Sorry kalo typo
Di perjalanan menuju sekolahnya, Jaemin tak henti-hentinya memikirkan kejadian masa lalu yang membuatnya kehilangan sang Eomma dan keluarga nya, karena terus memikirkan hal tersebut Jaemin sampai tak sadar kalau dia sudah berada di depan gerbang sekolahnya. Jaemin berjalan ke arah sebuah pohon maple dan dia meletakkan sepedanya di situ.
Jaemin berjalan menyusuri koridor sekolahnya untuk menuju ke kelasnya. Ngomong-ngomong Jaemin berada di kelas unggulan B.
Saat akan Sampai ke kelasnya Jaemin terkejut ketika 2 tangan kekar merangkul bahu sempitnya."Saat kamjagiya"pekik Jaemin.
"Annyeong kelinci ku."
"Takkan berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu Lai Guanlin."Jaemin kesal setengah mati pada namja yang memanggil nya dengan sebutan 'kelinci ku" ,ah sebut saja dengan Lai Guanlin.
"Tapi kau memang seperti kelinci Na,ya walaupun kau terlihat kurus"tawa kedua sahabat Jaemin pecah,mereka merasa puas telah membuat Jaemin kesal pagi ini.
Dan Jaemin tolong ingatkan dia untuk tidak menjitak kepala dua orang ini yang sayangnya adalah sahabatnya.
"Apa kalian sudah puas tertawa?"Jaemin memandang tak minat ke arah 2 sahabatnya ini.
"Hahahaha sudah"
"Bisakah kalian tidak bercanda di koridor?"suara dingin nan berat menyita atensi mereka bertiga.
Setelah tau siapa yang berbicara Guanlin dan Minhee menampakkan wajah datar andalan mereka. Sedangkan Jaemin hanya memandang orang-orang di depan nya dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Apa urusannya dengan mu"balas Minhee dengan suara berat yang terkesan dingin.
"Jika kalian tak lupa orang tua ku adalah pemilik saham terbesar di sekolah ini"
"Berhenti menyombongkan kekuasaan mu Choi Jeno"balas Guanlin pada orang yang ternyata adalah Jeno.
"Selagi aku masih bisa menyombongkan kekuasaan ku kenapa tidak."
Jeno tidak sendirian dia bersama Renjun, Chenle,dan Jisung. Kebetulan mereka baru saja sampai.
"Akan ku hancurkan kesombongan mu dengan pukulan ku Jeno."Guanlin sudah siap untuk memukul Jeno tapi Jaemin menghalanginya.
"Sudahlah Guan, biarkan mereka pergi jangan memperpanjang masalah"ucap Jaemin.
Entah kenapa dengan mendengar suara Jaemin amarah Guanlin mereda. Tidak ingin berlama-lama disana Jeno dan yang lainnya pun pergi. Dengan kata sengaja Jeno menabrak kan bahunya pada bahu Jaemin,yang membuat jaemin terhuyung ke belakang.
"Aku harap kalian kehilangan hal yang paling berharga di hidup kalian". Jeno dan yang lainnya berbalik ketika mendengar suara Guanlin.
"Apa yang sudah menjadi milik keluarga Choi akan tetap menjadi milik nya. Tak ada satupun yang bisa mengambilnya". Setelah mengatakan itu Jeno dan yang lainnya pun benar-benar pergi dari sana.
"Ah aku benar-benar kesal dengan mereka,kenapa kau menghalangi ku untuk memukul wajah sombong Choi Jeno itu Na"
"Jika kau memukul nya kau akan mendapatkan masalah Guan"ucap Jaemin.
"Benar kata Jaemin,Lain kali kendalikan lah emosi mu itu Guan itu tidak baik"Nasihat Minhee.
"Hah baiklah,kajja ke kelas sebentar lagi bel"ajak Guanlin.
Mereka bertiga pun pergi dari sana. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi.
"Dia benar-benar mirip dengan mu Nuna"Jangan lupa vote dan coment y kalo kalian suka.😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Before I Leave
Teen Fiction"Bukan hal yang mudah melepaskan atau mempertahankan apa yang semula baik tiba-tiba berubah drastis menjadi amat buruk." 'Na Jaemin' Cerita ini hanya hasil dari pemikiran saya sendiri,tidak ada sangkutannya dengan tokoh asli. Semua tokoh dan karakte...