Part 144 [QA]

14 1 0
                                        

Hmm runyam ya saat manusia meribetkan suatu hal yang tak ia kuasai. Pantas saja Tuhan selalu mengingatkan untuk bekerja sesuai dengan kemampuan dan kesukaannya. Maka akan lebih mudah baginya untuk mendapatkan rizkiNya.  Tapi nggak semua perihal bumi itu menyulitkan, asalkan kita mau memutar otak saja, untuk menyerangnya dengan gagah dan berani atau menyerangnya dengan selimut ketakutan.

Di dunia ini, memang semuanya serba berpasangan dan beriringan. Langit Dan bumi, matahari dan bulan, laki laki dan perempuan, juga setiap tanya kan berarti dan berujung satu jawab yang pasti. Lagi, hanya saja kita mau berdiri dan menyerang dan berlindung  atau duduk lalu terdiam.

Klise, nya semua hal Bumi hanya untuk bertahan hidup, bagaimana menyambung hidup dengan baik dan bersosialisasi dengan benar, itu bagi masyarakat bumi. Yang cara bertahan hidupnya masih merusak alam. Merusak setiap ketentuanNya.  Mungkin kalau Bumi ini bisa di jeda dan di pause dari seluruh kegiatan Bumi, ia, Bumi akan merundingkannya terlebih dahulu, dia akan lebih meng aspirasikan setiap keluhan yang di derita penduduk Bumi.

Hanya saja manusia yang tak lekas tanggap.

Banyak yang berani berpendapat, banyak juga yang tidak berani memberikan pendapatnya, banyak juga yang hanya mencibir lalu mundur saat di tanya siapa yang mengucapkan kalimat tersebut. Yap, mereka itu tidak bertanggung jawab.  Kini semua tanggung jawab atas setiap amanah yang di emban. Lagi, hanyalah bentuk dan sikapnya untuk menyambung hidup dan bertahan diri.

Kalau kau di tanya sebuah pertanyaan yang tidak kau ketahui, lalu apa jawaban pertamanya? Mengeluh, menuduh orang lain, merasa tidak bersalah. Begitu?

Yap, lagi lagi kembali ke diri masing masing, setiap orang dengan cara bertahan hidupnya masing masing, setiap orang dengan cara berpikirnya masing masing. Dan masalah kompleks yang di harapkan beragam. Kalau saja penemu lampu di dunia, menyerah lalu pasrah di percobaan nya yang ke 99 misalnya, padahal satu kali lagi percobaan sudah berhasil. Bagaimana?

Benar, tak ada yang kita nikmati seperti sekarang ini, lagi, itu hanyalah pasal tentang bertahan hidup dan menyambung hidup. Hanya saja niat yang akan mengelabuhi itu semua, untuk beribadah atau untuk selainNya? Tanya diri kita.

Written by: Hilda yang lagi belajar nulis.

Thank you yang udah baca sampai part ini.

Hope you enjoy, dan komen kalau perlu di komen, tetapi jangan ada unsur judge di antara kita ya ;)

Kita berkarya bersama, akan menghasilkan banyak hal, berkarya sedikit hanya akan menghasilkan sedikit saja. - Hellen Keller -

Plis Follow dan vote kalau kamu suka :)

Follow instagram penulis juga ya: Ikihilda.

Bye :)

KATAQUotes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang