Part 17 - Kejutan

14.6K 683 4
                                    

Makasih vote dan commentnya ya. Maaf loh kalau nggak memuaskan, hiks. Semoga sukaaa! Hugs and kisses.

----

ANNA POV

Kubuka pintu kamar dan tiba-tiba aku terkejut melihat Kak Ryan yang duduk di sofa. Dia menopang kepalanya menggunakan kedua tangannya. Dia beberapa kali memijat pelipisnya. Ketika Kak Ryan menyadari kedatanganku, dia langsung menoleh. Dia menatapku dengan mata yang sayu, kelelahan. Aku mendekat ke arahnya, tidak tega melihatnya seperti itu.

Aku menggigit bibir bawahku dan menunduk. Perlahan, aku merasakan tangan Kak Ryan membelai rambutku. "Maaf," kemudian Kak Ryan mencium puncak kepalaku. "Selamat ulang tahun, kesayanganku." Ujarnya, membuatku mengerjapkan mata sambil mendongak tuk menatapnya.

"Aku ulang tahun?" tanyaku layaknya orang bodoh. Kak Ryan mengangguk dan terkekeh geli, "Iya. Yang ke-24,"

Setelah itu, Kak Ryan membawaku ke halaman belakang. Aku hanya mengikutinya dari belakang. Penasaran apa yang akan ditunjukkannya padaku. Kak Ryan menggelar karpet di atas rerumputan. Dia menyuruhku untuk duduk disana, sementara dia pergi untuk mengambil sesuatu.

----

Tak lama setelah aku menunggu, Kak Ryan sudah membawa bunga mawar putih dan merah di genggaman tangan kanannya. Dia mengambil tempat di depanku dan memberikan bunga-bunga itu padaku. Disana terdapat tulisan 'Happy birthday my lovely wife.' -R

Kejadian ini mengingatkanku kepada sebuket mawar dengan pengirim misterius. Aku dejavu, jadinya tersenyum-senyum sendiri kalau mengingatnya. Kak Ryan memang tipe orang yang cukup romantis, meskipun banyak kakunya dibanding romantisnya. Tapi itulah yang membuatnya menarik. Sifatnya yang dingin cocok dengan tampangnya yang tampan.

"A-Uhm, ini ada sesuatu untuk kamu lagi, sayang." Ucapnya dengan salah tingkah. Kak Ryan menggaruk tengkuknya dan menyerahkan sesuatu seperti buku yang cukup tebal dengan cover putih tulang. Terdapat tulisan 'R&A' dengan tinta merah di bagian tengahnya. Aku heran, kejutan macam apa yang Kak Ryan berikan padaku? Aku menoleh ke arahnya, dia hanya mengendikkan kepalanya memerintahku untuk membukanya jika penasaran.

----

AUTHOR POV

Album foto buatan Ryan memang sengaja ia design menjadi se-elegan mungkin. Karena menurutnya, album itulah yang akan mengingatkannya disaat dia menua dengan Anna. Dia ingin album foto itu menjadi catatan indahnya bersama dengan istrinya, Anna Roselani Riordan. Ryan sudah merencanakan ini sejak lama. Tanpa sadar, dia sudah mengagumi Anna saat pertama kali bertemu.

Anna membuka halaman pertama album foto itu, dia terkejut melihat fotonya menggunakan seragam putih abu-abu. Itu potret dirinya dengan kepang dua, kacamata tebal, dan tumpukan buku di tangannya dari samping. Foto itu diambil di dekat gudang penyimpanan. Foto ini seakan menggambarkan bahwa sang fotografer memiliki ketertarikan pada objek di dalam foto tersebut. Di bawah foto itu terdapat tulisan, 'The first time I saw her...'

Anna menatap Ryan tidak percaya. Matanya berkaca-kaca, melihat betapa indahnya hasil jepretan suaminya. Foto itu mengandung banyak arti. Ditambah lagi dengan beberapa foto di halaman berikutnya. Ada foto di halaman tengah, foto disaat Ryan melamar Anna. Di foto itu, Anna memandang cincin di jemarinya dengan senyum yang lebar. Ryan menuliskan, 'She said YES. Thanks god,' Anna tak bisa berkata apa-apa, menurutnya hadiah ini sangat berarti. Ryan yang sebelumnya tidak pernah menghiraukannya, kini telah memandangnya.

Di halaman kesepuluh, terdapat dua foto. Foto pertama diletakkan di posisi paling atas, foto saat Ryan dan Anna berciuman dengan latar belakang menara Eiffel. Tepat di samping foto, lagi-lagi Ryan menuliskan sesuatu disana. 'Kuharap kamu yang terakhir. Kuharap, kita akan selalu bersama sampai maut memisahkan kita. Aku berharap...'

Cinta Kembali DatangWhere stories live. Discover now