16. Daisy hamil dan kelopak mawar

1.3K 149 37
                                    

Seperti sebuah layangan, perasaan Adrienne selalu di tarik ulur.

-Author

Selamat membaca.

Putar lagu : Erase you - Catrien🎵

°°°

Harus berulangkali Adrienne menghela nafas. Jujur ia benci bertemu dengan sosok di depannya ini. Ingin rasanya Adrienne menghabisinya sekarang, tapi sayangnya Adrienne tidak akan sejahat itu. Tapi tidak tahu kalau kesabaran Adrienne habis, mungkin membunuh adalah satu-satunya cara agar sosok ini berhenti mengikuti Adrienne.

"Mau apa lagi?" Tanya Adrienne, jengah.

"Dia Daisy-kan, Kak?" Tanya Renata yang berada di sampingnya.

Iya, Renata ada di sini. Sebenarnya tujuan awal Ibu dan Anak ini ingin ke butik. Namun tujuan itu sedikit terhambat karena ada Daisy yang menghalang lajunya mobil mereka.

"Ya, gue Daisy. TUNANGAN dan CALON ISTRI Kenzo Alvaro."

Penekanan kata-kata yang keluar dari bibir Daisy membuat Renata tertawa. "Lucu lo bocah."

"Apa kata lo? Gue bocah?"

Memang gak ada akhlaknya si Daisy ya. Bicara sama orang yang lebih tua pakai lo-gue. Buat apa sekolah tinggi-tinggi?

"Emang lo bocah, kekanak-kanakan."

"Sialan juga lo!"

Adrienne mendorong tangan Daisy yang menunjuk wajah Renata. "Jangan lo tunjuk-tunjuk muka Bunda gue. Lo gak pantas."

"Udahlah, Ibu sama anak sama aja." Kata Daisy, ya emang sama orang satu darah. Gimana si lo! -author kesel.

"Gue tanya untuk yang terakhir kali, dimana Kenzo? Gue mau ajak dia pulang ke California."

"Linglung nih bocah." Cibir Renata.

"Diam lo! Gue nanya sama anak lo!"

"Apa lo? Suka-suka gue! Mulut-mulut gue. Ribet amat lo jadi bocah." Balas Renata. Jiwa liar masa SMA-nya kembali bangkit. Siap-siap bonyok.

"Gue peringati sekali lagi, gue gak tau Kenzo dimana! Dan jangan tanyain dia sama gue lagi!"

Tiba-tiba Daisy menangis membuat Renata dan Adrienne bingung. "Lo tega ya, biarin anak gue jauh dari Ayahnya. Anak gue itu butuh seorang Ayah. Lo teganya nyembunyiin Ayahnya." Kata Daisy, menangis tersedu-sedu seraya mengusap perutnya yang Adrienne baru sadar-lumayan besar.

Beneran hamil? Batin Adrienne.

"Kita sama-sama cewek, lo pasti ngerasain apa yang gue rasain. Kasihan anak gue kalau dia lahir Ayahnya gak ada."

"Bukan urusan gue." Ujar Adrienne dingin.

"KEMBALIIN KENZO!" Teriak Daisy, mereka yang berada di jalan menjadi pusat perhatian pengendara lain.

"Jangan drama!"

Adrienne menarik tangan Renata untuk kembali memasuki mobil. Tidak menghiraukan Daisy yang nangis meraung-raung.

Bukan Daisy saja yang ingin menangis. Namun Adrienne juga, sesak rasanya.

°°°

"Kak, Bunda keluar dulu ya. Ada customer datang pengen ketemu Bunda." Kata Renata yang sedang merapikan tatanan rambutnya.

"Iya." Singkat Adrienne. Ia merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di ruangan Renata. Adrienne memejamkan matanya. Sekelebat bayangan perut Daisy mengganggu pikiran Adrienne.

Hatinya selalu bertanya dimana Kenzo sekarang? Jika Kenzo berada di Indonesia apa kemungkinan Kenzo berada di dekatnya.

Adrienne rindu sosok Kenzo yang sangat manis jika sedang merayu. Baby facenya Kenzo membuat Adrienne gemas. Apalagi jika Kenzo memakai kacamata, batang hidungnya-tidak mampu lagi Adrienne deskripsikan. Kenzo memang benar-benar tampan dan imut.

Adrienne merebahkan dirinya di sofa yang ada di dalam ruangan Renata. Ia memejamkan matanya. Untuk kali ini Adrienne mau ikutan untuk berpartisipasi menjadi role model gaun-gaun rancangan Renata.

Getaran ponsel Adrienne membuat ia membuka matanya. Lalu jari lentik Adrienne yang di beri cat warna hitam itu membuka pesan dari Carla.

Carlapgm :
Mau nginap boleh, gak?

Mama sama Papa mau ke Bandung besok.

Me :
Blh

Setelah membalas itu Adrienne meninggalkan ponselnya di atas meja kerja Renata. Ia keluar berjalan menuju toilet. Tiba-tiba saja Adrienne ingin sekali pipis.

Di dalam toilet Adrienne berkaca, ia meneliti penampilannya yang sangat semrawut itu. Rambut Adrienne yang panjang tidak terurus jika Carla atau Galang tidak menyisirinya dengan baik jika bertemu.

Kantung mata Adrienne sangat ketara, untung saja Adrienne sekarang sudah mulai mengerti make-up. Ternyata ada gunanya juga make-up selain untuk mempercantik diri. Contohnya menyamarkan mata panda Adrienne memakai concealer.

"Gue kurus banget." Gumam Adrienne.

Bagaimana Adrienne tidak semakin kurus. Ia terus gym, tapi Adrienne jarang makan apalagi makan nasi, Adrienne sering merokok, sering minum. Tidak teratur pola hidupnya sekarang.

Merasa malas berlama-lama di toilet Adrienne keluar setelah menguncir asal rambutnya.

Langkanya terhenti saat melihat seorang tegap menghilang di balik kaca butik Renata. Adrienne yang curiga segera berlari cepat. Namun nihil tidak ada yang Adrienne lihat. Hanya satu kelopak mawar merah yang Adrienne temukan di bawah kaca saat Adrienne melihat sosok berbaju hitam itu. Adrienne yakin itu seorang laki-laki. Adrienne juga yakin orang itu yang menaruh sembarang kelopak mawar ini. Pertanyaan orang itu siapa?

"Kak, Bunda cariin ternyata ada di sini. Ayo masuk lagi, kita makan siang dulu." Kata Renata merangkul Adrienne.

Adrienne kembali masuk ke dalam butik dengan segenap rasa penasaran. "Bun,"

"Kenapa sayang?"

"Ah, gak jadi."

Renata mengusap bahu Adrienne. "Kamu ini, yaudah makan ya."

Adrienne menelan mentah-mentah pertanyaannya. Bertanya pada Renata bukan hal yang tepat, Bundanya itu juga pasti tidak tahu. Nanti malah justru Renata berpikir jika Adrienne atau butiknya sedang di intai oleh orang lain. Bundanya itu selalu mempunyai reaksi berlebihan.

Cuma orang iseng kali ya. Batin Adrienne.

***

Tebakan kalian itu siapa?
Kenzo atau Leonard?

Satu kalimat panjang khusus part ini dari kalian! Wajib!

COOL GIRL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang