🖐🖐🖐
"Hati hati ya!" Chaewon sembari melambaikan tangan dan berdiri di ambang pintu pagar rumahnya."Bye!"
"Sampai jumpa besok Chae!"
"Makasih banyak Chaewon cantik!"
Semua teman Chaewon tampak melambaikan tangan dan berniat untuk kembali ke rumah masing-masing. Punggung teman-temannya pun perlahan mulai semakin menjauh, ia lantas segera masuk kembali ke dalam rumah.
...
Sejak kepulangan teman-temannya, Chaewon tampak uring-uringan dan merebahkan diri di kasur kamarnya. Namun yang ia lakukan hanyalah sibuk membolak-balikan badannya ke kanan ke kiri ke kanan dan begitu seterusnya.
"Kak, lo manusia apa telur dadar sih?" Ucap Minju yang sedang sibuk membaca novel di meja belajar milik Chaewon.
Akan tetapi sang lawan bicara, tak menyahut dan malah menambah kecepatannya.
"Ahh kepala gue pusing"
"Ya gimana ga pusing, Kakak mau cosplay jadi telur apa?"
Dan benar saja, Chaewon tetap tak menggubris ucapan Adiknya itu. Ia malah mulai mengacak-acak rambutnya yang panjang.
"Kak.. Kak Chaewon... Oy Kim Chaewon" Teriak Minju.
"Gue ngomong sama batu ternyata"
Wajah Minju tampak kesal, ia memutuskan untuk keluar dari kamar Kakaknya itu. Niatnya yang ingin membaca novel terhenti karena sebal dengan tingkah Kakaknya yang tak biasa dan seperti hilang kewarasan tersebut.
Brakkk.
Minju membanting pintu kamar Chaewon begitu keras. Ternyata cara tersebut cukup efektif membuat Kakaknya tersadar.
"Kok kayak ada orang ya"
Chaewon kemudian berdiri dari kasurnya dan berjalan menuju cermin di sudut kamarnya. Matanya memperhatikan bayangan dirinya dicermin mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Fix gue jelek banget, gue kentang" Ucapnya sedih dengan netra masih menatap wujud dirinya di cermin.
Setelahnya ia segera keluar kamar dan memperhatikan sekitar. Netranya tertuju pada kamar Minju yang sedang terbuka lebar.
"Minju, gue jelek ya?" Chaewon tiba-tiba masuk ke dalam kamar Minju.
"Iya jelek banget, ngaca sana Kak" Sahut Minju yang masih kesal dengan Kakaknya itu.
Chaewon segera keluar kamar dan sembari berteriak, "Huaaaaa, sejelek itu kah"
Ia lantas menuju kamar Kakak laki-lakinya Wonpil.
Tok tok.
"Permisi paket" Ucap Chaewon yang berdiri didepan pintu kamar Wonpil.
"Gaada orang" Jawab Wonpil dari dalam kamarnya.
Mendengar jawaban Wonpil, lantas membuat Chaewon langsung saja membuka pintu. Dan ternyata dugaannya benar, pintu tersebut tidak terkunci.
"Apa lo? Gue lagi main game nih, ganggu aja" Sahut Wonpil yang sedang sibuk bermain game diatas kasur.
"Kak Wonpil"
"Hmmm"
Chaewon yang sedari tadi hanya berdiri di depan pintu kamar lantas memberanikan diri masuk ke dalam kamar dan menghampiri Kakaknya.
"Kak, coba liat Chaewon" Ucapnya dengan nada suara yang dibuat-buat seperti anak kecil. Lalu menunjukkan wajahnya tepat dihadapan Kakak laki-lakinya itu.
"Napa lo?" Wonpil masih fokus dengan handphonenya.
"Gue cantik ga?"
"Cantik, cantik banget Chaewon, Kim Chaewon, wahai adikku yang tercantik sedunia" Jawabnya datar dengan mata terfokus pada handphone. Namun, sepertinya ia hanya seadanya menjawab, agar Chaewon puas dan keluar kamarnya.
"Kok kayak ga tulus jawabnya Kak" gerutu Chaewon.
"Serius Kak? Chaewon cantik ga?" Tanyanya lagi dengan wajah sok imut.
Pertanyaan tersebut berhasil membuat Wonpil kesal, ia malah membanting handphone yang ada ditangannya dan memilih mengambil boneka kelinci besar miliknya, "Lo keluar atau gue lempar nih?"
"Maaf maaf, galak amat, pantesan jomblo" Chaewon seraya keluar dan segera menutup pintu kamar Kakaknya.
"KIM CHAEWON!" Teriak Wonpil dari dalam kamar dengan suara yang cukup keras hingga terdengar di telinga Chaewon. Sang tersangka malah asyik tertawa dan tersenyum jahil. Ia lantas memilih untuk menghampiri mama dan papanya yang sedang menonton televisi dilantai bawah.
"Pa Ma, Chaewon boleh nanya ga?"
"Hmmm" Sahut keduanya.
"Chaewon cantik ga ya?"
"Hah? Siapa yang berani bilang kamu jelek, sini kasih tau Papa" Teriak Papa Chaewon yang berhasil membuat Chaewon tersenyum bahagia.
"Ya cantik dong, kan kayak mama"
"Oke Oke" Jawab Chaewon kegirangan dan menaiki tangga, kemudian ia berjalan kembali ke kamarnya sembari sedikit melompat.
Kedua orangtua Chaewon saling bertatapan dan menggeleng karena tak habis pikir dengan tingkah anak gadisnya tersebut.
Tubuh Chaewon langsung saja ia hempaskan ke kasurnya. Ia lantas menatap langit-langit kamarnya seraya menampilkan senyuman manis.
"Ahh gue gila kali ya" Monolog Chaewon pada diri sendiri. Kini raut wajahnya kembali sedih, entah mengapa bayangan Felix dan Ryujin berhasil meghantui pikirannya.
Ia kemudian duduk dan mencari handphone miliknya. Setelah berada digenggamannya, jarinya mulai sibuk dengan handphone dan tampak menelpon seseorang.
"Yuri cantik, lagi ngapain?" Ucap Chaewon yang ternyata sedang menelpon Yuri.
"Ada apa nih? Lo gaada yang mau diceritain ke gue?"
"Peka banget sih lo"
"Bentar bentar, gue tutup pintu kamar dulu Chae"
"Oke lanjut"
"Gue mau cerita nih"
"Kayaknya gue suka sama Felix"
🖤🖤🖤
HALO SEMUANYA !
Maafkan diriku yang baru update, sebagai bonus dan ucapan permintaan maafku, hari ini aku akan double update yah 😭Terima kasih yang sudah membaca 😍
Jangan lupa vote dan komennya ya ❤🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
For The First Time (Chaewon x Felix) ✔
أدب الهواة[COMPLETED] Memang benar tak ada namanya kebetulan didunia ini, semuanya adalah campurtangan Tuhan. Dan pertemuan ini salah satunya. Aku hanya berharap kita bisa berteman -Kim Chaewon- NOTES : cerita berlatarbelakang di Korea Selatan, tapi mon maa...