Anna meremas jemari tangannya dengan resah, menunggu kedatangan Ferdi yang sudah memiliki janji untuk menemuinya. Anna duduk gelisah di bangku taman yang panjang, melihat orang berlalu lalang disekitarnya. Ditatapnya berkali-kali handphone miliknya, menunggu balasan pesan atau telepon dari Ferdi.
"Hai," suara maskulin terdengar dari belakang, Anna menoleh dan melihat Ferdi dengan rambut coklat terang yang disisir ke belakang menggunakan celana kain hitam serta kemeja putih yang membungkus tubuh kurusnya.
"I've been waiting for two hours!" Anna berkacak pinggang sambil memanyunkan bibirnya, Ferdi hanya terkekeh dan mengacak rambut perempuan yang dianggapnya adik paling menggemaskan.
"Forgive me, please?" Ferdi menunduk dan mencolek dagu Anna, membuat pipi gadis itu bersemu merah. Karena tatapan intens yang diberikan oleh Ferdi saat meminta maaf, Anna hanya bisa menganggukkan kepalanya lemas. "Well, ayo pergi sekarang," Ferdi merangkul leher Anna dan berjalan dengan Anna sambil tertawa lepas.
----
Di tempat lain, Kaila menunggu kedatangan sang kekasih yang hari ini akan datang untuk libur akhir tahun. Dering handphone berwarna putih milik Kaila membuatnya langsung mengangkat tanpa melihat ID Caller.
"Assalamualaikum, Halo?" sapa Kaila pada seseorang di seberang telepon. Si penelepon cekikikan dan menjawab, "Waalaikumsalam."
Suara berat yang dikenal Kaila membuat dia tergugup, "Kamu dimana, sayang?" tanya Kaila. Ryan berjalan mendekati Kaila, tampaknya Kaila belum menyadari keberadaan Ryan yang ada di belakangnya. Ryan mendekatkan bibirnya pada telinga Kaila dan berbisik, "Disini."
Karena kaget, Kaila langsung menoleh dan entah kesialan atau keberuntungan karena bibirnya langsung menempel dengan bibir Ryan. Ryan tertawa melihat mata Kaila yang menunjukkan keterkejutan. Karena gemas dengan tingkah pacarnya, Ryan menarik tubuh langsing Kaila ke dalam pelukan, dia mengelus punggung Kaila dengan lembut.
"Kangen," ucap Kaila menggunakan nada manja. Ryan melonggarkan pelukan tetapi tangan kanannya masih melingkar dipinggang Kaila, "Aku lebih kangen sama kamu, cantik."
Kemudian, Ryan memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Di perjalanan, Kaila tak henti-hentinya menatap Ryan yang kini berubah menjadi lebih berkharisma. Tubuh tegapnya dibalut seragam coklat, memperlihatkan pinggang Ryan yang ramping. Rambutnya yang ditumbuhi rambut-rambut tipis membuatnya terlihat lebih maskulin dan gagah. Kaila terjatuh dalam pesona Ryan, begitu pula Ryan yang memuja keindahan Kaila.
-----
Anna mencomot berbagai camilan di depannya sambil menulis sesuatu di bukunya. Setelah Ferdi memberi penjelasan, Anna mencoba menganalisa dan ketika dijawab anggukan oleh Ferdi, Anna akan menuliskan analisanya itu kedalam buku.
Setelah kegiatan berjam-jam yang mereka berdua kerjakan selesai, Anna menguap dan meregangkan persendiannya. "Sudah hampir malam, aku antar kamu pulang," tawar Ferdi pada Anna. Mereka masih di dalam apartemen yang disewa Ferdi, tidak besar tetapi cukup nyaman untuk dihuni seorang diri.
Anna menggeleng, "Antar aku sampai halte aja, ya?" Ferdi mengangguk untuk mengiyakan. Denting lift membuat para orang berhamburan keluar dan berganti masuk ke dalam, Ferdi menggandeng tangan Anna untuk keluar menuju jalan raya.
Saat mereka berjalan, tiba-tiba Anna merasa lapar ketika melihat penjual soto ayam yang ada di depan apartemen Ferdi. Anna menatap Ferdi dengan tatapan penuh harap seperti seorang anjing yang meminta makanan, Ferdi hanya menggelengkan kepala, "Kamu udah makan tadi," ujar Ferdi.
YOU ARE READING
Cinta Kembali Datang
RomanceMengapa dia datang kembali setelah menorehkan luka yang mendalam di dalam hatiku? Seolah aku ditakdirkan untuknya, mengapa aku sering bertemu dengannya?