Kali ini bersama Fanny

14.3K 63 1
                                    

Sambungannya lanjut lagi gaes.....




Kami pun makan bersama sambil bercanda mengingat kejadian semalam.
Selepas sarapan, aku kemudian balik ke mess untuk siap2 ke kantor.

Seperti biasa aku ke kantor cuman absen doank trus berangkat ke lapangan untuk mengawasi kerjaanku.

Saat istrahat siang, ada pesan chat masuk di hpku, ternyata si Fanny.

"Siang kak, lagi sibuk gak?"

"Gak dek, ini lg istrahat. Knp?"

"Kak, entar sampai jam brp kerjanya?. Rencana aku mau ke pantai jam stengah 5. Mau ikut gak ke pantai?"

"Boleh tp sama kamu aja kan? Gak ada org lain?"

"Haha iya mau sama siapa lagi?"

"Ya siapa tau. Emg pantai mana sih?"

"Itu kak pantai ******. Kakak tau gak? Atau udh prnah kesana?"

"Blm sih, cuma pernah denger pantai itu!"

"Ya sdh, ayok mumpung blm pernah".

"Oke deh, bsok ya tak jemput"

"Oke kak!"

Bgtulah pembicaraanku sama fanny. Kebetulan bsoknya jg sy lbur, kesempatan jln2 lagi berdua sama fanny.

Bsoknya saya jemput dia dikontrakannya jam 4 sore, kebetulan katanya pantai itu gak jauh dri kota jd bisa sorean baru berangkat. Skalian liat sunset. Hari itu dia tampak sangat cantik dan seksi dengan baju kaos ketatnya dan rok pendeknya 5 cm diatas lutut. Sepanjang perjalanan kami tak banyak omong, cuma ngobrol2 biasa ttg kerjaanku.

Sampai dilokasi, aku liat sekeliling ternyata sangat ramai. Kami berdua cuma jlan2 di bibir pantai dgn pasir putih yg indah. Hingga terbenang matahari yg ditunggu2. Sunset yh begitu indah. Kami pun sempatkan selfi2 dgn hp nya.

Matahari pun mulai terbenang, kami bergegas pulang.

"Kak, lapar gak?? Aku ada t4 makan yg enak loh"

"Oya? Dmn? Tp aku belum bgitu lapar sih"

"Hummm di dekat ******, tempatnya jg bagus kok. Klo gak mau makan disitu kita bungkus aja, gmn?"

"Boleh, bungkus aja klo gitu? Tp mkannya dmn nnti? Kan gak enak klo mkan sendiri2. Heheheh"

"Kakak nih brcanda trusss..."

"Loh, aku serius loh dek.."

"Kita mkan ditempatku aja kak"

"Emg gak apa2?"

"Iyya kakak bawel".

Setelah sampai di t4 beli makan, fanny pun langsung bergegas pesan makannya untuk dibungkus yg sebelumnya sdh sy kasi uang. Aku tunggu dia dimobil. Sebenarnya sih aku mau bungkus makanan cuma jaga2 siapa tau ada tmn2 sendi yg liat aku jalan sama cewe lain.

Setelah beli makanan, kami pun bergegas balik ke kontrakannya. Sesampainya disana, fanny persilahkan saya masuk. Sambil kuperhatikan sekeliling, fikirku kok banyak barang2 laki2. Kulihat fanny lagi nyiapain makanan yg dibungkus tadi.

"Fan, kok saya liat banyak barang2 yg biasanya laki2 punya?"

"Oo iyya kak, itu barang2 punya kakakku semua."

"Trus mana kakakmu?"

"Kakakku lg dinas ke T***** kak".

"Pantas, kirain milik kakak kakak an.. hehe"

"Apaan sih, kakak nih ngejekin trus"

"Bercanda dek"

"Nih makan kak. Kburu dingin."

"Klo dingin kan ada kakak yg angatin"

"Dasar gombal"

Kami pun makan berdua, fanny trus kucandain sampe pipinya memerah. Habis makan, akupun nyalain tv dan nonton. Fanny yg gak tau sibuk bikin apa didapur gak kupedulikan.

"Kak, biasa mnum kopi kan? Ini tak buatin, !"

"Bukan biasa lagi dek, tp tiap hari. Makasih yg adekku yg baik hati dan tidak sombong"

"Iyya kakak. Makasih pujiannya.. "

"Gerimis2 gini mmg cocok mnum kopi. Oya, kakakmu dinas berapa lama?"

"Gak tau juga tuh kak, soalnya di T****** kan lagi rusuh, makanya dia dikirim kesana."

"Wah bisa lama tuh, kesepian donk."

"Iyya kak, makanya klo kk gak sibuk aku ajakin jalan2. Biar ada temen"

Kami trus ngobrol berdua, jam masih menunjukkan pukul 8 mlm. Jadi masih panjanglah waktu untuk ngobrol. Lisa ternyata masih baru di kota ini, belum setahun lah. Dia katanya ngikut sama kakaknya ke kota ini krn mau cari kerjaan. Tp sampai skrg blm dapat2. Sekalian bisa dikontrol sama kakaknya. Kakaknya pun belum nikah jd bisa sekalian dia urus kakaknya jg.

Malam semakin larut, kulihat diluar mulai turun hujan disertai petir. Aku tiba2 kget ketika gemuruh petir yg menyala seakan menyambar sesuatu di depan kontrakannya. Lisa seketika memegang lenganku.

"Kak, maaf. Sebenarnya saya sangat takut sama petir."

"Oo gak apa2 dek."

Kami berdua hanya terdiam sambil kupengang erat tangannya yg sangat dingin. Mungkin karena ketakutan. Hujan pun semakin deras bersama angin kencang. Di depan pintu, air hujan sdh merembes, fanny pun dengan cepat lgsg menutup pintunya dan kembali duduk di dekatku.

"Fan, masih takut ya?"

"Iyya kak, dari dulu memang aku paling takut kalo ada petir."

"Ngapain takut? Kan ada kakak!"

Fanny hanya tersenyum dikit. Kini aku coba kasi sandar dia dibahuku. Fanny pun cuma nurut. Kuelus2 rambut panjangnya.

"Udah besar kok masih takut petir"

"Kakak mulai lagi nih, ngejek aja trus"

"Haha.... tp sdh gak terlalu takut lagi kan krn sdh dirangkul kyk gini? "

"Iyain aja deh"

Fanny langsung mencubit pinggangku. Kubalas dia dengan gelitikan di pinggangnya.

"Kak!"

"Ya..."

"Aku kok nyaman ya dipeluk kyk gini?"

"Emg senyaman apa?"

"Senyaman apa ya?"



To be continue....

Pekerjaan mempertemukan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang