54

1.1K 121 47
                                    

Peringatan bahwa ini bukan cerita gs, ini Baekhyun real laki-laki.

Baekhyunnya kan udah cantik:')

!!!Bahasa baku!!!

^•^Selamat Membaca^•^

¤¤¤

Seorang lelaki tersenyum lebar. Ia menghirup udara pagi ini sebanyak-banyaknya. Ia mengedarkan pandangannya menikmati pemandangan seadanya karena ia masih belum dibolehkan keluar dari rumah sakit.

"Sudah habis?" tanya Nyonya Byun.

Baekhyun menengok Nyonya Byun lalu ia mengangguk. Nyonya Byun kembali menyuapi Baekhyun buah apel. "Ibu tidak ingin?" tanya Baekhyun menawarkan.

Nyonya Byun menggeleng lembut. "Melihat kau makan Ibu sudah merasa kenyang," jawab Nyonya Byun diakhiri senyumnya.

Baekhyun memutar bola matanya malas. "Mengapa orang tua suka sekali mengatakan itu?" cibir Baekhyun.

"Ibu, habis," Baekhyun membuka mulutnya. Ketika apel tersebut hendak masuk ke dalam mulut Baekhyun, seseorang segera menarik tangan Nyonya Byun dan mengarahkan apel tersebut ke mulutnya.

Melihat itu Baekhyun membulatkan matanya marah. Ia mendongak untuk menatap tajam dokter Seojoon. "Yak Hyung!" ketus Baekhyun.

"Hanya satu, lihatlah kau masih banyak," ucap dokter Seojoon. Baekhyun berdecak kemudian ia kembali menerima suapan apel dari Ibunya.

"Baiklah, terima kasih Ibu. Aku kembali bekerja," dokter Seojoon mencium kening Nyonya Byun kemudian ia menatap Baekhyun dan melakukan hal yang sama. Dokter Seojoon tersenyum mengejek ketika melihat ekspresi marah Baekhyun, ia lalu melangkah pergi.

"Aku tidak menyangka sikapnya seperti itu. Meskipun aku menganggapnya Hyung, dia tetap saja mengenalku belum lama. Berani sekali menciumku," cibir Baekhyun kesal.

"Lalu siapa yang boleh menciummu? Hanya Chanyeol?" tanya Nyonya Byun menggoda.

"Ibuu~" rengek Baekhyun. Nyonya Byun tersenyum mendengarnya. "Ngomong-ngomong, Chanyeol tau tentang Ibu?" tanya Baekhyun.

"Selama kau koma, Ibu terus disini," jawab Nyonya Byun.

Baekhyun mengangguk paham. Ia kini mengerti mengapa Chanyeol mengatakan bahwa lelaki itu benar-benar mempercayainya.

"Lihatlah, ia datang," Baekhyun menengok pada arah yang ditunjukkan Ibunya. Nyonya Byun beranjak. "Ibu masuk dulu ya," Nyonya Byun tersenyum pada Chanyeol kemudian beliau melangkah masuk.

Chanyeol berjongkok dihadapan Baekhyun yang kini duduk dikursi roda. Lelaki itu menghembuskan nafasnya. Tangannya membelai lembut rambut Baekhyun. "Senang melihatmu bisa tersenyum," ucap Chanyeol.

"Katakan apa yang ingin kau bicarakan sekarang sebelum aku berubah pikiran dan pergi," ujar Baekhyun tajam.

"Baekhyun, apa kau benar-benar ingin aku meninggalkanmu? Apa maaf dariku benar-benar tidak dibutuhkan?" tanya Chanyeol lemah.

"Aku tau aku sangat bersalah. Harusnya aku mendengarkan penjelasanmu sejak awal, dan kini aku menyesal Baekhyun. Maafkan aku," ujar Chanyeol. Tatapan sendunya menatap Baekhyun yang memalingkan wajahnya.

Baekhyun menatap Chanyeol. "Aku memaafkanmu, tetapi kita tidak akan bersama," ucap Baekhyun dengan pelan.

"Mengapa?"

Baekhyun menatap dalam mata Chanyeol. Ia berdecak. "Kau lupa? Kau mengatakan bahwa kau menginginkan anak kandung Chanyeol, dan kau sendiri sadar aku adalah laki-laki dan aku tidak akan bisa memenuhi keinginanmu," sarkas Baekhyun dengan tajam.

STAY WITH ME [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang