17. Risih

1.2K 159 38
                                    

Meski orang yang di sayang sudah hilang.
Tidak mudah bagiku membuka hati
untuk orang baru.

-AdrienneHarisWiliam

Selamat membaca.


°°°

Setelah kelas kuis yang di adakan Pak Leonard Adrienne tidak buru-buru keluar kelas untuk mengisi perutnya. Adrienne diam saja di bangkunya dengan tangan yang masih memegang pulpen.

"Lo gak ke kantin, Lang?" Tanya Ferry.

Galang menggeleng, "Di kelas aja sama Adrienne."

"Yaudah kita ke kantin ya." Ujar Ferry lalu pergi meninggalkan kelas dengan Carla.

Galang, meski perutnya melilit karena lapar ia tidak bisa meninggalkan Adrienne sendirian di sini. Decitan kursi membuat Galang menoleh. Dosen mereka-Pak Leonard pelaku decitan kursi itu. Kursi itu di tarik agar berhadapan dengan kursi yang Adrienne duduki.

"Adrienne?"

Tidak ada sahutan, Adrienne masih sibuk mencoret-coret bukunya.

"Adrienne?" Panggil Leonard untuk yang kedua kali. Panggilan ini membuat Adrienne menaikan wajahnya menatap Leonard. Namun melirik sebentar tangan Leonard yang bertengger di tangan kiri Adrienne.

Reflek tatapan Adrienne membuat Leonard menjauhkan tangannya. "Maaf, habis kamu saya panggil gak nyahutin."

"Kenapa?"

Galang menepuk dahinya, gila. Adrienne berbicara dengan datar juga sorot dingin pada dosennya sendiri.

"Kamu jauh banget ketinggalan pelajaran saya. Kamu kemana aja?" Tanya Leonard.

Adrienne hanya menggeleng tanpa niat membuka suara.

"Bisa kamu tambah jadwal kelas sama saya supaya kamu bisa kejar materi yang saya ajarkan?"

Modus macam apa ini.

Adrienne risih, sepertinya Leonard punya maksud lain. Kan bisa saja Adrienne menyalin tugasnya Carla, Galang ataupun Ferry. Karena mereka sekelas, dan materinya sama. Tapi kenapa harus susah-susah menambah jam kelas.

"Gak bisa, Pak."

"Kenapa? Kamu harus kejar materi lho, Rien. Soalnya sebentar lagi kamu itu naik ke semester dua."

Adrienne menghela nafas, ia melirik Galang dan menaikan alisnya.

Galang yang peka lalu berdiri seraya mengantungi ponselnya. "Pak, nanti biar saya kasih pinjam catatan saya sama Adrienne. Jadi Adrienne gak perlu tambahan kelas sama bapak."

"Memang kenapa kalau ada tambahan kelas? Menurut saya wajar, karena Adrienne tertinggal materi." Leonard masih memaksa, membuat tangan Adrienne gatal ingin memberikan sebuah tinjuan di wajah mulus nan tampan milik Leonard itu.

"Adrienne selain kuliah, dia punya kesibukan, Pak. Jadi biar nanti saya kasih pinjam buku saya aja. Catatan saya lengkap kok, Pak."

COOL GIRL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang