15. Sebuah Kebodohan

247 45 23
                                    

🎵 Play 🎵

Sondia First Love
(OST. Extraordinary You

⛈⛈⛈


Jika kalian berpikir, hubungan Lee Felix dan Kim Chaewon akan semakin dekat, maka jawabannya adalah salah.

Bahkan kini mereka sudah berstatus sebagai murid kelas 3 SMA. Begitulah waktu berjalan, namun hubungan keduanya tak lebih dari seorang teman. Ah mungkin hanya Chaewon yang terlalu berharap.

Berbanding terbalik dengan Chaewon, hubungan Felix dan Ryujin malah terbilang semakin erat. Terbukti dengan kehadiran Ryujin dimanapun Felix berada. Ibarat kata bagaikan langit disore hari, lah malah nyanyi. Maksudnya bagaikan sepasang sepatu yang selalu bersama.

Akan tetapi, Chaewon sudah terbiasa akan hal tersebut. Ia juga yakin Ryujin memanglah gadis yang baik dan sangat pantas untuk Felix. Mana mungkin laki-laki tak suka dengannya. Begitulah pemikiran Chaewon.

Perlahan-lahan Chaewon pun mulai melepaskan perasaannya kepada Felix.

Seperti halnya hari ini, ia sudah tak sesering dulu untuk pulang bersama laki-laki yang pernah ia sukai itu, Felix. Apalagi Felix yang notabanenya menjabat sebagai seorang ketua klub bahasa inggris selalu sibuk dengan kegiatan klubnya itu sepulang sekolah.

Chaewon kini juga tampak berganti gaya rambut, ia memotong rambut panjangnya menjadi potongan bob pendek. Ia terlihat hanya terdiam dan duduk sendirian sembari menunggu bus kesayangannya tiba. Ia kemudian mulai menghela nafas dan menggosok-gosok kedua tangannya agar menjadi lebih hangat.

Dan tak terasa ini adalah musim semi terakhirnya sebagai murid SMA. Musim yang begitu penuh momen dan kenangan baginya.

Musim dimana ia dan Felix untuk pertama kalinya bergenggaman tangan, walaupun sebenarnya tak sengaja.

Musim dimana untuk pertama kalinya, Felix mengajaknya makan berdua dengan dirinya.

Musim dimana untuk pertama kalinya, ia melihat senyuman Felix begitu tulus hanya untuk dirinya.

Sungguh hanya karena memikirkan hal kecil tersebut, berhasil membuat satu tetesan air mata terjatuh melewati pipinya. Ia lantas segera mengusap pipinya karena merasa bodoh akan sikapnya itu. Syukurlah bus telah tiba, dan membuatnya melupakan sedikit pikirannya tersebut.

...


"Chaewon pulang" Ucapnya dengan wajah lesu ketika memasuki istana rumahnya itu.

"Chae..." Mamanya tampak khawatir melihat anak gadisnya yang tak biasa semurung itu.

Namun Chaewon seolah tak mendengar ucapan mamanya. Ia segera melangkahkan kakinya berjalan, menyusuri tangga, dan masuk kedalam kamarnya. Tak lupa ia mengunci pintu kamarnya tersebut. Selanjutnya ia segera mengganti seragam yang ia kenakan dengan kaos pink muda dan bawahan berwarna hitam.

Tubuhnya ia hempaskan ke kasur miliknya dan memandang langit-langit kamarnya yang kini sudah ia tempelkan beberapa stiker bintang untuk menambah keindahan kamarnya.

Rupanya pikirannya masih saja memikirkan laki-laki yang pernah singgah dihatinya itu. Satu tetesan air mata mulai membasahi pipinya lagi. Kini bahkan tangisannya semakin mencuat dan begitu deras. Langit seolah seirama dengan Chaewon dan mulai mengguyurkan hujan.

"Hiks hiks hiks" Chaewon berusaha menenangkan diri. Ia merasa dirinya begitu bodoh bagaimana bisa menyukai laki-laki itu.

Begini ya rasanya cinta bertepuk sebelah tangan. Batinnya.

For The First Time (Chaewon x Felix) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang