🌧🌧🌧
Chaewon tampak berjalan murung dan segera masuk kedalam kamar. Ia kemudian menjatuhkan tubuhnya ke kasur kesayangannya. Tak bisa dipungkiri, Chaewon masih terbayang bayang sikap cuek Felix kepadanya. Ia merasa begitu terbebani. Hatinya terus saja berpikir bahwa Felix tidak menyukainya.Ya prasangka ini muncul karena sikap Felix yang cukup berbeda pada dirinya. Felix tampak tersenyum kepada teman teman yang lain, namun mengapa tidak kepada dirinya.
"Aahh kenapa jadi kepikiran kan, gue juga engga mau kali mirip sama lo" ucap Chaewon kesal pada dirinya sendiri.
...
Hari kedua belajar, masih belum ada tanda tanda pertemanan diantara Chaewon dan Felix.
Hari ketiga, mungkin belum saatnya juga.
Hari keempat, mulai ada pergerakan, Felix memulai pembicaraan dengan Chaewon.
Hari kelima, keduanya seperti akan menyerah.
Hari keenam, masih lirik lirikan.
Hari ketujuh....
Felix sudah mulai merasa nyaman berteman. Bahkan Felix mulai ikut menimbrung lawakan Hyunjin yang terkesan garing. Namun Chaewon adalah pengecualian. Keduanya masih saja sama seperti pertama kali bertemu, canggung. Felix bingung apa alasan mereka tidak bisa berbaur begitu cepat.
"Hyunjin lo jago juga ya bahasa inggrisnya" puji Felix kepada Hyunjin.
"Eh serius Lix?" Sahut Hyunjin dengan wajah bahagia.
"Ga sia sia gue main pubg pakai bahasa inggris haha" ucapnya lagi.
"Ko gue ga ngaruh ya" celetuk Yena sedih.
"Eh eh hari ini kita jalan jalan yuk, sekalian memperingati pertemanan kita bersama Felix" ucap Yuri memberikan ide cemerlangnya ini.
Sebenarnya Yuri peka sekali dengan kecanggungan antara Chaewon dan Felix. Sehingga ia pun berinisiatif untuk memperat hubungan keduanya.
"Saya setuju" sahut Seungmin.
"Gercep amat lo nyahut, tapi gue juga setuju" ucap Yena.
"Eh iya baru sadar, kita belum ada main bareng nih, padahal sudah hari keberapa sih kita belajar?" Tanya Hyunjin heran.
"7 hari" ucap Chewon bersamaan dengan Felix.
"Rajin banget dah lo ngehitung hari" celetuk Yena.
"Kalo kembar mah suka gitu" sahut Hyunjin lagi.
Sumpah ya mulut Hyunjin sama Yena memang sulit dikontrol. Namun, keduanya hanya saling menatap dan membalas dengan senyuman canggung. Seungmin rupanya tampak menyadari gerak gerik keduanya. Ia cukup peka untuk mengganti topik pembicaraan.
"Jadi mau kemana?"
"Karaoke aja gimana?" Tanya Chaewon secepat kilat lagi setelah mendengar pertanyaan Seungmin.
"Hayuk" sahut semuanya kompak.
Felix hanya pasrah saja.
Apakah ini adalah keputusan yang tepat? Gumam Chaewon dalam hatinya.
...
Lampu kelap kelip dengan warna warni tampak menghiasi ruang karaoke. Hyunjin dan Seungmin memegang mikrofon sambil menyanyikan lagu Stray Kidz My Pace dan bergaya bak penyanyi aslinya (padahal kan emang iya haha).
Sedangkan Chaewon, Yena dan Yuri tampak sibuk menari mengikuti irama bahkan Yena sedang menari sembari berdiri diatas sofa. Lalu Felix? Ya dia hanya duduk sambil sesekali bertepuk tangan.
Namun harus diakui tubuh dan wajahnya terlihat tidak sinkron. Chaewon merasa mengambil keputusan yang keliru, pasalnya raut wajah Felix tampak tak begitu senang.
"Lix nyanyi dong, suara lo ngomong aja bagus apalagi kalau nyanyi, lo tau kan lagunya?" celetuk Hyunjin sembari memberikan mikrofonnya kepada Felix.
"Ayo ayo ayo" semuanya tiba-tiba bersorak untuk meminta Felix bernyanyi, terkecuali Chaewon dan Seungmin. Seungmin tampak masih bersemangat melanjutkan bernyanyi sedangkan Chaewon hanya tersenyum berusaha menahan jeritan hatinya.
Felix yang terlihat terdesak lantas mengambil mikrofon dan memulai bernyanyi. Seungmin pun berhenti bernyanyi dan membiarkan Felix mengambil alih. Semuanya terkesima mendengar suara berat nan khas Felix yang menyanyikan lantunan lagu Stray Kids tersebut. Kemudian mereka kompak menari bersama.
...
Setelah menghabiskan suara di ruangan karoake yang cukup kecil tersebut, mereka memutuskan untuk mengisi perut yang telah kosong. Sekarang mereka tampak kekenyangan dan duduk dengan badan bersandar dikursi masing masing.
"Gila capek banget dah gue" keluh Yena sembari menutup matanya.
"Baru segitu lo udah capek Yen?" Sahut sepasang kekasih Yuri dan Hyunjin dengan kompak.
"Ciee kita kok samaan gitu beb" ucap Hyunjin sembari memberikan tatapan ke Yuri.
"Bucin bucin" celetuk Yena.
"Eh tapi harus gue akui suara Felix bagus banget, penyanyi aslinya aja kalah, harusnya tadi gue rekam" ucap Hyunjin sembari memberikan jempol.
"Saya setuju" sahut Seungmin.
"Ahh bisa aja kalian, bagusan juga kalian" ucap Felix tampak sedikit malu.
Semuanya tampak setuju dan mengangguk. Namun berbeda dengan Chaewon, ia tampak gelisah sambil sesekali memperhatikan jam tangan miliknya. Felix terlihat menyadari dan memperhatikan Chaewon, ia ingin sekali menanyakan namun lidahnya seperti tertahan.
Seungmin yang duduk berhadapan dengan Felix, lantas ingintahu dan mengikuti sorot mata laki-laki tersebut yang rupanya terkunci pada sepupunya, Chaewon.
"Hmmm kita balik yuk, kasihan Chaewon nanti tidak berani pulang sendirian" ajak Seungmin.
"Ayuk" sahut Yuri dan lainnya.
Mereka kemudian segera bersiap siap dan mengeluarkan uang masing masing untuk membayar makanan mereka. Setelahnya mereka kemudian melangkah keluar. Tiba-tiba saja Yena memberhentikan langkahnya dan berbicara.
"Eh bentar bentar"
"Kenapa Yen?" Tanya Chaewon.
"Gue baru ingat"
"Bukannya kalian tetangga ya? Jadi selama ini kalian ga pernah pulang bareng?"
"Kalian?" Tanya Hyunjin penasaran apa yang dimaksud Yena.
"Iya Felix sama Chaewon"
🖤🖤🖤
HALO SEMUANYA !!!
Bosan ga sih sama ceritanya? Terus ini kalo up segini kebanyakan ga? Jujur aku bingung, karena beberapa chapter itu masih nyeritain bagian yang sama. Jadi mon maaf kalau ceritanya agak monoton 😭🙏Oya jangan lupa kasih aku kritik dan saran untuk selanjutnya ya 🙏
Terima kasih sudah membaca !
Salam manis
-winky pinky-🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
For The First Time (Chaewon x Felix) ✔
Fanfiction[COMPLETED] Memang benar tak ada namanya kebetulan didunia ini, semuanya adalah campurtangan Tuhan. Dan pertemuan ini salah satunya. Aku hanya berharap kita bisa berteman -Kim Chaewon- NOTES : cerita berlatarbelakang di Korea Selatan, tapi mon maa...