7. Makan Malam

298 47 6
                                    


🍽🍽🍽


"Eh Felix? Ada perlu apa?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Mama Chaewon berhasil membuat semua mata tertuju memperhatikan sang empunya. Raut wajah mereka jelas sekali kebingungan.

"Mama kenal Felix?" Tanya Chaewon cukup heran bagaimana mamanya mengenal laki laki tersebut. Ia sedikit mengernyitkan dahinya karena merasa heran.

Setelah mendengar pertanyaan tersebut, mama Chaewon lebih memilih duduk di sofa disamping Chaewon "Felix kan tetangga baru kita dek, yang minggu lalu nganterin coklat ke rumah, itu lo yang coklatnya kalian ributin"

(Masih ingat di chapter 2?)

"Ohhhhh"

Entah mengapa semuanya menjawab begitu kompak bagaikan paduan suara setelah mendengar jawaban Mama Chaewon, terkecuali laki laki bernama Felix.

"Ayuk makanannya udah siap, nanti keburu dingin jadi ga enak deh"

"Felix ayuk ikut juga" Ajak Mama Chaewon dengan suara yang begitu lembut. Ah mungkin kalian sadar inilah alasan Chaewon begitu lembut, karena diwarisi oleh ibunya.

...

"Makanannya tante enak banget" ucap Felix dengan suara berat khasnya namun begitu lembut.

Ia kemudian sedikit membereskan alat makan didepannya. Ini adalah piring ke 2 makan malamnya bersama keluarga Chaewon.

Chaewon yang mendengar ucapan Felix tampak terkesima, pasalnya ini adalah pertama kalinya ia melihat laki laki itu menunjukkan sisi lainnya yang begitu lembut dan ramah.

"Terima kasih banyak untuk makan malamnya om dan tante" ucapnya lagi kepada kedua orangtua Chaewon dengan senyuman manis terukir dibibirnya.

Manis sekali. Bentar apa yang sedang ku pikirkan. Gumam Chaewon.

"Santai aja, sering sering aja main kesini ya Lix" pinta Mama Chaewon dengan raut wajah bahagia dengan kehadiran Felix.

"Iya, temanin si Chaewon, kasian dia kesepian, kamu tau ga? om senang, selama ini om kira teman cowok Chaewon cuma Seungmin sama Hyunjin" ledek Papa Chaewon sembari memberikan tatapan malang pada anak gadisnya itu.

Wonpil dan Minju malah tertawa mendengar ucapan Papanya. Sedangkan Felix hanya memasang wajah datar, tetapi jelas sekali ia ingin tertawa.

"Ma Pa, udah malem nih, kasian Felix nanti dicariin" celetuk Chaewon sekaligus mengakhiri perbincangan Papanya yang terus meledek dirinya.

"Oh iyaa keburu malam banget"

"Ah kalau begitu, saya pamit dulu ya om tan, sekali lagi terima kasih banyak"

Felix kemudian berdiri dan membungkukkan badannya ke arah orangtua Chaewon.

"Sama sama, gausah sungkan sungkan, gausah takut juga sama om ya" ucap Papa Chaewon yang segera berdiri dan merangkul Felix.

Semuanya hanya terdiam memandang kedua laki laki yang saling merangkul tersebut.

Felix kemudian melepaskan rangkulan karena merasa menjadi pusat perhatian. Ia lalu melakukan hormat dan berkata "Siap om!"

Papa Chaewon pun malah mengikuti Felix, dan memberikan hormat kembali layaknya komandan upacara bendera.

"Anterin Felix dek" pinta Mama Chaewon dengan lembut.

"Iya Ma"

Chaewon pun dengan sigapnya berdiri dan berjalan mengikuti Felix. Seperti biasa, mereka hanya berjalan beriringan tanpa ada yang membuka suara.

Tak terasa langkah mereka sudah sampai didepan pagar rumah milik keluarga Kim. Chaewon pun akhirnya memberanikan diri berbicara kepada Felix.

"Lix maaf ya jadi ngerepotin, mana kamu banyak bener lagi makannya tadi"

"Hmm gapapa, masakan mamamu enak banget kok"

"Tapi kalau kamu nolak juga gapapa kok, kan jadinya kamu disodorin makanan terus deh, maaf ya"

"It's okay. Aku pamit dulu ya"

"Felix, makasih banyak ya, hati hati dijalan" ucap Chaewon sembari melambaikan tangan ke arah Felix dan tersenyum dengan begitu tulus.

Felix pun ikut melambaikan tangan dan kemudian berjalan menuju rumahnya. Netra Chaewon terus saja menatap punggung laki laki tersebut dari kejauhan hingga Felix masuk kedalam rumahnya. Setelahnya ia juga kembali masuk kedalam rumah dan menutup pintu.

Jantungnya berdegup kencang.

Tangannya mencoba meraba detak jantungnya yang tak karuan itu. Bibirnya pun seolah seirama dan mengukir senyum nan manis.

Wonpil dan Minju yang sedang asik bermain ular tangga di ruang tamu kemudian saling bertatapan dan menggelengkan kepala melihat tingkah Chaewon.

"Biarin aja, maklum lagi kasmaran" ucap Wonpil dengan pelan kepada Minju.

Keduanya tampak acuh dan memilih melanjutkan permainan. Tak lama Chaewon segera naik ke lantai dua menuju kamarnya dengan wajah bagaikan sebuah tomat. Pipinya menunjukkan rona merah, entah apa alasannya.

Ia segera merebahkan tubuhnya dikasur. Sesekali ia mencoba merasakan detakan jantungnya yang begitu cepat.

Ada apa ini? Mengapa jantungku berdegup cepat?













🖤🖤🖤

Halo Semuanya !

Jangan lupa vote dan komennya ya.

Maaf chapter ini terbilang pendek :(

Semoga mimpi indah.
Selamat malam 🥰

Salam Manis
-Winky Pinky-

🖤🖤🖤

For The First Time (Chaewon x Felix) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang