Tujuh

420 15 0
                                    

«maaf yaa, judulnya aku ganti dari 'ketua kelas' jadi 'truth or dare'»


«Happy Reading»



"Eungh..." perlahan gadis itu mengerjakan kedua matanya memindai suasana yang terasa asing baginya.

Setelah sadar dia berada bukan dalam kamarnya dia pun langsung terduduk, rasa takut dan pikiran-pikiran negatif pun mulai menyerangnya saat ini. Refleks ia mengecek pakaian yang ia kenakan saat ini.

Lengkap! Bahkan ia masih menggunakan jaket yang dipinjamkan oleh Marvel.

Ah Marvel! Sekarang dia jadi teringat insiden yang baru saja dia alami.

Nadirapun bangkit dan berniat keluar dari kamar ini, baru saja membuka pintu dia bisa mencium aroma masakan yang membuat perutnya kelaparan.

Perlahan dia berjalan mengikuti aroma masakan yang tercuim oleh indra nya, hingga dia sampai di dapur dan bisa melihat punggung tegap seorang cowok yang masih mengenakan seragam putih beserta celana abu-abu khas anak sekolahan.

Dari belakang cowok itu terlihat seperti Marvel?!

Terlalu hanyut dengan pikirannya hingga ia tak sadar jika kini Marvel sudah berdiri tepat didepannya, bahkan hanya berjarak 30cm. Membuatnya menahan napas karena tak terbiasa berada diposisi seperti ini.

"Nad.. Lu udah bangun?" bodoh! Marvel merutuki kebodohannya kali ini, bukankah sudah terlihat jelas saat ini Nadira berada didepannya.

"I..iya" gugup Nadira
"Emh... Kamu yang bawa aku kesini Vel?" tanya Nadira penasaran karena hanya ada mereka berdua disini.

"Hmm... Dan sekarang lu lagi ada diapart gue" Marvel menjawab pertanyaan Nadira dengan gumaman dan menjelaskan dimana gadis itu berada saat ini.

"Anu.... i-itu..." ucap Nadira ambigu

"Anu lu kenapa?" balas Marvel tak kalah ambigu dengan tatapan yang tak terbaca

"Eeh... ma-maksudnya kenapa kamu gak bawa aku ke uks aja, kenapa malah kesini?" heran Nadira

Marvel menelan ludah gugup menyiapkan jawaban apa yang akan dia berikan. Karena jujur tadi dia sedang emosi, kalut, khawatir bercampur jadi satu sehingga tidak dapat berfikir jernih. Padahal dia pacaran dengan Nadira hanya karena sebuah dare, tapi entah mengapa dia bisa sepanik tadi.

"Gue----"


🗨🗨🗨🗨🗨🗨🗨



See u next Chapter 😗
Thanks buat kalian yang udah mau baca, jangankan ngevote kalian ada yang mau baca aja gue udah bahagiaaaaa banget 💝

Truth or Dare?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang