30.1

99 5 1
                                    

Sebelumnya, saya pribadi izin meminta maaf atas ketidaktahudirian saya dalam menghadapi kisah ini🙏 Contohnya seperti saya yang hampir tidak muncul ke permukaan lagi.

Maaf ya hyungggggg:)

-----

Gue gak tau ini hari apa, tapi yang jelas gue sial banget asli. Pertama, ban sepeda gue bocor. Kedua, HYUNJIN GAK MAU NGANTERIN GUE! Padahal ya, gue kira gue udah baikan sama dia, tapi ternyata enggak.

Gue kesel banget sumpah, masalahnya tuh sekarang udah jam setengah delapan. Gue telat, dan gue gak mau dapet peringatan lagi gegara gue sering telat.

Mau cabut ke tempat kerja pun percuma, karena kata Mbak Jihyo hari ini mini market gak buka. Gue juga gak paham dan gak ngerti kenapa harus tutup, padahal gue lagi rajin banget sekarang:(

Dan gue cuma bisa jalan lurus doang tanpa tujuan. Kalo lurus terus sih berujung ke pasar swalayan gitu, terus juga lurus lagi ada alun-alun. Masa iya gue kesitu? Ntar kalo gue digrebek gegara bolos sekolah gimana?

Tin

Gue agak menyingkir ke pinggir jalan, ngeri juga kena tabrak, belom sukses soalnya:)

Tin

INI APASI ANJIR?!

Ya mau gak mau gue nambah pinggir dong jalannya.

"Hwang Yoren,"

Gue auto noleh ke samping, dan gue melebarkan kedua bola mata gue ketika tau siapa yang manggil gue.

Bukan Mingyu.
Bukan Hyunjin.
Bukan Yohan.

TAPI WOOSEOK!

Bingung gak lo? Iya, gue juga bingung😭

"Lo mau kemana?"

Gue diem. Karena ya buat apa gue jawab kan? Mon maap nih, gue gak deket juga sama dia soalnya.

"Yoren, lo budek?"

Gue menghembuskan nafas gue dengan kasar, "bacot."

Wooseok tiba-tiba ketawa, gue juga gak ngerti kenapa. Terus anehnya lagi, dia malah matiin motornya di pinggiran jalan samping gue, tapi posisinya dia masih di atas motor gitu.

"Lo mau ngapain?"

"Bentar, Ren."

Wooseok malah lepasin tas yang ada di punggungnya, terus ngebuka tasnya. Dan dia ngambil jaket jeans yang ada di dalemnya, terus dia kasih ke gue.

Ini boleh gue tanya, WOOSEOK KENAPA WEY? KOK GUE TAKUTTT?

"Pakek."

"Gak mau."

"Pakek, Ren. Masih bersih."

"Gue curiga."

"Curiga kenapa?"

"Jangan-jangan di saku jaket lo ada narkoba ya sampe-sampe lo nyerahin jaket lo kayak gini, dan akhirnya gue dijebak."

Wooseok ketawa. Dan gue berdecak.

"Segitunya?"

Gue mengangguk. YA EMANG SEGITUNYA GAK PERCAYA KARENA SIAPA JUGA YANG PERCAYA KALO WOOSEOK TIBA-TIBA JADI KAYAK GINI SAMA GUE? YAKANNNNN?

Gue aja masih gak percaya, asli. Gue curiga lagi kalo semisal Wooseok itu lewatin kuburan, jadi kesambet setan baik.

EH ENGGAK. Bukan maksud gue mangakui dia baik, cuma ya aneh aja.

"Pakek Yoren, lo mau diliatin orang-orang? Apalagi nama lo keliatan di situ."

Gue mendengus, TAPI GUE NURUT. Bego ya? Yaudah, iya.

Gue makek dong, dan baru kali ini gue liat Wooseok senyum dalam artian gak aneh-aneh senyumnya.

"Udah makek kan? Buru naik!"

Shia anjing.

----------

Note: kisah ini berlayar sebelum/sesudah terjadinya covid-19, bukan sedang.

Mengapa demikian?

GAK ENAK BOR! GAK BISA JALAN-JALAN TOKOHNYA:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pardon Me [Kim Yohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang