4

4.7K 623 117
                                    

hoseok itu orangnya bisa dibilang cukup baik.

ganteng iya. kaya iya. pintar, aktif di kegiatan mahasiswa. bantu banyak orang di kegiatan karena ramah dan penolong. cukup pinter di kelasnya, meskipun gak nomor 1. pasti hadir kalau dipanggil buat bantuin.

tapi ya gitu, nakalnya juga ada. banyak yang mengagumi hoseok, karena banyak kelebihannya. kecuali, kabar bahwa hoseok punya nakalnya sendiri. suka main.

entah main yang beneran main atau main yang anu.

makanya, beberapa ayam kampus pasti juga kenal sama dia.

jadi, orang-orang yang suka sama dia, gak berekspektasi lebih dari sekedar suka. karena mereka tau, hoseok ini pernah jadi player. dan sekarang pun hobi nganu sana-sini, bahkan beberapa kali terlihat ada di bar.

tapi hal itu gak membuat hoseok dipandang buruk. kan kita gak boleh hanya memandang keburukan orang, men. lagipula, hoseok banyak membantu sebagai mahasiswa.

apalagi ke temen deket kayak taehyung, pasti banyak banget bantunya. sampai-sampai taehyung pernah mikir, hoseok baik gitu beneran apa ada maunya? eh ternyata enggak juga. memang hoseok punya sisi malaikat dan sisi setan.

contohnya kali ini, waktu hoseok jalan ke kantin, dia lihat taehyung fokus ngerjain sesuatu di salah satu gazebo fakultas. pas hoseok balik dari makan, taehyung masih di sana. fokus banget. karena dia lagi gak ada kelas, dia pun berbaik hati beliin minum, terus nyamperin taehyung yang sendirian.

"buat gue??" taehyung berbinar senang waktu es americano disodorin ke dia.

"iya lah. gue udah kenyang." hoseok ikut duduk di sebelahnya, ngelirik sekilas tugas adik tingkatnya itu. "mau dibantu?"

sebenarnya tawaran hoseok menggiurkan, apalagi, hoseok kan ada di prodi yang sama dengan taehyung. "nggak, bang. gue bisa kok."

bilangnya bisa, tapi sorenya di rumah, dia pusing sendiri. agak menyesal menolak tawaran hoseok tadi. sebenernya deadline masih lusa, tapi karena besok full kelas, taehyung harus selesai malam ini.

jadi, dengan agak malu, dia pun minta bantuan hoseok.

hoseok. : oke, ke tempat biasa ya, jam 7.

|
|

taehyung menghela nafas waktu masuk ke pintu cafe.

jungkook ada di sana, berdiri di kasir. tapi, hoseok pun juga udah duduk ditemani secangkir kopi sama laptop. mau gak mau, taehyung pun jalan langsung ke kasir buat pesen minum.

berhadapan dengan jungkook, yang dengan santainya senyum sambil nanya, "mau pesan apa?"

taehyung untuk beberapa detik tahan nafasnya. gak menyangkal kalau pemandangan jungkook di depannya cukup membuat gemetar. "kayak biasa– maksudnya, kopi susu creamy."

"apa lagi?"

"udah." dia lalu menunduk, ngambil beberapa lembar uang dari dompet. diserahkan ke jungkook yang ngasih nota pembelian sambil senyum manis.

"selamat berkencan, ya."

maunya ngebantah, tapi jungkook udah keburu berlalu buat bantuin pekerja lain nyiapin pesanan. jadi taehyung berbalik dan nyamperin hoseok sambil ngedumel dalam hati.

"kenapa?" tanya hoseok yang menyadari perubahan eskpresi taehyung setelah ngobrol ke mantannya.

taehyungnya cuma geleng pelan, duduk di sebelah hoseok dan ngeluarin laptop, pengen ngerjain lebih cepat biar bisa segera pulang.

"mana yang perlu dibantu?"

tugas mulai dikerjakan. dengan sesekali ngobrol di luar tugas, pinjem korek api, atau ngelirik ke arah laki-laki yang berdiri di balik meja barista.

juga, berkali-kali pikiran taehyung teralihkan dengan bayangan jungkook, kepikiran banyak hal yang bikin tugas taehyung selesai lebih dari 3 jam.

sewaktu selesai save tugasnya, taehyung menghela nafas lega. dia ngelirik jam, hampir setengah sebelas malam.

hari ini pengunjung lebih sepi. biasanya, jam segini masih agak rame karena cafe tutup jam 12 malam. mau pulang, tapi taehyung jarang-jarang ngerasain cafe yang agak sepi begini. jadi leluasa ngobrol keras sambil sesekali misuh-misuh.

taehyung ngelirik ke arah meja barista, masih ada jungkook yang menguap pelan di sana.

jungkook kerja sampai jam 12, ya? taehyung tanya ke dirinya sendiri.

masih enak curi pandang, eh yang ditatap ikut noleh ke arah dia. jungkook berdiri sambil saling tatap dengan taehyung. cukup lama, sebelum pertanyaan hoseok buat pandangan taehyung beralih.

"gak balik? mau main ke rumah, gak?"

taehyung telan ludahnya. terakhir dia main ke rumah hoseok, berakhir dengan cuddle dan cium-cium di sofa. sebenernya taehyung gak berniat gitu, tapi dia gak berani ngelawan hoseok. dia tau hoseok gak mungkin serius, dan menganggap cuddle serta cium adalah hal yang biasa.

tapi buat taehyung, kalau keterusan begitu dia kan bisa baper sendiri. dan hoseok gak pernah terlihat serius, cuma sekali dulu waktu bilang suka. setelahnya, seolah lupa pernah confess ke taehyung.

taehyung geleng pelan, "nanti makin malem pulangnya, bang."

"gak berani? nanti gue anter, motor lo ditinggal di rumah gue aja." kata hoseok, menumpu kepala dengan satu tangan sambil natap taehyung dari samping. tangannya yang satu memainkan korek api di atas meja, dan hoseok sesekali melirik ke arah jungkook berdiri.

dia tau, jungkook bisa denger suaranya.

"ng—nggak, kapan-kapan aja." meskipun kebanyakan dia selalu santai bareng hoseok, kali ini, taehyung bisa ngerasa kalau suasananya beda. dia tau, dia punya feeling kuat kalau hoseok minta sesuatu.

"tumben? biasanya gak nolak gue ajak kemana aja."

taehyung menggenggam kunci motornya dengan erat, gak berani melirik tangan hoseok yang turun ke pahanya, berakhir ke pinggangnya. dan dia menggigit bibir waktu merasakan pinggangnya diremas.

"gue belum izin mama. gak mau pulang lebih malem." taehyung nutup laptop dan dimasukin ke tas ranselnya.

"bener?" dan suasana jadi makin menyeramkan. hoseok natap lekat laki-laki di sebelahnya, melihat begitu tajam sewaktu taehyung balas tatapannya seolah gak mau tawarannya ditolak.

dan dia sedikit menggertakkan gigi sewaktu taehyung bilang,

"bener. mau langsung pulang aja."

"oke." hoseok ngabisin minumnya. abis itu, ngeraih kunci mobil dengan gak santai, "gue duluan." —dan melenggang pergi dengan cepat.

meskipun begitu, masih ada rasa gak enak di hati taehyung. belum sempat bilang hati-hati, apalagi makasih atas bantuannya. dari dalam, taehyung ngelihat hoseok pergi melalui jendela kaca.

dia mencoba berpikir positif. siapa tau, hoseok cuma sekedar nawarin mampir ke rumahnya, kan? meskipun udah terlihat jelas kalau hoseok minta lebih dari itu.

beberapa menit diam sambil mikir, taehyung pun segera bangkit dan berniat menyusul hoseok, kalau saja gak dihadang waktu mau keluar dari sana.

"langsung pulang, udah malem."

jungkook berlalu dari depan taehyung, segera merapikan kursi dan meja.

taehyung, pun, menuruti perintahnya.

━━━━━━━

aku rajinn kann update setiap hari 😬

aku rajinn kann update setiap hari 😬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kejar - kookv [sequel dari chase]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang