🥤🥤🥤
"Cheers" Chaewon dan teman-temannya tampak bersulang dengan sebuah kaleng soda yang masing-masing mereka genggam, kecuali Seungmin yang memegang sebuah kotak susu stroberi. Maklum lambung Seungmin tak begitu kuat untuk meminum soda."Sok imut banget sih lo Min" Ucap Hyewon sembari tertawa dan menunjuk kotak susu stroberi milik Seungmin.
"Mana rasa stroberi lagi, pinky boy" Timpal Yena yang menjahili Seungmin adalah jalan ninjanya.
"Tapikan memang imut" Jawab Seungmin sambil beraegyo.
"Gue balik duluan ya" Ucap Hyunjin yang kesal dan ikut menarik Felix disampingnya untuk berpura-pura akan pulang.
"Ini nih efek samping kebanyakan belajar" Kata Hyewon.
"Ya bagaimana lagi, lambungnya tidak kuat, kalau pingsan bagaimana" Seungmin kembali menjawab namun dengan nada setengah berteriak.
"Seungmin ngegas sekarang" Felix yang terkesima dan bertepuk tangan.
Semuanya malah mengikuti Felix untuk bertepuk tangan dan kompak menyoraki Seungmin.
Mereka tak sadar sudah menjadi pusat perhatian di restoran tersebut, namun sepertinya sang pemilik tak bergeming dan memaklumi pelanggan setianya itu.
"Ststst.. diusir nanti kita" Ucap Chaewon yang sadar akan kelakuan mereka yang begitu ribut. Seketika semuanya langsung hening dan memberikan senyuman malu.
"Semoga hasil ujian kita memuaskan ya" Lirih Chaewon penuh harap yang mengubah momen bahagia mulai menjadi momen mengharukan.
Benar, hari ini adalah hari terakhir ujian mereka yang merupakan penentu kelulusan SMA. Dan untuk merayakannya mereka memilih berkumpul bersama di restoran favorit mereka yaitu Zone Resto.
"Ga kerasa ya kita udah mau lulus SMA aja" Ucap Yuri sendu.
"Iya bener banget" Timpal Yena.
"Rasanya kayak baru kemarin gue kenal sama Felix juga" Hyunjin yang juga berubah sendu.
"Gue jadi sedih nih" Timpal Chaewon dengan berlinang air mata.
"Thanks for everything guys, you made my day so colorfull" Felix berkata dengan wajah serius.
"Waktu seolah berjalan begitu cepat, mungkin karena saya sangat bahagia menikmati waktu tersebut bersama kalian" Seungmin yang juga ikutan berkata serius dan berhasil membuat momen menjadi semakin sedih.
"Aaaa kok gue jadi nangis ini" Teriak Yena yang sudah mengeluarkan air mata.
"Woy jangan nangis dong Yen" Chaewon tak terima karena kini ia juga meneteskan air mata yang ia tahan sedari tadi. Diikuti Nako yang menangis bahkan hingga terisak-isak.
"Gu.. e.. se.. dih.." Nako berbicara sesenggukan.
"Ini minum dulu" Dengan sigap Seungmin menuangkan air putih digelas Nako.
"Siapa yang naruh bawang? Ngaku?" Hyewon yang tak biasa menangis bahkan ikut berkaca-kaca.
Kini mereka kompak berpelukan dan menangis bersama. Lebih tepatnya hanya girls squad yang berpelukan.
"Gue pasti kangen sama lo semua, nanti kalo gue nelpon, awas aja ga lo angkat, gue terror lo satu satu" Nako berucap kembali dengan suara yang lebih tenang sembari berekspresi marah.
"Aaaa gue juga pasti bakal kangen sama Nako imut" Sahut Yuri yang mulai mencubit pipi gembul Nako.
"Gue juga"
"Apalagi gue"
"Ga ada yang mau kangen gue apa?" Tanya Felix tiba-tiba dengan senyum terukir dibibirnya.
Gue. Batin Chaewon.
"Don't forget us, Lix" Seungmin berkata dengan wajah cukup sedih.
"Of course, how can I forget you guys, you are so precious"
"You too, bro" Sahut Hyunjin.
Kini giliran boys squad yang berpelukan. Dan pada akhirnya semuanya kompak untuk saling merangkul dan menangis bersama.
"Lo mah jauh banget sih, tapi mabar tetap berlanjut ya, awas aja ya lo tolak pas gue invite" Timpal Hyunjin lagi.
"Siap bos"
"Pokoknya awas aja ya lo berdua lupain kita" Yuri memperingati Felix dan Nako.
Ya, Felix akan melanjutkan studi di Australia, ia mendaftar jurusan bisnis di kampus Ayahnya menuntut ilmu dulu. Hal ini mengingat, ia yang akan menjadi penerus bisnis milik keluarganya.
Nako? Nako akan mengambil jurusan sastra di kampung halamannya, di Jepang.
Adapun Chaewon, Hyewon, Yena, Yuri, Hyunjin dan Seungmin memutuskan untuk tetap melanjutkan studi di Seoul. Mereka bahkan mendaftar di kampus yang sama namun berbeda jurusan.
Hyewon mengambil jurusan bisnis kuliner, Yena mengambil jurusan akting, Yuri mengambil jurusan musik, Hyunjin mengambil jurusan hubungan internasional, dan Seungmin mengambil jurusan kedokteran.
Sedangkan Chaewon memilih jurusan fashion designer. Ah cita-citanya telah berubah sekarang, kini ia tidak ingin menjadi penyanyi dan memilih untuk menjadi seorang desainer dan membuka toko butiknya sendiri.
"Foto foto" Teriak Yena setelah momen mengharukan selesai.
Yena lantas memposisikan ponselnya untuk berswafoto bersama.
"1... 2... Cheese"
"Lagi lagi"
"1.. 2.. Cheese"
Mereka berfoto hingga mereka lelah. Bahkan karena saking gemasnya, seorang pelayan di resto tersebut ikut membantu memotokan mereka semua.
"Aaa bakal kangen banget" Yena lagi lagi berteriak setelah melihat hasil foto dari layar ponselnya.
"Iyaaaa" Kompak kaum girls menjawab.
"Yen, gue mau nanya?" Wajah Hyunjin benar-benar sangat serius.
Semuanya pun menoleh dan menatap serius wajah Hyunjin.
Jangan bilang lo mau nanya itu. Yuri.
Plis jangan sekarang Jin. Chaewon.
"lo beneran mau dijodohin sama Felix?" Hyunjin yang akhirnya bertanya dan membuat mereka semua terperangah melihat kedua pemilik nama yang disebut Hyunjin yaitu Yena dan Felix.
🌻 Special picture 🌻
🖤🖤🖤
HAI GUYS !
Aku kembali dan mau ngasih spoiler kalau wp ini sebentar lagi akan end 😭😭😭Happy ending/sad ending?
Mari kita lihat nanti 😭😭😭Sekali lagi, terima kasih yang sudah membaca 🥰
Salam manis,
-Winky Pinky-🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
For The First Time (Chaewon x Felix) ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Memang benar tak ada namanya kebetulan didunia ini, semuanya adalah campurtangan Tuhan. Dan pertemuan ini salah satunya. Aku hanya berharap kita bisa berteman -Kim Chaewon- NOTES : cerita berlatarbelakang di Korea Selatan, tapi mon maa...