16. For The First Time

277 44 7
                                    

🎵🎵🎵


Alunan musik begitu.menggelegar di kamar milik Felix. Sang empunya hanya terbaring di atas kasur empuk kesayangannya. Tak lama dering ponselnya berbunyi memecah alunan musik dan membuatnya terbangun.

Laki-laki tersebut tampak terkejut, ia beberapa kali mengerjapkan kedua netranya memastikan siapa yang sedang menelepon dirinya.

Chaewon.

Ini beneran Chaewon?

Ia masih tak percaya seorang Kim Chaewon untuk pertama kalinya menelepon dirinya. Apa gerangan yang terjadi. Tak berpikir lama, ia segera mengangkat panggilan tersebut karena khawatir Chaewon yang tiba-tiba meneleponnya tersebut.

"Felix"

"Iya Chae?" Jawab Felix dengan ekspresi tak percaya setelah mendengar suara yang sangat ia kenali yaitu Chaewon.

"Lagi sibuk ya?"

"Ga Chae" Ia mulai gugup.

"Mau ikut gabung ga? Ini aku bareng Hyunjin sama Yuri lagi nongkrong, sekalian makan di Zone Resto depan Kidzone junior high school"

Felix hanya terdiam, dirinya masih tak mempercayai perkataan Chaewon.

"Felix?"

"Ah iya Chae?"

"Gimana?"

"Okay, aku siap siap dulu ya, I'll go there"

"Okay Felix, kita masih lama kok, santai aja"

"Bye"

"Bye"

Setelahnya, sambungan telepon mereka terputus. Felix masih tak menyangka, ia mencoba mencubit dirinya dan mengucek kedua matanya beberapa kali. Tak lupa ia juga kembali mengecek riwayat panggilannya memastikan apakah ini nyata atau tidak.

...

"Chae, lo sadar?" Yuri masih heran setalah Chaewon memutuskan panggilan teleponnya itu.

"Lo beneren Chaewon yang gue kenal?"

Chaewonnya malah senyam senyum, bukannya menjawab pertanyaan Yuri.

"Fix Chaewon kesurupan gimana ini Jin" Yuri merasa aneh melihat ekspresi Chaewon.

"Gue ga kesurupan" Pelan Chaewon membungkam Hyunjin dan Yuri yang masih kaget.

"Hanya karena sebuah es krim selama 1 minggu, lo berani nelpon Felix, lo luar biasa Chae" Ucap Hyunjin sembari bertepuk tangan.

"Eh gue beneran nelpon Felix?" Chaewon yang malah balik bertanya.

"IYA" Jawab Yuri dan Hyunjin bersamaan serta menepuk dahi mereka kompak.

Setelahnya Chaewon mulai panik, ia lantas memeriksa riwayat panggilannya. Dan benar saja, tertulis jelas ia telah menelepon Felix.

"Gue bego, gue kira cuma halusinasi gue aja" Chaewon benar-benar panik.

"Felix bilang apa?" Tanyanya lagi.

"Kan lo yang nelpon Chae, ga lo loudspeaker tadi" Jawab Hyunjin.

"Tapi kayaknya Felix mau kesini deh" Yuri yang menduga dari percakapan Chaewon dan Felix.

"Gimana nih?" Ia semakin panik apalagi mendengar perkataan Yuri yang mengatakan Felix malah mengiyakan untuk bergabung bersama dirinya, Hyunjin, dan Yuri.

"Tau gini, mending dari dulu beb kamu traktir Chaewon es krim" Ucap Yuri yang kini tertawa.

"Bangkrut aku" Hyunjin yang baru sadar akan mentraktir Chaewon es krim selama 1 minggu. Mana es krim yang ia tawarkan adalah es krim yang mahal.

"Demi kebaikan bersama, aku ikhlas" Kata Hyunjin lagi.

...

Tring tring 🔔

Bel yang terpasang di depan pintu restoran terdengar begitu keras. Ketiganya mulai terlihat gugup. Apalagi yang mereka lihat adalah seorang laki-laki dengan coat hitam yang sangat mereka kenali, yaitu Felix.

"Itu Felix" Lirih Yuri pelan.

"Felix!" Hyunjin berteriak dan berusaha menghilangkan kegugupannya.

"Udah lama ya kalian?" Tanya Felix menghampiri mereka dan segera duduk disamping Chaewon.

Chaewon masih diam dan tak tahu harus berbuat apa. Syukurnya disini ada Hyunjin yang pandai membuat suasana menjadi lebih baik.

"Santai bro, lo mau makan apa?"

Tak lama perbincangan mereka mulai mengalir dan seolah tak ada yang terjadi. Mereka juga mulai tertawa dan bercanda bersama. Ini memang aneh, Chaewon sedih karena Felix, tetapi kesedihannya hilang juga karena Felix.

Suasana mulai menggelap dan menunjukkan waktu yang semakin larut malam. Mereka semua kompak untuk kembali pulang dan seperti biasa Hyunjin bersama Yuri dan Felix bersama Chaewon.

...

"Chae.." Akhirnya Felix memecah keheningan. Sedari pulang dari restoran tadi, mereka memilih diam dan tak mengeluarkan suara.

"Kamu tau ga?"

Chaewon hanya terdiam dan kemudian menatap Felix yang berjalan disampingnya.

"Dulu aku kira musim favoritku adalah musim dingin dan musim gugur" Ucap Felix yang masih tetap fokus melihat ke depan tanpa memperdulikan Chaewon yang terus menatapnya.

"Musim dingin adalah musim dimana untuk pertama kalinya aku berkenalan denganmu"

Deg.

Jantung Chaewon berdegup begitu kencang. Ia masih tak percaya akan ucapan yang keluar dari mulut Felix.

"Tapi sekarang, musim semi akan menjadi musim favoritku juga"

Chaewon masih terdiam dan menatap wajah Felix dari sampingnya.

"Musim semi adalah musim dimana untuk pertama kalinya kamu meneleponku" Ucap Felix lagi sembari tersenyum.

Chaewon tampak tertegun, ia lantas menghentikan langkahnya dan membiarkan Felix berjalan lebih dahulu. Ia masih berusaha mencerna ucapan Felix.

Felix yang kemudian sadar bahwa Chaewon tak ada disampingnya segera membalikkan badannya.

"Kelewatan Lix, makasih banyak ya" Teriak Chaewon dengan wajah tersipu dan ternyata sudah berdiri di depan rumahnya. Rupanya karena saking seriusnya mereka tak menyadari sudah sampai ke tujuan.

Felix kemudian tersenyum dan melambaikan tangan. Namun lambaian tangannya tak di gubris, Chaewon malah berlari dan masuk ke dalam rumahnya. Netra Felix masih saja menatap rumah tersebut sembari mengukir sebuah senyuman begitu tulus.

"Finally, I tell you, Chae" Monolognya pada diri sendiri.




🖤🖤🖤

HAI !!

Selamat pagi menjelang siang!
Sudahkah kalian mandi hari ini wkwk

Terima kasih yang sudah membaca.

Jangan lupa vote dan komen.

Salam hangat
-Winky Pinky-

🖤🖤🖤

For The First Time (Chaewon x Felix) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang