Chap 5

692 103 2
                                        

Sebelumnya makasih buat yg udh ngevote cerita ini. Ya walaupun gk seberapa tapi itu udh berharga banget buat aku yg baru bikin cerita ini. Sorry kalo banyaj typo

Sementara itu di roof top Jaemin tengah mengobati luka lebam di wajah Guanlin.

"Sudah Na aku tidak apa-apa"ucap Guanlin

"Tidak apa-apanya bagaimana bodoh,wajah mu hampir saja rusak"balas Jaemin.
Tak lama Minhee datang dengan nampan yang berisi makanan di tangannya. Minhee tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya ketika melihat wajah Guanlin.

"Guan apa yang terjadi padamu?"tanya Minhee begitu dia mendudukkan dirinya di samping Guanlin.

"Bertengkar dengan Jeno"jawab Jaemin.

"Mwo. Kau bertengkar dengan Jeno bagaimana bisa?"tanya Minhee.

Karna tidak mau membuat Minhee penasaran akhirnya Guanlin menceritakan semua terjadi di kantin tadi. Setetes mendengar cerita Guanlin Minhee menghela nafas kasar,jujur saja Minhee juga sebenarnya emosi mendengar cerita Guanlin,tapi mau bagaimana lagi percuma saja jka dia mengamuk TDK jelas , mendatangi Jeno lalu memukulnya. Itu hanya akan membuang-buang tenaganya saja.

"Na apa kau sudah ganti baju?"tanya Minhee pada Jaemin.

"Nanti saja setelah aku sarapan,hari ini kita bolos saja"

"Hah ya sudah. Cha makanlah"Minhee menyodorkan semangkuk ramen pada Jaemin,satu porsi nasi goreng kimchi pada Guanlin,dan Teobboki untuknya sendiri.
Jaemin menyelesaikan makanya paling dulu karna dia ingin ke toilet untuk ganti baju.

"Minhee apa ada seragam si loker mu?"tanya Jaemin.

"Ya di situ ada satu seragam,kau bisa memakainya"jawab Minhee

"Kalau begitu aku ke toilet dulu,jika aku lama kalian duluan saja ya ke kelas"ucap Jaemin

"Mau ku temani Na?"tawar Guanlin

"Tidak perlu,biar aku sendiri saja"Jaemin pun pergi meninggalkan roof top.
Sesampainya di depan loker Minhee Jaemin segera mengambil seragam yg ada di dalam dan bergegas ke toilet.
Setelah selesai mengganti baju,baju Jaemin yg kotor ia letakkan di samaping wastafel.
Entah kenapa kepalanya tiba-tiba terasa sakit.

Ceklek.
Pintu kamar mandi terbuka,disana nampak seorang Choi Renjun yg tengah memandang Jaemin dengan raut wajah kebingungan. Jaemin yg menyadari kalau ada seseorang yg memperhatikan nya langsung bersikap biasa saja melupakan rasa sakit di kepalanya. Selesai dengan urusan nya Jaemin bergegas keluar dari toilet.

"Kenapa dia seperti kesakitan tadi?"batin renjun. Renjun menggeleng untuk menghilangkan pikiran nya.
"Kenapa juga aku harus memikirkannya"Gumam Renjun.

Jaemin dia tdk berjalan menuju kelasnya melainkan pergi keruang kesehatan. Sakit di kepalanya belum juga hilang,jadi dia memutuskan untuk meminta obat sakit kepala.
Sesampainya disana Jaemin tak menyangka dia akan bertemu dengan  Jeno,Chenle dan Jisung di ruang kesehatan. Mencoba menghiraukan kehadiran mereka ber-3 jaemin berjalan kearah seseorang.

"Woobin-ah"panggil Jaemin

"Eoh Jaemin ada apa?"tanya woobin

"Apakah ada obat sakit kepala?"tanya Jaemin

"Ya ada. Apakah kau sakit ,wajah mu sedikit pucat" ucap woobin menunjuk wajah Jaemin

"Ya hanya pusing saja,bisakah kau mengambil kan nya untukku"pinta Jaemin.

"Tentu saja,kalau begitu berbaringlah dulu di brankar aku akan mencari kan nya untuk mu"setelah itu woobin pergi menuju rak obat-obatan. Sedangkan Jaemin dia sudah berbaring di brangkar. Sakit di kepalanya semakin menjadi-jadi.

"Apa yang terjadi padaku "tanya Jaemin pada dirinya sendiri. Jaemin tidak menyadari kalau sedari tadi Jeno mengintip nya dari celah gorden.

"Ada apa dengan anak itu?"batin Jeno.
"Apa dia sakit,kalau dia disini itu artinya dia sakit Jeno bodoh"sempat-sempatnya dia mengatai dirinya sendiri.
"Memangnya apa peduliku padanya"setelah nya Jeno menutup kembali gorden nya. Walaupun begitu tak bisa dipungkiri kalau sekarang Jeno mempunyai rasa khawatir pda Jaemin.
Setelah menemukan obat yang diminta Jaemin woobin berjalan mendekati brankar yang ditempati Jaemin.

"Jaemin-ah"panggil woobin. Jaemin bukan tipikal orang yg sulit utk di bangunkan dengan pergerakan kecil saja Jaemin sudah bangun.

"Eoh woobin. Apa obatnya sudah ada"tanya Jaemin

"Nde. Ini obatnya,semoga sakit kepala mu cepat sembuh"ucap woobin,Jaemin tersenyum kemudian menjawab...

"Nde. Gomawo Woobin-ah."

"Kalau begitu istirahat lah,aku ingin keruangan kepala sekolah dulu"ucap Woobin.
Jaemin merasa sakit di kepalanya mulai berkurang ,tapi dia memutuskan untuk istirahat sejenak disini. Tidak lupa dia mengabari Guanlin supaya tidak menunggu nya.
Mengeluarkan ponsel dari kantong celananya,Jaemin kemudian mengetikkan pesan  untuk Guanlin. Setelah terkirim Jaemin kembali memasukkan ponsel nya ke saku celananya kemudian dia memejam kan matanya.
*
*
*
Di roof top Guanlin dan Minhee masih menunggu Jaemin kembali dari toilet. Terdengar bunyi ponsel Guanlin yang menandakan ada pesan yang masuk

'Nana🐰'
'Guan,kau dan Minhee duluan saja ke kelas,aku sedang ada di ruang kesehatan. Tiba² kepala ku sakit tapi sekarang sudah agak membaik,aku mungkin akan disini sampai jam pulang,aku ingin istirahat sebentar. Dan ya jangan lupa Bawakan aku tas ku kemari☺️.'

Setelah membaca pesan dari Jaemin,Guanlin cepat² membalasnya.

Baiklah,kalau begitu
Kau istirahat saja,nanti
Aku dan Minhee kesana.


Setelah membalas pesan Jaemin . Guanlin kembali memasukkan ponsel nya. Kemudia Guanlin bangkit dari duduk nya semabri menepuk-nepuk celana bagian belakangnya yg terkena debu. Minhee yg melihat Guanlin berdiri lantas mengikuti nya.

"Ayo kembali ke kelas"ajak Guanlin

"Tapi Nana belum kembali"ucap Minhee

"Dia ada di ruang kesehatan, kepalanya sakit tapi sekarang sudah membaik. Dan dia menyuruh kita duluan ke kelas,dia akan istirahat disana sampai jam pulang ". Setelah menjelaskan tentang Jaemin kepada Minhee . Mereka berdua pun pergi dari sana.

Maaf y semua kalo banyak typo.
Jangan lupa vote dan komen ya

Love Me Before I LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang