7. Grounded

26 7 21
                                        

Keempat bocah tersebut sudah melewati hari-hari MOS bersama sebagai vlogger. Sampai tiba hari terakhir MOS, Maki, Cole, Griffin, dan Hansell mengalami hal yang tidak menyenangkan mereka.

"YOSHIDA MASAKI, GRIFFIN ETHAN TELLER! SEGERA KE RUANG BK SEKARANG JUGA!"

Maki dan Griffin yang sedang bercerita ria di 'kelas sementara' mereka, langsung sontak terkejut.

"Eh, Maki, Griffin kalian dipanggil tuh." Ujar salah seorang kakak OSIS.

"Waduhh... Kalian bikin onar apa lagi, sih?" Sahut kakak OSIS yang satunya.

Maki dan Griffin yang masih kaget, bingung mau menjawab apa. Terpaksa mereka melangkah keluar kelas mereka dan menuju ke ruang BK dengan perasaan bingung campur takut.

"Kayaknya gara-gara prank kemarin." Griffin angkat suara.

"Hah?! Jadi ceritanya kita dilaporkan gitu?" Jawab Maki.

"Mungkin." Griffin mengangkat kedua bahunya. "Sial... Gue milih Chelsea karena gue pikir Chelsea tuh baik, open minded, dan...gak tukang lapor."

"The same reason why I chose Frayne. kuso!" (Jepang: Sial!)

Sampainya di ruang BK, Griffin dan Maki mengetuk pintu dahulu, dan masuk perlahan.

Di ruang BK, nampak guru sejarah yang cukup terkenal di kalangan siswa, Pak Wawan; wakil kepala sekolah, Lao shi Jack; dan korban prank, Frayne dan Chelsea.

Ruangan tersebut cukup luas. 2 meter di depan pintu masuk, ada sebuah meja panjang kira-kira 1.7 meter sehingga bisa muat 2 orang. Pak Wawan dan Lao Shi Jack duduk di seberang meja satunya.
Frayne dan Chelsea duduk di kursi dekat meja tersebut.

Maki dan Griffin langsung menelan ludah.

"Duduk." Kata Lao shi Jack, sambil menunjuk dua kursi didepan meja, yang berseberangan dengan kursinya sendiri dan kursi Pak Wawan.

Kedua tersangka lalu duduk. Maki di kanan dan Griffin di kiri. Pak Wawan yang menotis Griffin yang tubuhnya getar-getar seperti melihat hantu, berusaha menahan tawanya.

"Frayne dan Chelsea tadi pagi melapor bahwa kalian berdua melakukan prank memalukan terhadap mereka berdua ya?" Pak Wawan berusaha menahan tawanya dengan melontatkan pertanyaan langsung.

"I-iya pak." Maki refleks menjawab. Sementara, mulut Griffin langsung kaku.

"Kenapa? Dalam rangka apa?" Sambung Pak Wawan.

"Ko-tek... A..." Griffin ikut menjawab, tapi rasa takutnya membuatnya salah bicara. Harusnya "konten, pak." malah jadi "koteka."

Hal itu menyebabkan Pak Wawan hampir ketawa, tapi punggungnya langsung di pukul oleh Lao Shi Jack. Pukulannya pake tenaga dalam, sampai Pak Wawan hampir mengeluarkan sarapannya.

"Maksudnya konten, pak." Maki meralat Griffin.

"Konten yt?" Tanya Lao Shi Jack.

"Iya."

"Hey! Kalian bikin konten yt sampai memperlakukan orang! Bawa nama sekolah lagi." Chelsea yang sudah tidak tahan langsung menyerobot.

"Betul. Coba kalau kita tidak memakai seragam, masih mending. Ini, udah di Caca, banyak siswa, jelas-jelas pake seragam sekolah lagi." Frayne menambahi.

Maki dan Griffin langsung ciut. Padahal sebenarnya, prank itu hanya untuk main-main. Bukan untuk mempermalukan nama baik seseorang maupun kelompok.

"Untuk kalian berdua, sekolah tidak melarang kalian berkarya seperti membuat channel yt misalnya. Tapi tolong jangan sampai begini ya." Lao shi Jack menasehati dengan aksen-aksen Cinanya yang masih kental. Seperti uncle Ah Tong.

7 Deadly SINTING Where stories live. Discover now