantung.

"Mau apa?" Angga mengecup sekilas tangan Biru. Biru dibuat mematung dengan perlakuan Angga. "Cium?" Biru membukatkan matanya.

"Ng-nggak! Aneh lo!" ucap Biru gugup. Angga tersenyum kecil. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Biru. Nafas hangat Angga, Biru sekarang merasakan itu. Tangan Biru masih di genggam oleh Angga.

Bibir Biru mengatup sempurna. Biru menutup matanya. Mungkin Angga benar-benar akan menciumnya.

"Pengen benar-benar di cium ya?" tangan kiri Angga beralih menggenggam tanga Biru. Tangan kanan Angga mengusa pelan wajah Biru.

Sedangkah Biru, wajahnya sangat merah. Ia sangat malu. Why? Ia mempunyai pacar semenyebalkan seperti Angga?

Angga mendekatkan lagi wajahnya ke wajah Biru. Hidung mereka sudah bersentuhan. Angga tersenyum kecil. Sedagkan Biru enggan untuk menutup matanya kembali.

"WOOY!!!" seketika keduanya memisahkan jarak. Sekitar 1 meter?

Biru melihat Rama dan Putri menuju ke arahnya.

'Hampir saja! Rama perusak! Kakak laknat!!!'

Angga menatap asal langit yang indah.

"Apa?" ketus Biru ke Rama. Rama tersenyum mengejek.

"Oh, ganggu ya?" Biru ingin sekali melempar Rama ke laut luas. Masih saja bertanya kalau udah gini keadaannya?

"Lo ngapain sih?" tanya Biru ketus.

"Mau tanya! Putri mau makan ikan bakar. Dimana?" Biru menganga tidak percaya. Warung makan bersebaran di sana malah tanya. Wah? Kakaknya memang ngga waras.

"Sono! Warung tengah!" ucap Biru ketus. Rama dan Putri mengangguk.

"Yaudah, kalian ciuman aja! Gue ngga akan ganggu lagi kok!" Biru membulatkan matanya.

"Gila!" umpat Biru ke Rama. Rama dengan senyumnya menggenggam tangan Putri untuk ke waring yang tunjuk Biru.

Setelah Biru melihat Rama sudah sedikit jauh, Biru membalikkan tubuhnya. Ia menatap Angga.

"Kak!" panggil Biru. Angga menatap Biru.

"Apa?" tanya Angga. Biru menggaruh kepalanya yang tidak gatal.

"Pulang yuk!" ajak Biru.

'Gagal udah adegan romantis gue!' batin Biru.

Just a Friend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang