17. Ice Cream

239 46 17
                                    


🍦🍦🍦


"Gue pindah dong, berasa orang ketiga nih" Chaewon yang berbicara karena merasa aneh.

Ya, bagaimana tidak aneh, ia sedang berjalan bersama Yuri dan Hyunjin. Namun posisinya, ia berada ditengah-tengah pasangan tersebut.

"Ihh lo disitu aja, kita mau jadi pawang lo, takut lo kenapa napa kalo dipinggir" Jawab Yuri terkekeh.

Sejujurnya Chaewon tidak hanya merasa aneh, ia juga merasa seperti kacang diantara dua oknum yang bucin tersebut.

Contohnya saja mendengar percakapan Hyunjin dan Yuri seperti ini.

"Ririku.."

"Iya, Jinjinku.."

"Kamu kok suka es krim rasa cotton candy sih?"

"Kalo suka mah ga pake alasan Jin"

"Kayak aku ke kamu ya Ri"

.
.
.
.

"Yuri.."

"Iyaaa..."

"Cuma mastiin ternyata bidadari bisa ngomong"

.
.
.
.

"Hyunjin"

"Iya Hyunjin disini"

"Kamu tau ga persamaan kamu sama akang gerobak bakso?"

"Apaan tuh?"

"Sama sama aku kejar"

(Akang bakso udah debut di korea sekarang guys)

.
.
.
.

Chaewon ingin sekali mengumpat, tapi ia sungguh hebat karena mampu menahannya.

"Hello, ada orang disini" Ucap Chaewon datar dan mempercepat langkahnya agar tidak berdiri ditengah-tengah.

Yuri dan Hyunjin malah tertawa karena berhasil membuat temannya tersebut terlihat kesal.

"Udah sampe nih" Hyunjin berbicara setelah mereka semua berdiri di depan kedai es krim yang mereka tuju.

Dengan sigap kedua gadis itu masuk dan memesan es krim dengan varian rasa favoritnya masing-masing. Untuk urusan membayar diserahkan kepada Saudara Hyunjin.

Kini mereka bertiga kemudian melahap es krim yang berada digenggaman mereka masing-masing.

"Lo berdua tuh, udah tiga hari makan es krim mulu, rasanya sama lagi, ga bosen apa?" Hyunjin berucap padahal dirinya juga selalu memesan es krim rasa vanilla.

"Lo juga sama aja Jin, ngaca sana" Balas Chaewon sembari menyendok es krim mint choco rasa favorit andalannya.

"Eh tapi Chae, tiga hari ini lo berarti pulang sendirian ya?" Tanya Yuri yang tangannya sibuk menyendok es krim juga.

Chaewon mengangguk karena mulutnya masih dipenuhi es krim.

"Biasa Felix rapat terusss.." Lanjutnya setelah menelan es krim dimulutnya.

Sejujurnya, Chaewon malah merasa bersyukur karena tak pulang bersama Felix. Berangkat bersamanya saja sudah cukup membuatnya kikuk didepan laki-laki itu.

Memori akan kejadian tiga hari yang lalu masih tersimpan begitu jelas dibenaknya. Ia bahkan tak berani menatap netra Felix karena merasa canggung dan tak mampu menata detak jantungnya yang tak karuan itu.

"Chae, lo habis baku hantam ya sama Felix?" Hyunjin yang tiba-tiba teringat beberapa hari ini keduanya tak banyak berbicara bahkan menjaga jarak.

Chaewon menjawab hanya dengan menggelengkan kepalanya.

"Jangan jangan malam itu..." Hyunjin.

"Ga ga ga" Chaewon berkata sembari menggelengkan kepalanya begitu kuat.

"Tapi lo berdua kenapa?" Tanya Yuri yang juga heran.

"Ga ga ga" Jawab Chaewon cepat, akan tetapi rona merah pipinya tak bisa tertutupi karena mengingat kejadian malam itu.

Hyunjin dan Yuri saling melempar pandangan, alis mereka juga sedikit terangkat. Mereka seolah mencium aroma-aroma mencurigakan karena jelas sekali Chaewon sedang berbohong dihadapan keduanya. Setelah itu, mereka kompak menatap Chaewon begitu tajam.

"Lo bohong kan?"

"Pasti ada sesuatu"

Huk huk.

Chaewon tak bergeming, ia tak sengaja tersedak es krim di mulutnya saking gugupnya. Batuknya pun cukup parah hingga membuat keduanya berhenti meledek Chaewon, dan mulai khawatir.

"Kasih minum kasih minum" Hyunjin yang hanya memandang Chaewon batuk. Berbeda dengan Yuri yang langsung sigap menyodorkan gelas berisikan air putih.

Chaewon pun segera mengambil gelas tersebut dan meminumnya.

"Makasih Yuri" Ucapnya selesai meneguk air tersebut.

"Hmmm, eh bentar, kok tiba-tiba gue jadi kepikiran, hmmm gimana ya, gue bingung, gue mesti cerita apa ga?" Hyunjin yang tiba-tiba berubah menjadi serius dan menunjukkan ekspresi gelisah.

Chaewon dan Yuri kompak menatap Hyunjin dengan wajah serius pula.

"Gue ga mau gosip sebenernya" Timpalnya lagi.

"Apaan emangnya?" Yuri dengan keingintahuan yang tinggi dan diikuti anggukan Chaewon.

"Jadi tadi pas istirahat.....

Flashback On

Hyunjin, Seungmin, Nako, Yuri, Hyewon dan Chaewon tampak berjalan menyusuri lorong sekolah yang sepertinya sedang menuju kantin. Langkah Hyunjin kemudian terhenti.

"Eh bentar, lo pada duluan aja ke kantin, handphone gue ketinggalan di kelas" Hyunjin yang langsung saja melipir setelah berbicara.

Didalam kelas, ia tak sengaja melihat Yena dan Felix yang sedang berbincang cukup serius. Hyunjin lantas ingin mengejutkan mereka dan memilih untuk mendekat ke arah mereka duduk.

"Jadi besok nih perjodohannya?"

"Iya Yen"

Hyunjin yang mendengar percakapan keduanya dibuat terkejut dan mengurungkan niatnya untuk mengejutkan keduanya. Ia lebih memilih untuk menjauh sebelum ketahuan, tetapi sayangnya Yena melihat Hyunjin lebih dahulu.

"Sejak kapan lo disini?" Tanya Yena gugup.

"Lo berdua ngomongnya serius banget sih, ngambil ini nih" Jawab Hyunjin sembari menunjukkan ponselnya yang ia keluarkan dari laci mejanya. Ia cukup pandai untuk berakting.

Ia juga sadar betul, ada sesuatu yang mencurigakan diantara Yena dan Felix.

Perjodohan. Apa mereka dijodohkan? Mungkin saja, mengingat kedua orangtua mereka yang memang adalah sahabat. Batin Hyunjin dengan berjuta tanda tanya.

Flashback Off

"Tapi jangan simpulin sendiri ya, ini gue juga baru cerita ke kalian doang dan gue cuma denger itu aja" Hyunjin menjelaskan.

Chaewon tak ingin berasumsi. Namun apa daya, pikirannya sudah berjelajah terlalu jauh. Baru saja ia merasa menemukan celah dirinya di hati Felix, tetapi celah itu malah semakin mengecil dan menyempit.




🖤🖤🖤

MALAM SEMUANYA !

Terima kasih yang sudah membaca

Eh tapi chap ini kayak kurang banget 😭😭😭

Maafin yaa 😭😭

Tertanda
-Winky Pinky-

🖤🖤🖤

For The First Time (Chaewon x Felix) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang