Kebutuhan pokok

24.4K 120 8
                                    

Beberapat menit kemudian aku dan sendi membersihkan badan. Kuliat masih jam 7.30 pagi. Ku antar dia ke tempat kerjanya. Aku balik ke mess untuk ganti baju dan ke kantor.

Hari hari, aku dan sendi semakin mesrah, layaknya pengantin baru yg sedang memadu cinta, tiap hari sendi selalu memanggilku ke kostnya, kadang jemput untuk jalan2, kadang dia panggil untuk makan. Atau untuk melepas rindu meski cuman sehari gak ketemu. Dia pun sudah menyampaikan keteman2nya kalau kami sdh pacaran.

Salah satu teman kerjanya yg bernama Lisa (samaran) yg sering berkunjung ke kostnya dan sudah anggap sendi sebagai saudara diperkenalkannya ke saya. Waktu itu si lisa baru balik dri kampungnya di Ambon. Makanya baru saya liat krn belum pernah dikenalin sendi ke saya. Si lisa ini anaknya tinggi langsing dengan kulit agak hitam manis namun cantik dgn rambut lurus sebahu. Sendi bilang klo anak ini pemain (suka gonta2i pacar).

Malam itu dia bawa pacar barunya ke kosan sendi. Klau diperhatikan sangat cocok sih. Meskipun pacarnya ini lebih putih ketimbang lisa. Kami ngobrol2 satu sama lain. Sekitar 2 jam ngobrol, lisa dan pacarnya pamit pulang.

"Lisa, kok cepat pulang? Nginap aja disini!". Ucap sendi.

"Jangan, kan kamu sdh tidak kesepian. Hahaha". Jawab lisa

"Ya ledekin aja terusss... udah ngak apa2 kok. Kamu nginap aja. Putra aja mau, iya kan put?".

Oya, nama pacarnya lisa adalah putra (samaran).

"Gimna yank? Mau nginap?" Tanya lisa ke putra
"Sy sih terserah lisa aja". Jawab putra singkat.
"Ya udah deh sen, klo kamu maksa dan gak terganggu". Kata lisa ke sendi.

Lisa dan putra pun tdk jadi pulang, mereka tidur diruang tamu.

Jam 11 malam, aku dan sendi masuk kamar. Krn kuliat lisa dan putra sdh pada ngantuk,

"Kami tdur dluan ya". Ucap sendi kemereka berdua.

"Yaaa... dipelankan ya suara2 anehnya". Ucap lisa
"Maksud loh?"
Sendi kemudian melemparkan bantal ke mereka sambil tertawa.

"Kalo mau gabung bilang ya. Hahaha". Lanjut sendi.

"Ihhhh ogah". Ucap lisa.

Didalam kamar, aku dan sendi ngobrol2 tp berbisik, takut lisa dan putra dengan ucapan kami. Ku liat jam di Hp ternyata sdh jam 12 mlm. Aku dan sendi sdh ngantuk berat. Namun tiba2 ada suara erangan dri ruang tamu, aku dan sendi saling bertatapan sambil senyum. Ternyata mereka sedang wik wik. Ngantuk pun hilang krn desahan2 yg membuat libidoku ikut naik. Sendi pun merasakan hal yg sama.

"Yank, mau juga". Rengeknya manja
"Hummmm olahraga lagi kita mlm2.".

Memang sendi ini mempunyai gairah sex yg tinggi, kata orang2 kalau perempuan yg memiliki bulu2 dilengannya, itu tinggi gairah sexnya.

Seperti biasa dengan gaya andalannya dia yaitu WOT. Sy pun cuman ikutin saja cara mainnya. Ya memang sih hari itu badanku terasa capek banget krn siangnya habis dilapangan ngawasin proyek.

Sendi memompa sekitar 10 menit hingga dia roboh diatasku. Cairan hangatnya membasahi sampai meleleh ke dua buah telurku.

"Aku lemes syg, tapi kok ayank blum kluar??" Ucapnya bisik.
"Iyya sayang, kyknya temanmu jg blm selesai, itu msh ada suara2nya.. hahahah". Jawabku
"Dasar ayank tukang nguping, ya sudah sini aku lap dlu." Lanjutnya.

Sendi kini mengambil beberapa helai tissu dan mengelap selangkangannya dan penis beserta buah sakarku yg blepotan. Sedikit dia membasahi tissunya dgn air botol yg ada dikamar agar lebih bersih. Penisku yg masih berdiri dengan kokohnya dengan urat2nya yg besar.

"Ayank, urat2 ini yg mgkn buat saya keenakan ya?" Ucapnya smbil nunjuk urat dipenisku.
Aku hanya tersenyum, dia kembali mengelus dan mengocok pelan penisku. Kemungkinan dia gak tega klo aku gak terpuaskan olehnya mlm ini. Kini sendi mulai baring dan kepalanya pas diatas perutku, dia terus memainkan penisku sambil sesekali menjilati kepala yg berhelm itu. Lidahnya trus menjulur2 pas dilubang kencingku hingga aku mengerang keenakan.

"Arghhhhh trus sayang". Desahku

Kini sendi mulai memasukkan semua penisku hingga menabrak dinding tenggorokannya, dengan lahapnya dia terus memaju mundurkan kepalanya. Buah sakarku diremas2nya sampai terasa ngilu. Sekitar 7 menit, kurasakan hampir mencapai puncak. Aku kemudian membaringkan sendi dan meletakkan penisku diantara kedua susunya yg besar itu. Kutuntun dia untuk menjepit penisku dan dia berikan ludahnya di penisku agar tidak srek, kemudian aku mulai mengenjotnya. 2 menit kemudian aku kluar,

"Arghhhh aku mau sampeeee..."

Crot...

Cairanku kusemprotkan kemukanya. Bibir, mata dan batang hidungnya blepotan oleh cairanku.
Aku langsung roboh disampingnya. Kulihat dia masih oles2kan merata kemukanya cairanku itu, kayak lagi makai masker.

Dia pun hanya tersenyum saat kuperhatikan apa yg dia lakukan. Berselang beberapa menit, aku ketiduran dengan posisi tanpa busana, hanya selimut yg menutupi.



Pekerjaan mempertemukan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang