☁️☁️☁️
Hari ini adalah hari minggu, Chaewon memutuskan meliburkan diri dari traktiran Hyunjin terlebih dahulu. Ia memutuskan untuk berdiam diri dikamar sembari mempersiapkan ujian akhir yang akan diadakan beberapa pekan ke depan.Chaewon begitu fokus membolak balik lembar demi lembaran buku pelajarannya. Netranya tak berpindah seolah terkunci pada buku dihadapannya. Tangannya memegang erat bolpoin berwarna mint dengan aksen boneka kecil diujungnya.
Dirinya mulai merasa lelah dan kemudian meregangkan badannya. Bibirnya juga terasa kering dan membuatnya berniat mengambil sebuah tumblr minum miliknya yang tersedia di meja belajarnya tersebut.
Namun apa daya, air didalamnya sudah habis. Dengan wajah terpaksa, ia kemudian segera bergegas keluar kamar dan menuju dapur untuk mengisi tumblrnya itu.
Setelah di dapur, ia langsung mengisi tumblr nya dengan air yang berasal dari kulkas dua pintu besar milik keluarganya. Namun karena begitu haus, ia lebih memilih duduk di meja makan dan meneguk sedikit air.
"Chaewon ! Pacar lo datang !" Teriak Wonpil dari arah depan rumahnya.
Huk huk.
Teriakan tersebut berhasil membuat Chaewon tersedak. Apalagi didapur juga ada mamanya yang sedang mempersiapkan makan siang.
"Felix?" Tanya Mama Chaewon.
"Ah kebiasaan sih Kak Wonpil, Chaewon ga pacaran ma" Chaewon segera menyahut.
"Woy Kim Chaewon!" Wonpil berteriak sekali lagi.
"Iya iya" Jawabnya yang tak mungkin didengar oleh Kakaknya tersebut. Ia pun segera berjalan ke arah teriakan Wonpil yang sepertinya dari arah teras rumahnya.
"Kak !! Felix punya nama, bukan pacarnya Chaewon" Balas Chaewon setibanya di depan rumah. Terlihat Wonpil yang sedang asyik membaca buku novel milik Chaewon.
"Kirain lo berdua pacaran" Sahut Wonpil seolah sebagai manusia tak bersalah.
Chaewon hanya mendengus kesal, bagaimana tidak Kakaknya itu selalu memanggil Felix sebagainya pacarnya. Padahal ia selalu menjelaskan berjuta juta kali.
"Siapa tau nanti iya"
Chaewon memasang ekspresi terkejut karena yang berkata tadi bukan Kakaknya namun Felix. Ia tak menyangka seorang Lee Felix berkata seperti itu.
"Gue masuk ke dalam dulu, waktu dan tempat dipersilahkan" Wonpil berucap karena merasakan hawa hawa kecanggungan dan memilih membiarkan mereka berbicara empat mata.
"Eh iya, ada apa Lix? Mau masuk dulu?" Chaewon yang sekedar basa-basi. Sejujurnya ia begitu gugup, namun wajahnya ia paksa untuk menjadi datar.
"Ga usah Chae, disini aja, ini aku cuma mau nganter coklat, titipan mama aku" Felix sembari memberikan 3 toples bening berisikan coklat. Jujur mereka masih terlihat canggung, terbukti dari percakapan mereka menggunakan aku dan kamu.
"Huaa, thanks ya Lix, salam buat mama kamu" Jawab Chaewon begitu ceria.
"You're welcome" Felix seraya menggaruk lehernya yang tak gatal tersebut.
"Hmm kalo gitu, gue balik dulu ya, dah..." Timpalnya.
Chaewon hanya melambaikan tangan dan membiarkan laki-laki tersebut menjauh.
...
Setelah seharian belajar penuh, malamnya Chaewon memutuskan untuk bermain bersama Wonpil dan Minju. Lebih tepatnya antara Wonpil dan Chaewon, karena Minju hanya menonton keduanya. Ditambah kedua orangtuanya yang juga ikut menonton Chaewon dan Wonpil bermain, serasa seperti perlombaan nasional."Kali ini yang kalah, beliin kita snack dan susu pisang di minimarket depan komplek " Ucap Wonpil sebelum memulai permainan ronde ke empat.
"Oke deal" Jawab Chaewon sembari menjabat tangan kakaknya itu.
Entah permainan apa yang akan mereka mainkan. Semuanya tampak menunjukkan ekspresi serius.
"Ladies first ya" Chaewon tampak begitu percaya dari.
"Oke"
"Cham cham.. cham" Teriak Chaewon sembari mengarahkan tangan ke kiri. Namun usahanya gagal, Wonpil tidak menoleh ke arah tangannya.
Kini giliran Wonpil.
"Cham cham.. cham"
Chaewon yang belum siap dan malah mengikuti arah tangan Wonpil.
Semuanya benar-benar terkejut. Baru bermain satu kali, Chaewon langsung kalah. Padahal sebelumnya Chaewon menang 3 ronde berturut-turut dibandingkan kakaknya itu.
Wonpil otomatis berteriak saking senangnya. Minju bahkan ikut bertepuk tangan, sedangkan kedua orangtua Chaewon hanya menggeleng karena betapa tidak serunya melihat anak gadisnya yang langsung kalah.
"Ahhh masa gue kalah" Chaewon berteriak karena tak menyangka karena akan kalah secepat itu.
"Kak Wonpil curang!" Ucapnya yang masih tak percaya.
"Ini saksinya banyak, gue ngalah aja tadi" Wonpil dengan wajah begitu bangga.
"Oke deh, list yang dibeli?" Tanya Chaewon mengakui kekalahannya.
"Gue samgak kimbab 2 sama susu pisang 2" Wonpil
"Susu pisang sama sosis ya kak" Minju.
"Susu pisang" Sahut Mama dan Papa Chaewon kompak. Bukannya Orangtunya melarang Chaewon pergi, malah ikut menitip juga.
"Uangnya ambil di tempat biasa aja" Timpal Papanya lagi.
"Oke siap" Chaewon tampak berjalan ke atas, ia mengambil coat dan tak lupa uang untuk membeli berbagai permintaan mereka.
"Chae, gue nambah snack keju ya" Tambah Wonpil ketika melihat Chaewon yang baru saja turun dari tangga.
"Ada lagi?" Chaewon bertanya untuk memastikan.
"Udah itu aja" Jawab Wonpil.
"Chaewon meluncur!"
"Hati-hati dijalan!"
Sejujurnya Chaewon masih kesal, terbukti dirinya yang masih mengeluh ketika berjalan keluar rumah. Namun baru akan berjalan keluar pagar, ia begitu terkejut lantaran melihat keluarga Yena yang baru saja keluar dari rumah Felix. Apalagi semuanya terlihat rapi dengan balutan jas dan juga dress yang cantik.
Chaewon lantas segera menutup pintu pagarnya begitu perlahan. Ia mengurungkan niatnya untuk pergi dan memlih masuk kembali ke dalam rumahnya. Ia langsung teringat ucapan Hyunjin sebelumnya.
Entah mengapa tubuhnya mulai terasa lunglai, mungkin karena efek seharian berkutat dengan buku. Tubuhnya semakin lama semakin melemah. Dan akhirnya tubuhnya pun terjatuh tepat saat dirinya membuka pintu rumahnya.
Brukk.
"CHAEWON!!"
🖤🖤🖤
Halo halo
Tes 1 2 3
Seperti biasa, terima kasih yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca wp ku yang begitu .....
Floop ga sih ini??
😭😭😭Tapi walaupun floop, aku tetap lanjutkan !!!!
Love you 🥰
Good night and have a nice dream !
With Love
-Winky Pinky-🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
For The First Time (Chaewon x Felix) ✔
Fanfiction[COMPLETED] Memang benar tak ada namanya kebetulan didunia ini, semuanya adalah campurtangan Tuhan. Dan pertemuan ini salah satunya. Aku hanya berharap kita bisa berteman -Kim Chaewon- NOTES : cerita berlatarbelakang di Korea Selatan, tapi mon maa...